"Tempat mana yang bisanya kau kunjungi saat liburan"
"Aku? hanya di sekitaran sungai Han"
"Haruskah kita kesana?"
"Tidak"- karena terlalu banyak kenangannya dan Bobby disana
"Kenapa? kau bilang suka kesana?"
"Hanya bosan saja, tak ada yang bisa dilihat kecuali sungai dan rumput"
"Lalu mau kemana?"
"Suncheon? sepertinya menarik"
"Itu ada dimana?"
"Setidaknya kita harus naik kereta"
"Ide bagus, kita akan menghabiskan waktu seharian disana. Tempat apa yang akan kita kunjungi?"
"Disana ada sebuah studio outdoor klasik yang biasanya digunakan untuk syuting drama dengan latar tahun 80-an 90-an. Hyung juga suka daging kan? disana ada sebuah jalan yang khusus menjual bulgogi."
"Kurasa aku tahu alasanmu mengajakku kesana. Kau sedang buntu inspirasi menulis kan? makanya kau mengajakk ke studio outdoor itu"
"Hehehe kau peka sekali"
"Kurasa aku butuh sesuatu yang lebih menarik"
"Tadi kau bilang ingin pergi ke sungai Han, ada hal seperti itu yang bisa di lakukan disana"
"Apa?"
"Di dekat restoran bulgogi itu ada sungai Seomjin, hanya perlu menyeberang jalan. Kita bisa bersepeda disana. Meskipun musim semi hampir berakhir, bunga kanola masih banyak yang mekar. Kudengar disana sangat indah"
"Kapan keretanya berangkat"
"Tunggu.. aku cek dulu jadwalnya. Keretanya satu jam lagi"
"Yasudah ayo cepat bersiap-siap"
"Chanu bagaimana?"
"Biarkan dia tidur dengan game VR nya"
***
"Oppa, aku sudah mengabari orang tuaku di Suncheon tentang apa yang terjadi"
"Benarkah? apa yang mereka katakan?"
"Mereka ingin menemuimu akhir pekan ini"
"Kenapa kau memberitahuku mendadak sekali"
"Kau hari ini sibuk?"
"Bukan seperti itu hanya saja.. Sudahlah"
"Aku sudah membeli tiket bus Travel ke Suncheon. Kita berangkat 30 menit lagi. Persiapan kesana sudah aku siapkan"
"...."
***
Hanbin dan Jaewon langsung membeli tiket kereta pada hari itu juga, liburan dadakan mereka sangat tidak terduga. Jaewon menyetir ke stasiun Seoul dan Hanbin hanya menghabiskan waktunya dengan bermain ponsel. Perjalanan menuju Suncheon lumayan menguras waktu, 2 jam lebih kira-kira. Hanbin dan Jaewon memilih untuk mengobrol banyak hal dan mencoba mengenal lebih dekat satu sama lain.
"Hanbin, karena aku manajer baru aku rasa banyak hal yang balum aku tahu darimu"
"Kita bisa mengenal sambil berjalannya waktu"
"Tapi aku ingin segera mengenalmu"
"Tidakkah kau merasa ini terdengar aneh?"
"Kenapa memangnya?"
"Kau terdengar seperti anak muda yang sedang pdkt tau"
"Aku memang tertarik padamu"
"Apa-apaan sih, kau tidak boleh menggunakan hal itu sebagai bahan bercanda"
"Aku tidak bercanda kok, memang serius."
"Aku tidak"
"Kau tidak boleh menggunakan hal itu sebagai bahan bercanda"
"Aku serius"
"Aku memang tertarik padamu tapi kurasa aku belum ada di tahap menyukaimu. Aku masih memastikan perasaanku, kuharap ini tidak akan membuat kita menjadi canggung"
"Aku rasa aku sudah tidak percaya dengan cinta"
"Memangnya kenapa?"
"Dari apa yang kulihat, cinta membuat orang-orang menjadi kehilangan akal"
"Maksudnya?"
"Cinta bisa membuatmu melakukan hal yang semula tak mampu untuk dilakukan. Bisa saja ia mengubahmu menjadi malaikat ataupun monster di waktu yang bersamaan. Aneh bukan?"
" Apakah kau memiliki kenangan pahit mengenai cinta?"
"Tidak juga, kenangannya masih terasa manis namun, tidak tahu akhir-akhir ini rasa pahit mulai mendominasi. Hingga rasanya sangat sesak dan aku mencoba melarikan diri"
"Memangnya kau dulu kenapa?"
"Aku tidak ingin menceritakannya denganmu, setidaknya untuk saat ini"
***
Bobby dan Minjung telah sampai di terminal Suncheon, sebelum mengunjungi rumah kedua orang tua Minjung mereka membeli oleh-oleh terlebih dahulu. Satu keranjang parcel buah dan sebuket bunga. Mereka naik taxi untuk menuju kesana, mengingat Minjung sedang hamil Bobby takut Minjung akan kelelahan nantinya. Apapun itu bayi dalam kandungan Minjung tetaplah buah hatinya kan?
Rumah Minjung terletak di tempat yang strategis di dekat persimpangan jalan, bukan rumah yang elit namun terlihat bahwa keluarga Minjung juga cukup kaya. Ayah Minjung adalah seorang guru sastra korea sekaligus kepala sekolah di salah satu SMA di Suncheon, sedangkan ibunya adalah ibu rumah tangga biasa. Ayah Minjung baru saja pensiun tahun lalu, keluarga Minjung tampak sangat harmonis dan tenang layaknya keluarga yang orang-orang idamkan.
Bobby tak mengenal Minjung dengan baik saat SMA dulu, yang Bobby tau sahabatnya Nam Taehyun pernah bilang ada siswi cantik yang diam-diam mengaguminya dia adalah Minjung. Minjung dulu adalah gadis yang sangat polos, dia tidak terlalu populer di kalangan siswa lainnya meskipun dia sangat cantik. Julukan Minjung dulu adalah putri pendiam dari kelas 3-2.
Jujur saja jika mengingat masa lalu, dia sudah tau dari dulu bahwa Minjung sangat menyukainya. Tapi ia dan Minjung begitu berbeda, bagaikan dua sisi mata uang yang saling bertolak. Bobby bukanlah anak nakal yang suka menindas murid lainnya, namun juga tidak bisa dikatakan pendiam. Bobby sering bolos pelajaran untuk berlatih rap dan gitar di ruang music, ia sering tidak mengerjakan pr karena ikut lomba rapper underground terkadang juga tidur di kelas. Mungkin lebih tepatnya Bobby adalah murid yang sulit diatur.
Bobby tidak tau dengan pasti apa yang telah dilalui Minjung hingga berubah menjadi seperti sekarang, maksudnya jika Minjung masuk ke club malam berarti kini mereka tidak jauh berbeda bukan? Paadahal dulu dia sangat polos, jika ternyata Minjung melakukan hal itu agar bisa terus melihat Bobby, ia akan sangat merasa bersalah karena Minjung berubah menjadi seperti itu. Apalagi Minjung pertama kali tidur dengannya dan kini ia mengandung anaknya. Sedikit banyak, meskipun Bobby belum bisa menerima untuk mencintai Minjung ia akan berusaha melakukannya. Dan meskipun ia belum bisa melupakan Hanbin, ia pun akan berusaha melakukannya.
****
Everywhere I go I'm reminded of you like
The bed the bathroom floor the bar downstairs at 2am
I'm trying to forget the things you used to do like
Kiss me harder in the bar downstairs at 2amAmy Shark - Sink In
KAMU SEDANG MEMBACA
Time, Love, and Death [DoubleB] Bobby X Hanbin
FanfictionAku menulis untuk Waktu Aku menulis untuk Cinta Aku menulis untuk Kematian Aku tak mengharap sebuah balasan tapi akan ku cari sebuah jawaban Started on 20/07/2018