"Akh! Lepaskan aku Yeji!!"
Yeji tidak menggubris pekikan Bella. Dia terus membawanya ke gudang sekolah.
"Yeji, tanganku sakit." Lirih Bella sambil berusaha melepaskan tangan Yeji.
Mereka sudah masuk kedalam gudang. Yeji sedikit menghempas tubuh Bella.
"Licik sekali otakmu itu," Ucap Yeji membuat Bella mengerutkan keningnya.
"Apa maksudmu?" Tanya Bella, karena memang dia tidak tahu jalan pembicaraan yang akan dibahas Yeji.
Yeji tertawa remeh, "Kau pura-pura tidak tahu atau memang tidak tahu? Hah?"
Sebulir airmata perlahan jatuh di pipi mulus Bella, "A-aku benar-benar tidak tahu, apa maksudmu."
Yeji memutar bola mata malas,"Gadis penghianat! Sudah penghianat, masih saja tidak tahu dimana letak kesalahanmu, huh?!"
Airmata Bella jatuh lagi dipipinya, "Aku tidak mengerti, Yeji. Ada apa? Kenapa aku dibilang penghianat?"
"Kau mau tahu?" Bella mengangguk pelan.
"Baiklah akan ku tunjukkan. Pulang sekolah nanti, kau harus bersamaku." Ucap Yeji. Dia menatap Bella lewat sudut matanya. Lalu mendekat dan berbisik, "Kalaupun kau tidak mau, aku bisa minta izin kepada kakakmu."
Setelah mengucapkan itu, Yeji pergi meninggalkan Bella yang masih shock. Dia tahu betul, Yeji sedang mengancamnya jika dia benar-benar tidak mau ikut bersamanya.
Mengingat betapa dekatnya keluarganya dan keluarga Yeji dulu.
***
Bel pulang sekolah telah berbunyi. Bella membereskan semua bukunya dan memasukkannya kedalam tas.
Saat hendak berdiri, ada seseorang yang menawarkannya pulang bersama.
"Mau pulang bareng?" Tawar Hueningkai sambil memegang tas yang disampirkan dibahunya.
Bella awalnya ingin menjawab 'Iya, namun sepasang mata kecil menatapnya tajam.
"Ti-tidak. Aku akan pulang naik bis saja." Tolak Bella halus-halus.
Hueningkai menaikkan sebelah alisnya, "Kau yakin?"
Bella mengangguk kaku, "Iya."
"Tidak akan dimarahi kakak-kakakmu?"
Bella menggeleng kaku, "Tidak"
Hueningkai mengedikan bahunya, "Baiklah."
Bella menghela napas saat sosok Hueningkai sudah menjauh dari kelas.
Kenapa kau tidak berusaha untuk memaksaku pulang bersamamu? Kalau begini jadinya, aku benar-benar dalam masalah.
Bella tersentak saat Yeji sudah berada didepannya sekarang.
"Gadis pintar. Kau menolak ajakannya," Yeji menyeringai dihadapan Bella. Membuatnya keringat dingin seketika.
"Ah iya," Yeji menjentikkan jarinya, "Boleh aku minta nomor kakakmu?"
Dengan berat hati, Bella memberikan nomor ketiga kakaknya itu. Dia menyebutkan semua nomornya. Tidak satupun yang ia salahkan di angkanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
S(He) is Psycopath - Kang Taehyun
Mystery / Thriller"Dia itu psikopat. Tapi aku mencintainya." -Choi Bella. "Aku memang psikopat. Punya masa lalu yang kelam, dan ingin balas dendam. Tapi dendamku terhalangi, karena aku mencintai seorang gadis." -Kang Taehyun. 'KESALAH PAHAMAN, BISA MENIMBULKAN PEPERA...