Yuta mengerjap matanya cepat, mencerna keadaannya sekarang. Ia berada di halaman belakang sekolah dimana murid-murid atau siapapun orang di sekolah jarang mendatangi tempat ini. Di depannya ada seorang adik kelas yang sangat tampan―sesungguhnya dia sangat populer, bahkan di angkatan Yuta banyak yang membicarakannya. Jung Jaehyun, namanya. Yuta tahu, karena ia memang sangat terkenal―tampan dan berprestasi, sudah sewajarnya, bukan? Belum lagi ada kabar burung beredar bahwa ia berasal dari keluarga mapan. Wah, tidak akan ada habisnya jika membicarakan keistimewaan Jung Jaehyun yang sudah menjadi rahasia umum di sekolah ini. Jadi, apa yang membuat dirinya mendapati surat di loker yang memintanya datang ke halaman belakang sekolah dan berakhir berdiri hadap-hadapan dengan Jung Jaehyun yang populer itu di tempat sepi ini? Jaehyun bahkan terlihat gugup.
Oh, tentu Yuta memiliki beberapa hipotesa. Pernyataan cinta, misalnya? Ia sering melihat adegan-adegan ini di anime shoujo―iya, Yuta menonton shoujo tapi hanya judul-judul populer. Tapi Yuta tidak mau kegeeran. Maksudnya, ia hanya pernah berbicara dengan Jaehyun sekitar... dua kali, mungkin? Jadi, Yuta rasa tidak mungkin. Lalu hipotesa kedua... baik, sebenarnya Yuta tidak punya kemungkinan lain yang terpikirkan oleh otak malas berpikirnya.
"Sunbaenim." Jaehyun memanggilnya untuk yang kesekian kali. Yuta tidak tahu harus berapa kali Jaehyun harus memanggilnya di saat mereka jelas-jelas hanya berdua seperti ini sampai akhirnya Jaehyun mengutarakan maksudnya memanggil Yuta kemari. Yuta selalu menyahuti setiap panggilan Jaehyun tapi juniornya itu selalu kembali menggaruk punggung tangannya canggung seperti kehilangan kata-kata sebelum malah kembali memanggilnya. Yuta akhirnya hanya memaksakan senyum. Kalau Jaehyun segugup itu, membuat Yuta ikut gugup juga tanpa alasan.
"Sunbaenim mau tidak―"
Ingin sekali Yuta menyela dengan berkata: mau apa? Tapi mungkin itu akan membuat pemuda di depannya menunda untuk mengutarakan maksudnya lagi. Karena itu Yuta memilih untuk diam menyimak, menunggu Jaehyun menyelesaikan kalimatnya.
"―jadi pacarku?"
"Eh?" Yuta melongo. Ia tidak salah dengar, 'kan? "Kau baru menembakku?" Yuta bertanya untuk memastikan.
Jaehyun mengangguk cepat.
Yuta kembali mengerjapkan matanya. Serius, ia baru diajak berpacaran dengan juniornya? Terlebih, Jung Jaehyun yang itu? Yang selama ini hanya Yuta lihat dari jauh? Yang hanya mengobrol dengannya dua kali?! "Serius?" Yuta bertanya sekali lagi. Tampaknya ia masih belum percaya dengan keadaan ini.
"Aku serius, sunbae!"
"Bukan karena kau sedang taruhan, kan?"
"Eh?" Jaehyun melongo. Tampak terkesiap dengan pertanyaan Yuta..
Ah...
Taruhan rupanya. "Iya, kan? Kau pasti bertaruh dengan teman-temanmu? Pacari Nakamoto Yuta dan kau akan mendapat uang?" Yuta mendadak melakukan introgasi. Sebenarnya Yuta beberapa kali sudah dijadikan bahan taruhan. Dia ini kapten klub sepak bola yang punya wajah rupawan, loh. Jadi popularitasnya itu lumayan meski tidak sepopuler Jaehyun atau sahabatnya yang paling tampan, Taeyong. Yuta pernah memergoki mantannya hanya menjadikannya bahan taruhan satu kali. Juga beberapa orang yang mendadak mendekatinya. Jadi jujur saja ini bukan hal baru bagi Yuta.
Tapi tetap saja sama kecewanya.
Sedangkan yang ditanya oleh Yuta hanya menatap Yuta dengan mata melebar dan mulut terkatup seperti kehilangan kata-kata.
Yuta tidak pandai membaca reaksi seseorang tapi Yuta rasa, asumsinya condong ke arah tepat. Jadi Yuta, tanpa menunggu balasan dari Jaehyun, spontan begitu saja berbicara lagi. "Kalau iya, ayo kita pacaran. Lalu, hasil taruhanmu bagi setengahnya denganku. Sama-sama untung, bukan? Daripada kalau kutolak kau mungkin malah jadi yang harus membayar teman-temanmu?"
Jaehyun kembali tidak menjawab. Kali ini matanya mengerjap beberapa kali. Sebelum ia memutus kontak mata mereka tampak sedang berpikir. Mungkin mempertimbangkan tawaran spontan yang dilontarkan Yuta. "Tapi, sunbae. Taruhannya aku harus berpacaran denganmu setidaknya d-dua bulan." Akhirnya, ia bersuara juga.
"Oh, tidak masalah. Kalau begitu ayo berpacaran selama dua bulan," jawab Yuta enteng.
Jaehyun tertawa kecil kemudian. Yuta tidak tahu kenapa, tapi ia ikut tertawa saja. "Jadi kita berpacaran sekarang, kan?" tanya Jaehyun memastikan.
Yuta mengangguk mengiyakan.
"Hehe, sunbae," ucap Jaehyun.
Yuta mengangkat sebelah alisnya. "Panggil hyung saja. Canggung sekali memanggil pacarmu dengan sunbae."
Jaehyun tersenyum lebar, membuat Yuta juga ikut tersenyum. "Kalau begitu, hyung!" serunya kemudian. Jaehyun ragu-ragu mengulurkan tangannya pada milik Yuta, lalu menggenggamnya dan mengajak Yuta pergi dari tempat mereka ini. Yuta menurut saja.
Tapi entah kenapa Jaehyun terlihat tidak sesenang itu.
Apa karena ia hanya mendapat setengah dari hasil taruhannya, ya?
Entahlah. Yang jelas Yuta sekarang punya pacar untuk dua bulan ke depan.
.
.
TBCa/n : aku lagi suka-sukanya sama yujae gara-gara di twitter rame ngatain jaehyun having huge crush on yuta XD sjsjjsjdbd gemes banget tiap ngeliat tweet kayak gitu abisnya jaehyun suka ngeliat yuta with galaxy eyes and... bro i can relate. dan aku juga emang suka dynamic ship yang kayak gitu jadi ya gitu deh aku lagi gemes banget sama yujae huhu.
semoga suka yaaa rencananya mau nulis cukup 1-2 chapter aja. draft kasarnya udah jadi, sih. tapi semoga pas ditulis ga kepanjangan hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deal with It [ JaeYu ]
FanfictionAda satu pilihan yang menguntungkan kedua belah pihak, kenapa tidak sepakat untuk mengambilnya? Walaupun rasa sakit yang akan dirasa kemudian hari akan begitu menusuk hati. [ Jaehyun x Yuta ] Discontinued karena authornya ga berani nulis real person...