Chapter 1: Mysterious Man

241 26 22
                                    

At. Aquatantice Gardenia Cafe

Cling... Cling...

Suara bel berbunyi begitu nyaring. Sehingga orang-orang yang berada di dalam cafe serentak melihat ke arah pintu.

Di mana seorang pria berpakain mahal memasuki Cafe kalangan menengah kebawa.

Di mana seorang pria berpakain mahal memasuki Cafe kalangan menengah kebawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Biasanya Gardenia Cafe tidak pernah di datangi kalangan atas. Seperti pria berparas tampan di depan mereka.

Kebanyakan orang yang datang ke sini. Berasal dari pegawai kantoran. kontraktor, dan mahasiswa.

Jadi mana mungkin ada pegawai berpakain kemeja mahal. Seperti pria di depan mereka mau masuk ke Gardenia Cafe.

Lihat saja penampilan pria yang sedang duduk manis di samping mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lihat saja penampilan pria yang sedang duduk manis di samping mereka. Terlihat tampan untuk ukuran seorang pegawai kalangan seperti mereka.

Pahatan yang begitu sempurna. Hidungnya yang mancung. Bibir tipis begitu menggoda.

Betapa sempurnanya ciptaan dewa di depan mereka. Satu kata yang menggambarkan paras tampan. Seorang pria di depan mereka... Perfecto

Banyak orang yang menaruh minat terhadap pria berparas tampan itu.

Seperti menunjukan ketertarikan terhadap pria yang tidak di ketahui namanya.

Sedangkan objek yang di perhatikan hanya biasa saja. Tidak menggubris orang-orang memujinya.

Tidak sedikit wanita menatap lapar ke arah pria itu. Seperti ingin memakannya hidup-hidup.

Pria itu sampai bergidik nyeri melihat semua wanita yang berada di sini.

Seperti parah predator siap memakan habis seluruh tubuhnya. Tanpa tersisa dari anggota tubuhnya.

Pria itu ingin segera pergi dari cafe itu, dan mencari Cafe lain yang bisa mendapatkan ketenangan.

Tanpa harus melihat pemandangan menurutnya sedikit gila. Jika di lihat dari sudut pandang pria itu.

Kebanyakan dari mereka sibuk merapikan riasan mereka. Ada juga yang memperlihatkan belahan dada. Seperti melon megantung dari pohon melon.

Pria itu rasanya ingin menenggelamkan dirinya ke dasar air yang cukup dalam.

Tapi tidak ada hiu di sana. bukan mati karena sesak nafas di dalam air. Tapi mati karena di makan hiu. No Way.

Lebih baik dia di telan hidup-hidup oleh parah wanita predator. Dari pada harus berurusan dengan parah hiu di dalam lautan.

Dirinya tidak mau mati konyol. Hanya karena ingin menghindar dari parah predator.

Bisa-bisa dia tidak akan mendapatkan pasangan hidup.

Bisa saja mendapatkan wanita. Tapi bukan wanita cantik di dapatkannya.

Melainkan pendapatkan wanita bermuka hancur, dan tubuhnya seperti papan penggilas pakaian. Tidak...

'Brak...!'

Seperti pria di depannya. Cantik seperti boneka porselen. Kulitnya begitu mulus seperti mutiara di daratan china. Alangkah indahnya pemandangan di depannya.

Jantungnya berdebar begitu kencang seperti. Aliran listrik di sekujur tubuhnya.

Tangan bersentuhan seperti air mengalir di sungai yang begitu indah. Di temani semilir angin.

Mereka menatap satu sama lain. Sampai salah satu di antara mereka memutuskan kontak fisik.

Merasa canggung satu sama lain. Sambil merapikan pakaian mereka yang sedikit kusut.

Pria imut di depan pria berpakain kemeja hitam. Membukuk hormat sambil berlalu pergi dari sana.

Ada sesak di dada pria berparas tampan itu. Sambil memegang dadanya.

'Begini rasanya di tolak oleh seseorang. Seperti ku lakukan selama ini.'

Melirik sekilas ke arah waiter yang sudah berlalu dari hadapannya.

Bersimrik di balik Poker Face. Sambil bergumam dalam hati.

'Interesting... Sangat menarik aku harus mendapatkannya'

Tanpa mereka sadari. Pria di balik ke tampanan yang mereka jumpai.

Memiliki sifat menyerupai iblis. Di balik topeng Poker Face. Andalan pria Black-eyed Eagle

Tbc.

Obsession (Remake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang