"Tak tahu kenapa, aku cemburu melihat nya bersama dengan orang lain. Padahal dia bukan milikku"
~Devano Kevin Hernandez~🌹🌹🌹
"Baiklah pelajaran kita pada pagi hari ini akan segera dimulai namun sebelum itu kita akan membukanya dengan doa.."
Semua murid tampak khawatir dengan ucapan ma'am stevi. Jika guru sudah melontarkan kalimat tersebut. Semua murid harus siap-siap menyiapkan mental mereka untuk di tunjuk ke depan kelas untuk memimpin doa.
Ma'am Stevi menatap satu persatu murid dari ujung ke ujung. Mencari murid yang menurutnya tepat untuk memimpin doa.
"Ehm.. Kamu maju ke depan pimpin doa!" Semua murid sontak kaget siapa yang ditunjuk oleh Ma'am Stevi.
"Saya Ma'am?" tanya seorang murid yang bernama Nafta.
"Bukan, yang di belakang kamu.." sambil menyipitkan mata mencoba membaca papan nama yang tertera pada seragam murid tersebut. "Willy" sambungnya.
Nafta menyapu-nyapu dadanya. Ia cukup bersyukur bukan dia lah yang dipilih.
Willy maju kedepan dengan mengumpulkan semua mentalnya.
"Sya, kalau dilihat-lihat Willy ganteng juga ya?" Inka menatap Willy dengan intens dari atas sampai bawah.
"Kamu yah Inka, semua cowok aja kamu bilang ganteng" Tasya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah temannya yang mata keranjang itu.
"Iyalah Sya, kalau cantik bukan cowok namanya" ucapnya disertai dengan cengiran khasnya.
Akhirnya beberapa saat kemudian Willy selesai memimpin doa pada pagi ini dan pelajaran akan segera dimulai.
"Anak-anak pelajaran kita dimulai sekarang, kumpulkan tugas kelompok yang sudah saya berikan!"
Semua murid dengan tenang mengeluarkan pekerjaan rumah mereka. Kecuali Karin,Elisa, dan Retta yang gelisah akibat tugas kelompok mereka belum mereka kerjakan.
"Sya, lo udah kerjain belum?" tanya Inka. Kebetulan Inka dan Tasya tidak satu kelompok karena kelompok berdasarkan hitungan kursi per kursi.
"Udah kok, tapi teman kelompok aku nggak sekolah" Tasya mulai cemas.
"Nggak apa-apa. Yang penting lo udah bikin PR nya jadi nggak usah khawatir" Tasya membalas dengan anggukan beserta senyuman.
Satu kelompok terdiri atas 2 orang. Tetapi entah kenapa Karin bisa satu kelompok dengan teman-teman nya yang berjumlah 3 orang.
Terlihat Ma'am Stevi sedang sibuk berbicara dengan seseorang melalui telepon.
"Saya ke ruang guru dulu sebentar saya balik PR sudah tersusun rapi di meja saya! jangan berani membuat PR di sekolah, sampai saya dapat dipastikan tidak akan naik kelas!" ancam Ma'ma Stevi lalu pergi keluar kelas.
Dengan lancang Karin datang dan menarik secara paksa PR yang sudah dikerjakan oleh Tasya. Refleks Andre yang menatapnya merasa tidak terima.
"Ngapain lo ambil PR dia?!" Andre menatap tajam ke arah Karin.
"Ehm A-andre..." Karin gugup karena Andre adalah cowok yang dia sukai hanya dengan menatapnya 3 detik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
°MY UGLY GIRL°
Teen FictionAnatasya Kathleen Horison. Seorang wanita yang terkenal dengan keburuk rupanya namun itu tak jadi penghalang untuk bersekolah. Lahir di tengah keluarga kaya namun keharmonisan tak didapat disana. Gadis malang yang sementara duduk di bangku SMA itu. ...