Ya Allah, jika dia memang bukan untukku, berikan aku keikhlasan untuk bisa merelakannya bersama dengan orang lain
Indriana SyafitriHari yang ditunggu pun tiba,hari dimana seseorang mengucapkan janji suci seumur hidup sekali tapi tidak dengan akbar dirinya harus mengingkari janji kepada istrinya yang telah meninggal demi membangun bahtera rumah tangga barunya kelak sampai ke jannahnya dengan wanita yang belum dirinya cintai
Disebuah perumahan dengan dominan cet warna gold yang terkesan mewah dengan menambahkan aksen janur kuning yang melengkapi dekorasi pernikahan dan jajaran mobil mewah mulai memenuhi halaman rumah
Ditempat lain seorang wanita yang tengah memandangi wajahnya melalui pantulan cermin dengan baju berwarna putih yang didominasi mutiara pada bajunya dan sedikit polesan make-up natural yang membuatnya terlihat lebih natural namun sangat cantik hanya satu kata yang pantas untuknya yaitu perfect
"Umi hari ini nisa insyaallah akan mengabulkan keinginan terakhir umi menikah dengan anaknya tante sarah,semoga umi disana bisa melihat kebahagiaan ini meski belum sepenuhnya nisa yakin dengan apa yang terjadi nanti"ucap nisa yang mulai meneteskan air mata
"Nisa subahanallah kamu cantik sekali,tapi kok kamu menangis nak?"ucap bunda yang memasuki kamar ku,dan aku yang refleks langsung menghapus air mata ku
"Ehhh bunda nisa bahagia bunda"albiku
"Kamu tunggu disini ya nis,calon suami kamu sudah dateng sebentar lagi dia akan mengucapkan ijab qobul dan bunda mau turun ke bawah dulu nanti bunda suruh andin kesini buat nemenin kamu"jelas sarah dengan meninggalkan ruangan,Akbar memang tidak tinggal dirumah Herman semenjak 2 hari lalu karena takut ada suatu hal yang tak diinginkan jika mereka satu rumah
Aku tersontak dari lamunan ku yang tiba-tiba seorang gadis dari arah pintu memegang erat pergelangan tangan ku dan memaksa ku untuk menuruti langkahnya
"Andin"ucap ku
"Hehhh jangan kamu berfikir setelah menikah nanti saya akan bersikap baik dengan mu"jelasnya dengan memegang erat pergelangan tanganku
"Awww sangat andin"balasku
Ketika andin akan memelintir tangan nisa seketika pintu kamarnya terbuka dan sontak andin langsung melepaskan tangannya
"Ehhh dek kamu udah disini kamu temenin nisa ya bentar lagi kaka mu mengucap ijab qobul"jelas sarah
"Iya bun"balas andin dengan senyuman yang dibuat² setelah sarah mulai pergi andin langsung melirik nisa lagi
"Hehh yang tadi kamu liat itu saya hanya pura-pura dan ITU akan berlangsung seterusnya"jelasnya dengan menggalkan ruangan
"Astagfirullah,sabarkan hamba ya Allah"gumamku
Ketika andin sudah pergi nisa mendekati sebuah monitor yang heraman berikan padanya untuk melihat akbar mengucapkan ijab qobul
"Nak kamu sudah siapkan?"tanya herman
"Insyaallah siap yah"balasnya
"Gimana nak akbar apa sudah bisa kami mulai ijab qobulnya?"tanya sang penghulu
"Insyaallah saya siap pak"ucapnya dengan melirik ke arah sarah dan sarah hanya tersenyum kepadanya
"Ankahtuka wazawwajtuka makhtubataka hallan"ucap sang penghulu
"Qabiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkur wa radhiitu bihi"ucap akbar dengan lantang
Sebagaimana yang telah tertuliskan di Al qur'an
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَحْلَلْنَا لَكَ أَزْوَاجَكَ اللَّاتِي آتَيْتَ أُجُورَهُنَّ وَمَا مَلَكَتْ يَمِينُكَ مِمَّا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَيْكَ وَبَنَاتِ عَمِّكَ وَبَنَاتِ عَمَّاتِكَ وَبَنَاتِ خَالِكَ وَبَنَاتِ خَالَاتِكَ اللَّاتِي هَاجَرْنَ مَعَكَ وَامْرَأَةً مُؤْمِنَةً إِنْ وَهَبَتْ نَفْسَهَا لِلنَّبِيِّ إِنْ أَرَادَ النَّبِيُّ أَنْ يَسْتَنْكِحَهَا خَالِصَةً لَكَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ ۗ قَدْ عَلِمْنَا مَا فَرَضْنَا عَلَيْهِمْ فِي أَزْوَاجِهِمْ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ لِكَيْلَا يَكُونَ عَلَيْكَ حَرَجٌ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Terima Takdirmu
RandomKetika seorang Nisa harus berjuang demi Cinta halalnya yang terhalang oleh adik iparnya sendiri membuat dirinya harus mengkeukeukan hatinya demi rumah tangganya dan dengan kesabaran dan keikhlasannya Nisa dapat meluluhkan hati dingin seorang akbar y...