PROLOG

8 0 0
                                    

Los Angeles,20 maret 2018

Renata Pov

Knok..knok..knok..
Terdengar suara ketukan dari pintu apartemen ku dan...oh shit sekarang masih pukul 5 pagi waktu amerika serikat dan mata ku masih mengantuk rasanya setelah semalaman begadang sampai pukul 3.30 dini hari untuk mengerjakan bab 3 tesis ku,aku merutuk dalam hati menyumpah serapahi siapapun yang mengetuk pintu ku di pagi-pagi buta begini,ingin rasanya mengumpat dengan keras setelah membuka pintunya nanti.
“Wait a minute..”  dengan langkah gontai penuh kantuk aku berjalan menuju pintu apartemen.
“What's wr- “ mata ku yang semula sayu karena menahan kantuk kini terbelalak sempurna melihat siapa yag kini berada di depan pintu apartemen ku.
“Rena”
Oh damn, dia kini mengeluarkan satu kata yang sangat tidak ingin ku dengar saat ini, oh tidak, mungkin selamanya, panggilan yang  dulu khusus di tujukan untuk ku dari nya dan hanya dia yang memanggilku seperti itu. Mataku terasa menghangat seketika, melihat wajahnya yang kini berada tepat di depan mataku saat pagi-pagi buta begini membuat memory-memory kelam yang sudah ku kubur dalam dalam dan ku lupakan terputar kembali, membuat sakit yang telah lama padam bergejolak kembali.

“Tunggu rena,,,jangan tutup pintunya” pintanya dengan muka memelas yang dibuat seolah olah dia merasa bersalah atas sesuatu yang telah dia lakukan.

“Kamu mau apa lagi ha..?” tanyaku dengan suara serak.

“Aku mau jelasin sesuatu,,”

“Nggak ada yang perlu dijelasin lagi dan aku nggak butuh penjelasan kamu,semua udah jelas,sekarang mendingan kamu pergi dari sini karna aku nggak mau liat muka kamu lagi”

Braak...

Ku banting pintu dengan keras tepat di depan wajahnya, tidak,, aku tak kuat lagi, wajah itu, mata itu, suaranya dan segala hal tentangnya membuat ku sakit, membuat luka yang selama ini coba ku obati dengan susah payah menganga kembali dan menciptakan rasa nyeri luar biasa yang membuat  ku tak bisa menahan lagi air mata ku yang kini telah meluruh membasahi pipi. Cobaan apa lagi ini tuhan?kenapa dia datang kembali?kenapa kau biarkan luka ku menganga lagi?

“Rena,,,tolong buka pintunya Ren,aku mau bicara,,,denger dulu penjelasan ku Ren,,semua nggak seperti yang kamu lihat”

Dia  pikir dengan penjelasanya hati ku yang sudah terlanjur hancur ini bisa kembali seperti dulu lagi apa?

“Rena..tolong buka pintunya...kalo kamu nggak mau buka pintunya aku balak disini terus sampai kamu bukain pintu”

Dasar keras kepala! Rutuk ku dalam hati.

“Rena”
oh damn dia mulai meracau
"Tau nggak kamu itu satu satunya wanita yang bikin aku mikirin pernikahan. Yaa walaupun pada saat itu aku belum semapan sekarang,tapi beneran deh aku penegen banget lamar kamu saat itu..kalau aja...”

Bullshit, dia pikir aku bakal percaya dengan racauannya yang tidak jelas dan penuh kebohongan itu ha!tidak semudah itu ferguso.

“Rena, tau nggak kalau aku punya mesin waktu, aku pingin banget balik kemasa lalu, kemasa dimana kita baik-baik aja dan masih sama-sama, karna di masa itu aku sangat bahagia
"kalau kamu pengin apa kalau punya mesin waktu?"

Aku pingin kembali kemasa dimana aku nggak kenal kamu, kemasa dimana kehidupan ku damai tanpa teror dari fans-fans mu, kemasa dimana aku bahagia dan tak sehancur sekarang.

-.-

Hallo semua,,,😊
Selamat datang di MI AMOR😊 semoga para readers semua bisa menikmati karya pertama saya ini ya..😊jangan lupa tinggalkan jejak digital berupa vote dan komen😊
Terima kasih semuanya..💕

Malang,23 Agustus 2019

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MI AMORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang