Love the Way You Lie

1.1K 101 14
                                    

—•••—

Abusive love is all I've ever known.
I got your teeth marks, blood and bruises on my neck. I don't understand anything else.

So, what even is love?


—•••—


©Inspired by Love the Way You Lie, a song by Eminem ft. Rihanna


Warnings: violence, mature contents, disturbing scene.
Please proceed with caution.
I've warned you :)


—•••—

.
.

Next time?
There will be no next time.

I apologize even though I know it's lies.
I'm blinded and I'm just a liar.

.
.

"Jangan mengikutiku lagi, Namjoon." ucap seorang pemuda yang tengah berusaha membuka sebuah pintu. Namun sedetik kemudian, pergerakan tangannya terhenti. Ia berjengit saat sepasang tangan besar dengan begitu mudahnya membalikkan tubuhnya. Ah, sial. Ia tertangkap lagi.

"Kau bicara apa, hyung? Mengapa aku tidak boleh mengikuti kemana kekasihku akan pergi?" balas pria lain yang kini mulai mengulurkan sebelah tangannya untuk membelai wajah pemuda itu. Kedua matanya menelusuri lekuk wajah tersebut penuh minat. Sepasang bintik hitam itu bahkan mampu mendapati memar keunguan yang tersebar disekitar wajah tampan kekasihnya itu.

"Tetaplah bersamaku, hyung. Aku mencintaimu. Aku berjanji, aku tidak akan menyakitimu lagi." timpalnya lagi sebelum mengecup pelan bibir penuh kekasihnya.

Namjoon menggerakkan ibu jarinya untuk mengusap-usap sudut bibir Seokjin. Sepasang iris kelamnya menatap lekat benda kenyal tersebut, matanya berkilat-kilat, "I'll control myself. I promise."

Seokjin menghembuskan nafas panjang. Ia menggelengkan kepalanya lelah, "Namjoon, apa kau ingat janjimu kepadaku beberapa hari yang lalu? Sudah berapa kali kau mengingkarinya? I gave you another chance, but you lied again. It won't work. You'll always be the same. Lepaskan aku."

Namjoon mencengkeram kedua bahu Seokjin, "Maafkan aku, hyung. Just give me one more chance. Don't leave me alone. I love you, too much."

.
.

So maybe I'm a masochist
I try to run but I don't want to ever leave

.
.

"Hyung.. Ah, hyung.." desah pria itu tepat ditelinga lawan bicaranya. Deru nafasnya kian memburu, menerpa kulit pemuda lain yang kini sedang berada dibawah kungkungan tubuhnya, "Kau indah sekali, hyung." timpalnya dengan suara serak sambil sesekali menjilat dan menggigiti daun telinga itu.

"Ukh.. Na-Namjoonh.." balas Seokjin kepayahan. Sekujur tubuhnya terasa sakit dan pedih. Ia bahkan mampu merasakan tetesan darah yang mengaliri pelipisnya. Namun ia tak mampu memungkiri perasaan memabukkan yang menjalar dari bagian selatan tubuhnya itu.

For You - NamJin [Short Story Collection]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang