Hasil akhir dari acara No Mercy sudah berlalu sejak 1 tahun yang lalu. Namun, apa hyungdeul tetap tidak mau melihat kearahku? Aku sudah berusaha keras seperti yang disarankan Hyungwon hyung. Hyungwon hyung bilang, jika aku terus berusaha keras, maka hyungdeul akan sedikit demi sedikit menerimaku. Namun sepertinya butuh waktu lebih lama lagi untuk merasakan hangatnya berada ditengah-tengah hyungdeul. Dan aku akan tetap berusaha keras sampai waktu itu benar-benar tiba. Karena siapapun tau, seorang Lim Changkyun tidak pernah mengenal kata menyerah.
—Malam ini, seperti biasa para member monsta x –terkecuali Changkyun– sedang bersantai di ruang tv dengan banyak snack di meja. Begitulah kegiatan mereka jika telah menyelesaikan serangkaian kegiatan yg amat padat. Seharian mereka habiskan di dorm, lalu besoknya mereka bebas ingin kemanapun mereka mau.
—"Mana Changkyun?" Tanya Sang leader –Hyunwoo– ketika menyadari jika membernya hanya ada 6 dengan dirinya.
—Semua diam. Tidak menghiraukan pertanyaan Sang leader. Hyunwoo hanya menghela nafas keras. Ia tau jelas jika teman-temannya belum bisa menerima Changkyun. Tapi, apa mereka juga berhak tidak memperdulikan Changkyun? Bukankah sekarang seharusnya mereka sudah seperti keluarga? Hah.
—"Mau sampai kapan kalian begini? Changkyun tidak salah apapun. Ia bahkan terkejut waktu diberitahu jika ia diikut-sertakan dalam acara No Mercy" ucap Hyunwoo sambil memandang teman-temannya yang masih nampak tidak peduli dengan ucapannya.
—Sekali lagi Hyunwoo menghela nafas keras, lalu bangun dari duduknya. Ia ingin mencari Changkyun sekaligus mencari udara segar untuk mendinginkan kepalanya.
—[Changkyun]
Sekarang aku disini. Menghabiskan malam di atap dormku, tempat favoritku. Aku selalu kesini jika aku melihat hyungdeul sedang berkumpul bersama, karena jika aku bergabung dengan mereka, aku hanya akan merusak quality time mereka. Lagipula di sini sepi dan tenang. Hanya di sini aku bisa menegakkan kepalaku. Hanya di sini aku merasa aman dari tatapan-tatapan membenci hyungdeul. Hanya di sini setidaknya tempatku mencari udara segar saat dadaku benar-benar sesak dengan semua yang ku alami.
Terlalu asik melamun, aku sampai tidak sadar jika ada seseorang yang datang dan kini sudah duduk di sampingku. Aku menoleh kearah pelakunya yang kini hanya menatap lurus kedepan dengan sebuah cup kopi ditangannya. Oh, Hyunwoo hyung.
—[Author]
"Sedang apa kau disini?" Tanya Hyunwoo tanpa menatap Changkyun.
"Hanya mencari udara segar, hyung. Hyung sedang apa di sini? Bukankah hyungdeul sedang berkumpul di ruang tv?" Changkyun menjawab pertanyaan Hyunwoo juga tanpa menoleh kearahnya.
"Kau cari mati berdiam di sini hanya menggunakan kausmu itu?" Hyunwoo pun menoleh kearah Changkyun yang masih menatap lurus kedepan.
"Bukankah memang itu yang hyungdeul inginkan?" Jawab Changkyun dengan senyum tipis yg terpatri dibibir kecilnya.
"Maafkan aku belum bisa membuat mereka membuka hati untukmu. Aku sudah mencoba banyak cara. Namun, kau tau sendiri kan bagaimana keras kepalanya mereka" ucap Hyunwoo mencoba menjelaskan.
Changkyun tertawa pelan. Ia bahkan sudah tidak terlalu memikirkan hal itu. Ia menyerah? Tentu saja tidak. Ia tidak menyerah sama sekali. Ia hanya sedang berhenti sejenak mengharapkan sesuatu yang memang sangat sulit ia dapatkan. Atau mungkin, tidak akan pernah ia dapatkan. Haha.
—
KAMU SEDANG MEMBACA
Lim Changkyun.
Random"Tolong jangan terus membenciku." -Changkyun. "Sebentar lagi, aku janji." -Changkyun.