12 - Titel Tambahan

4K 207 0
                                    

"Dan hari ini,
Dia menggenapi kebahagiaan ku
atas hadirnya,
dengan lahirnya Hasna ke mayapada"

--------------------------------

-RAHMAN-

20 Juni 1998

Ibu melarang ku bepergian hari ini, ia bilang Sri seperti mengalami tanda akan melahirkan. Aku senang bukan main mendengarnya, meski disatu sisi yang lain aku iba melihatnya terus mondar-mandir tak bisa diam, tak enak duduk, dia bilang punggungnya pegal, sedikit terasa panas juga, belum lagi ditambah mules yang datang sesukanya.

Dan itu belum seberapa, karena menjelang siang, Sri mulai merasakan kontraksi diperutnya. Dari ekspresi yang Sri perlihatkan, sepertinya kontraksi itu jauh lebih terasa sakit dibanding panas punggung dan mulesnya tadi pagi. Ingin rasanya aku menggantikan posisinya itu, tapi sayang itu tak kan pernah bisa. Karena nyatanya yang bisa aku lakukan hanya sebatas mendoakan dia baik-baik saja dan membawanya ke rumah sakit terdekat.

***

Setelah di ruang bersalin, aura ketegangan itu menguar semakin menjadi. Bagaimana tidak, di ruang sebelah terdengar seorang perempuan sedang menjerit berusaha mengeluarkan seluruh tenaganya demi mengeluarkan sang bayi. Di ruang sebelahnya lagi, seorang ibu menangis histeris sambil berteriak-teriak karena tak terima nyawa bayinya tak tertolong. Berada di ruang tengah dengan kondisi tak kedap suara memang menjengkelkan, tidak menyenangkan. Aku jadi berpikir kemana-mana, khawatir Sri seperti perempuan-perempuan di ruang sebelah. Dan sebelum pemikiran itu semakin jauh, aku berusaha menepis pemikiran buruk itu. Sri akan baik-baik saja, batinku.

Dan setelah Sri berjuang dengan penuh pengorbanan juga air mata, bayi itu lahir juga. Normal tanpa cacat. Seorang perempuan, cantik sepertimu.

***

"Dik, bayi kita perempuan. Kau ingin memberi nama apa?" Tanyaku di sore hari pada hari yang sama.

"Hasna, saja Mas. Bagaimana? Kamu setuju?" Tanyamu.

Aku diam sebentar, kemudian mengangguk tanda setuju.

"Hasna. Nama yang cantik, Dik. Lanjutannya?" Tanyaku kemudian.

"Aku serahkan pada Mas untuk nama berikutnya"

Dan aku menamai bayi perempuan itu Hasna Fathimatul Ulla. Dan kamu tersenyum tanda setuju.

***

Sejak 20 Juni 1998, aku tak lagi bodoh untuk tidak mencintai Sri. Dia perempuan baik yang tak banyak menuntut. Dan hari ini, Dia menggenapi kebahagiaan ku atas hadirnya, dengan lahirnya Hasna ke mayapada.

Satu misi kita diawal pernikahan telah berhasil kita lakukan dengan baik. Kerja sama melebur dua perasaan asing menjadi satu kesatuan rasa. Semoga misi kita yang kedua, mendidik Hasna dengan baik pun dapat terlaksana.

Semoga kita selalu bisa bekerja sama,
Ridhoi niat baik ini, wahai Dzat Yang Maha Cinta.

***

Ditulis pertama kali pada 26 Juni 2019. Disalin ulang di wattpad pada Minggu, 18 Agustus 2019. Selesai diketik pukul 21.07, penutup sebelum tidur.

Part ini sengaja ditulis lebih pendek.

Akhirnya, Sri dan Rahman berhasil sama-sama mencintai.
Tapi, bukan itu letak inti ceritanya.

Part 12 merupakan chapter terakhir yang isi nya romance. Chapter selanjutnya ya kamu tebak sendiri isi nya gimana. Masak sayur aja kan gak enak kalo bumbunya gula doang.

Terima kasih buat yang selalu nyempetin waktunya buat baca😊

I miss you:-)

Mimilel

MaafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang