03- baper

48 5 2
                                    

Pagi bertemu pagi lagi, tandanya sheila bertemu dhika lagi.

Seperti biasa, dhika menjemput sheila di gerbang. Ntah jam berapa dhika berangkat sekolah, setiap sheila datang ke sekolah, selalu ada dhika

Sheila menghindar, dhika tau itu

"sayang" dhika merangkul sheila

Sheila menoleh ke sudut bibir dhika, ada bekas luka disana.

Sheila menghentikan langkahnya

"kenapa sih sayang? Mau cium? Nih" dhika mendekatkan wajahnya ke wajah sheila,

Tapi sheila menahannya "itu ada luka, kenapa?"

Dhika menjauhkan wajahnya "ini?" sambil menunjuk sudut bibirnya "panas dalem"

"sebelum lo turun dari rooftop muka lo baik-baik aja" sheila menatap dhika khawatir

"pernatian amat, jadi sayang" dhika mencubit pipi sheila

Fikir sheila 'iya juga, kok gw jadi perhatian gini sih'

"y-yaa nggak, emangnya gak boleh?" tanya sheila dengan nada sewot

"boleh, boleh banget, tetep perhatian terus sama aku ya sayang" dhika tersenyum lebar

"dihh apaan sih"

Sheila pergi meninggalkan dhika

11:00 am

Seluruh siswa(i) kelas 12 berkumpul di aula. Padahal lebar aula 20 m × 20 m, dan hanya 6 kelas yang kumpul, tapi sheila dan dhika tetap saja bersebelahan

"pergi gak lo" usir sheila dengan wajah sangar

Pak darma datang dari belakang mereka "kalian ini berduaan terus, aula masih lebar, demen bener dempet-dempet" katanya dengan nada yang keras

"gatau, minta di kawinin tuh pak" bu dewi ngomong pake mic

Sheila memalingkan wajahnya, enggan menatap dhika, sedangkan dhika merangkul sheila dengan wajah yang terlihat seperti menjaga sheila.

Kepala sekolah memasuki ruangan

"tujuan saya mengumpulkan kalian disini adalah untuk mempersiapkan event anniversary sekolah kita, yang berlangsung pada tanggal 25 agustus mendatang" ucap kepala sekolah. "seperti tahun-tahun sebelumnya, kelas 12 lah yang mengisi event anniversary sekolah, karna ini penampilan terakhir kalian disekolah ini. Saya harap setiap kelas ada perwakilan yang berpatisipasi dalam acara ini. Terimakasih" pak ardan (kepala sekolah) pun pergi meninggalkan aula

Memang begitu kepala sekolah di SMA ini, bukan type orang yang suka bersosailisasi. Tapi mau bagaimana lagi, dia sudah di diberi amanat oleh pemilik sekolah, untuk menjadi kepala sekolah.

Kabarnya, dia memiliki anak yang juga sekolah disini

"pak" panggil dhika ke pak darma, tetapi yang berhenti malah pak ardan "tampil berkelompok tapi beda kelas boleh?"

"boleh, 6 kelas 1 kegiatanpun boleh" jawab pak darma

"6 kelas 1 kegiatan tu nampilin apa anjir" kata seseorang dibelakang sheila

"nontonin"

"saya sama sheila mau duet pak" teriak dhika

RememberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang