Chapter 1

20 2 0
                                    

    WORSE adalah sebuah organisasi yang terdiri dari 6 anggota yang mempunyai misi membunuh para penjahat di Kota.

    Pemimpin dari organisasi Xei Lieven seorang keluarga terpandang namun di buang oleh keluarganya sebab dia membunuh salah satu bawahan ayahnya yang di cap sebagai kriminal oleh warga, dengan penuh amarah sang ayah, dia pun di usir dari rumah.

1 tahun kemudian dia membuat organisasi WORSE dan merekrut beberapa pembunuh handal salah satunya Airena Raul Beatrice temannya sejak kecil.

     WORSE sudah terkenal di kalangan ibukota karena banyak muncul pro dan kontra organisasi tersebut. Banyak yang diomongkan masyarakat bahwa WORSE pembela kebenaran dan ada juga yang berpendapat bahwa mereka adalah kelompok pembunuh yang musti harus dihukum.

    Wajah-wajah dari anggota WORSE tidak banyak masyarakat yang tahu dan organisasi ini rahasia dan memiliki markas tersembunyi di hutan. Selain itu WORSE adalah organisasi terkaya menurut para orang-orang disekitar ibukota.

     Di tengah malam yang sunyi, dingin, dan gelap , terdengar suara derap langkah yang semakin mendekat

" Tolong biarkan aku bebas... Aku mohon... Aku min--"
Suara pedang menebas kepala seorang laki-laki tua yang tengah berada di gelapnya malam.

" haaaaahh.... Selesai juga misi hari ini, ternyata sulit juga ya menjalankan misi malam hari. Warren kau kok bisa sih selalu bisa jalanin misi malam? "

Tanya Rena sambil membersihkan pedang dari darah pria tua itu.

" Dasar kau Ren ini memang sudah jadi pekerjaanku"

" Aku bersyukur bisa membunuh pagi atau siang hari tidak menyusahkan "

" Iya.. Iya misi selesai ayo kita pulang ke markas pasti yang lain sudah menunggu"

" ayo "

Setelah kejadian itu mereka pulang ke markas dan memberi laporan pada pemimpin kami yang sekaligus memperkerjakan organisasi yang telah dibuatnya yaitu 'WORSE'

" Misi selesai membunuh Renzi Rox salah satu keluarga konglomerat yang sering meneror warga dengan surat ancaman lalu membunuh target dengan sadis"

" Bagaimana dengan istrinya? "

" Belatrice telah dibunuh Warren"

" Kerja bagus kalian semua silahkan istirahat"

Berakhirnya laporan pada pemimpin kami mereka menuju kamar masing-masing.

Di sisi lain Airena Raul Beatrice selaku bawahan Xei Lieven dalam WORSE seorang gadis yang cantik dengan tubuh yang ideal dia juga penyuka sejarah dan keajaiban. Ia berteman dengan Xei sejak kecil namun seiring berjalannya waktu Rena mulai memiliki rasa terhadap Xei namun saat Rena menyatakan cintanya Rena di tolak mentah-mentah olehnya.

Tetapi dengan keteguhan hatinya dia masih berjuang untuk mendapatkan hati Xei walaupun Xei orang yang dingin dan cuek.

Sampai dikamar Airena jalan menuju lemari mengambil piyama. Rena mulai berganti baju menjadi piyama dan merebahkan tubuhnya di atas kasur yang empuk.

"Xei Lieven"

" Sejak saat kau memotivasi diriku yang lemah menjadi kuat seperti sekarang ini dan selalu ada di samping ku jika aku ada masalah dan kau selalu berada di sisi ku dan melindungiku. Kau orang yang sangaaaat dingin, cuek, baik pada semua orang dan tampan tentunya...hehe "

Rena yang senyum-senyum sendiri mendeskripsikan Xei mulai tertidur lelap.

                                   *

Keesokan harinya Rena libur dari misi yang diberikan dan berangkat menuju perpustakaan di pusat kota untuk memperkaya ilmunya dengan sejarah terdahulu.

    Akhir-akhir ini Rena mulai tertarik dengan sebuah buku terlarang yang tidak boleh dibaca siapapun, mustahil untuk orang biasa membuka dan membaca buku sakral itu tapi tidak dengan Airena

"hahaha...sekarang aku tau tempat dimana buku itu berada tinggal mencurinya bawa ke markas beres deh.."

"heee? Kau tau dari mana?"

"Hah...aku tau dari informasi orang-orang perpustakaan lah.. "

"tapi tunggu sebentar kayaknya aku tadi ke sini sendiri deh "

ucap Airena sembari menengok belakang dan ternyata

"Hai.. "

"Oh... Astaga Xei!!! "

"Ssstt... Jangan keras-keras kalo ngomong"

"Eh iya aduuh kenapa ngikutin Rere sih? "

"Kan Rere libur otomatis Xei juga libur hari ini" 
Xei tersenyum sembari menepuk kepala Airena

"Iya..iya btw bantu Rere curi buku yuk"

"Males ah "

"Lah kenapa ngikutin Rere kesini? "

"Aku ada urusan"

"urusan? Di lihat dari jadwal kerjamu Kayaknya ngga ada deh urusan Xei di perpustakaan Jangan-jangan kamu sengaja ngikutin rere ya biar bisa berduaan ama rere kan? "
ucap Airena sembari menoel pipi Xei

"Tcihhh... Aku kesini mau cari informasi "

"au ah gelap, sini bantuin rere pokoknya curi buku 'itu' "

"Enggak mau sana curi sendiri "

"Yaudah gini aja kalo ngga mau bantu Rere, Rere mau omongin semua anggota WORSE kalo Xei pacaran ama Rere gimana? "

"huft... Merepotkan saja iya... Iya Xei mau bantu Rere"

"ok zipp"

Akhirnya Xei mau membantu Airena. Mereka mulai masuk kepintu paling belakang perpustakaan dan menemui koridor yang sungguh besar mereka berjalan sembari menjaga langkahnya agar tetap tenang namun ruangan utama yang berisi buku sakral yang banyak dipertanyakan orang-orang itu tidak ada penjaga atau pengawas.

"Dengar Xei aku masuk kau jaga luar ruangan lindungi aku "

Dengan sigap Airena langsung membuka pintu besar itu dan memasukinnya.

Sementara itu keadaan di luar Xei mulai merasa ada yang mengawasinya
*sraaaatttt*
*tangggg*
Terdengar suara tepisan pedang dari Xei.

"Heh... ? Siapa ini beraninya kalian masuk seenaknya ke ruang ini"

"Hei.. Kau penjaga disana masuk ke dalam ruangan dan bawa perempuan sialan itu keluar dan siksa dia di penjara!!! "

*tanggg*
*tanggg*
*sreeet*

Dengan sekejap Xei melawan semua penjaga termasuk penjaga yang akan menyeret Airena namun masih ada yang masih bertahan.

"Sialaaan!! Siapa kalian? Haaaah? Jawaabb!! Hah kau kira kau bisa melawanku? perempuan sialan itu akan kubawa ke penjara!!"

Darah yang terus mengalir dari mulut pria penjaga itu dan tubuhnya yang lemah mulai jatuh le lantai.

"Jangan pernah kau sentuh perempuan itu atau kau akan kubunuh"

"Hah kau kira kau bisa melawanku? perempuan sialan itu ukh..... "

"cihh... Merepotkan sekali "

*buk*

Pukulan melayang ke wajah penjaga dan pingsan.

Sementara itu Airena sudah memasukkan buku sakral itu kedalam tas dan lari keluar ruangan, Airena kaget semua penjaga terkapar tak berdaya di lantai.

"Ayo kita harus bergegas pergi"
Ucap Xei menarik tangan Airena ke luar ruangan.

Koridor yang sepi terlewati mereka berdua hanya terdengar suara langkah kaki mereka yang menuju keluar perpustakaan.
.
.
.
.
.
.
.
Maaf kalo bahasanya kurang dipahami dan jalan ceritanya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love With My RivalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang