"agatha aku mau bicara sama kamu" ujar allerd dengan berdiri di depan agatha.
"gk ada yg harus dibicarakan" agatha mencoba lewat samping namun dihadang allerd.
"agatha please, dengerin aku kali ini"
"kak minggir, aku harus pulang"
allerd menarik agatha untuk duduk di sebuah kursi, dan dirinya berdiri di depan agatha.
"agatha aku sudah tau yg sebenarnya, aku minta maaf sama kamu karena sudah salah paham"
"kakak bersalah sama fon, jadi ya minta maaf sama fon dong"
"fon" panggil allerd, fon yg berada agak jauh dari agatha pun mendekat.
"iya pak"
"saya minta maaf sama kamu, saya sudah salah paham sama kamu dan melukai mu karena cemburu." allerd mengulurkan tanganya, "kamu maafin saya kan?"
"iya pak, saya maafin bapak kok" fon membalas uluran tangan allerd. lalu tersenyum.
"saya mengerti kenapa bapak seperti ini, karena bapak mencintai agatha"allerd tersenyum lalu melepas jabatan tangan mereka, kini ia menatap agatha.
"fon udah maafin aku, tinggal kamu yg belum maafin aku tha""iya, aku maafin kakak" ujar agatha, ia berdiri dan akan meninggal allerd tapi allerd menahan agathaa lagi.
"apa lagi kak?" tanya agatha kesal
"tarik ucapan kamu, kita gk putus kan?"
"gk akan"
"tha please, aku cinta sama kamu. ini hanya masalah sepele kan kenapa kamu sampe mutusin aku?" allerd memegang tangan agatha.
"masalah sepele? kakak membahayakan nyawa orang tau gk"
"iya aku tau, saat itu aku cemburu tha, reflek tha."
"aku memang maafin kakak, bukan berarti kita balikan"
allerd menelan ludahnya, ia harus memohon lagi. tidak ada cara lain, ia pun berlutut di depan agatha. rasa sakit bekas jahitanya pun ia tahan demi berlutut didepan agatha untuk membuktikan cintanya.
"aku mohon, kita balikan ya? aku gk bisa hidup tanpa kamu tha. aku serius menjalin hubungan sama kamu, kamu bilang kamu menerima aku apa adanya kan?" pinta allerd dengan memegang kedua tangan agatha.
"aku memang menerima kakak apa adanya tapi tidak dengan melukai orang yang tak bersalah. aku gk bisa menerima itu"
"tha please.." mohon allerd dengan menatap agatha.
marcel, aishi, fon dan beberapa anak yg melihat itu ikut terharu. sebegitukah perjuangan allerd, tapi kenapa agatha malah mengacuhkanya?
agatha menatap allerd lalu menggeleng, ia menghempaskan tangan allerd membuat air mata allerd lolos.
begitu besarkah kesalahan allerd? dia hanya cemburu saat melukai fon. dan mengeluarkan pisau lipatnya pun karena dirinya dikuasai amarah sehingga melukai fon tanpa sadar. bahkan ia mengindahkan rasa sakit jahitan diperutnya untuk tetap berlutut di depan agatha.
"bangsat lo!" teriak marcel dengan memukul wajah agatha, ia terjatuh dan sudut bibirnya sobek.
allerd bangun dari posisinya dengan pelan dan berbalik. ia kaget karena marcel memukul agatha berulang kali.
"marcel cukup" allerd mendorong marcel hingga menjauh dan membantu agatha berdiri.
"agatha kamu gk papa?" tanya allerd dengan merapikan rambut agatha yg acak acakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
senior high school 3 (TAMAT)
Teen FictionAku ingin memilikinya, tapi aku sadar adalah aku seorang pengecut. Karena aku sendiri tidak bisa melawan penyakitku bagaimana aku bisa melindunginya. Yg ada aku hanya akan melukai nya karena penyakit ini. Dasar penyakit sialan! -allerd- Akhirnya aku...