Dek, masih di kampus? Mau pulang bareng nggak? Aku nggak ada kumpul-kumpul hari ini
Yewon dan Minhee hampir lompat dari kursi masing-masing ketika Soojin tiba-tiba berdiri dan membuat kursinya terdorong ke belakang dengan keras. Gadis yang duduk diantara Yewon dan Minhee itu tampak blingsatan sendiri sambil melihat ponselnya.
"Apaan sih bocah ngagetin aja!" Sahut Minhee sebal sembari kembali membetulkan posisi duduknya. Dia lagi fokus ngerjain tugas bagiannya--lebih tepatnya copy paste tugas tahun lalu --malah dikagetin sama Soojin. Hampir aja dia jatuh nyium lantai.
"Bikin kaget aja ya ampun..." Yewon mengusap-usap dadanya pelan. Untung doa nggak punya riwayat penyakit jantung.
"Eh!" Soojin memekik. "Sori...nggak sengaja..."
"Kenapa lo? Abis menang lotere?" Minhee mulai penasaran. Nggak biasanya dia lihat Soojin dengan wajah berseri-seri seperti ini apalagi waktu sore. Biasanya Soojin kelihatan capek dengan rambut acak-acakkannya.
Yewon yang udah nggak sabaran mau tahu, ikutan berdiri dan melihat pesan chat yang dibaca oleh Soojin. Lantas gadis itu terkikik geli. "Oooh, Kakak Fasilkom ngajak pulang bareng~"
Dahi Minhee mengeryit, "Kakak Fasilkom? Yang ngekos di kosan bokap lo itu, Jin?"
Soojin senyum-senyum lalu mengangguk kecil. Kedua temannya ini sudah tahu soal Jonghyun yang ngekos di indekos milik ayahnya dan gimana dekatnya mereka berdua lewat cerita. Iya Soojin cerita karena dua orang ini nggak bakal ngebiarinin Soojin hidup tenang kalau nggak cerita soal Jonghyun. Padahal dia nggak mau cerita-cerita juga.
"Pantes seneng banget!" Yewon terus menggoda Soojin yang mukanya mulai memerah.
"Ih, nggak gitu..." lirih Soojin malu.
"Jadi lo suka sama dia?" Tembak Minhee. "Gue kira lo suka Kak Jinhyuk. Setahu gue lo mau kasih kesempatan buat Kak Jinhyuk? Soalnya lo kayak nggak nolak sama sekali kalau Kak Jinhyuk ngelakuin sesuatu buat lo."
Soojin tertegun. Soojin nggak bisa memungkiri jika Jinhyuk adalah sosok yang membantu banget ketika Soojin sakit kemarin. Dari awal kasih perhatian selama makrab sampai ninggalin tugasnya buat antar Soojin ke rumah sakit dan ke rumah. Belum meminta ayahnya selaku dokter untuk memeriksa kondisi Soojin dan membantunya hingga Soojin sembuh total. Sampai sekarang pun Jinhyuk juga suka mastiin kalau Soojin nggak boleh capek selama ada kegiatan hima dan lain-lain.
Lee Jinhyuk terlalu baik, meskipun kesalahannya di masa lalu tetap nggak bisa hilang. Hanya saja Soojin mulai bersikap lebih baik sekarang ke Jinhyuk.
Kalau mengingat apa yang sudah Jinhyuk lakukan untuknya, Soojin berubah gusar. Namun ketika dia juga mengingat apa yang dilakukan Jonghyun juga makin bikin dia gusar. "Aku...bingung, Min..."
Minhee meniup poninya sebal. "Gini dah, Jin. Ini pandangan gue ya sebagai cowok."
Yewon dan Soojin memusatkan perhatiannya pada Minhee. Laki-laki yang biasanya cuma nyengir nggak jelas dan hobi rebahan tiap ada kesempatan tiba-tiba berubah serius.
"Lo tuh kayak nahan dua-duanya buat ada di samping lo, Jin. Lo nggak pernah nolak salah satu dari mereka kalau mereka kasih sesuatu buat lo. Iya, 'kan?" Tuduh Minhee.
Soojin langsung gelagapan, "Aku nggak bisa, Min...aku--"
Minhee mengangkat tangan, menginterupsi pembelaan yang dilontarkan oleh Soojin. "Lo bukannya nggak bisa. Tapi lo nggak mau."
Yewon mengangguk samar. "Lo nggak bisa ngekeep dua-duanya, Soojin. Kak Jonghyun sama Kak Jinhyuk baik ke kamu. Dari apa yang gue denger dari mulut lo sendiri soal mereka, mereka pastinya punya perasaan lebih ke lo. Apalagi lo nggak menolak apapun yang mereka kasih ke lo entah barang atau perhatian. Mungkin lo berterima kasih sama mereka karena mereka sebaik ini sama lo sampai lo nggak bisa tegas dan plin-plan begini. Tapi lo nggak bisa kayak gini terus-terusan."
KAMU SEDANG MEMBACA
[BRODUCE TIME] Home // Kim Jonghyun ✔
FanfictionWhen you're lost and you don't know whether home you should go. *Local AU Start: 20 Juli 2019 Finish: 31 Agustus 2019