Chapter 1

17.3K 781 13
                                    

Hari ini sudah hari kedua aku mendampingi pasienku yang mengalami Depreesion mental di sorder, belum begitu banyak perubahan yang terlihat. beberapa hari ini juga ibu kandung dari pasienku yang bernama Haruno Sakura ini tak juga kunjung datang menjenguk. Namun segera saja kutepis pemikiran negatifku ini. entah kenapa aku seperti mempunyai firasat yang tidak-tidak.

aku melamun sebentar memandangi hasil diagnosa pasienku. semuanya normal. Ku lirik pasienku yang mempunyai rambut dengan warna yang langka, merah muda. Tidak banyak gadis yang mempunyai warna rambut seperti ini. Atau justru hanya satu orang saja yang mempunyai warna rambut seindah ini. Tunggu dulu apa yang telah ku katakan tadi?! apa aku baru saja memuji warna rambutnya?! Aku memberikan penekanan pada kata memuji, walau hanya dalam hati.

"j-j-j-ja-nn-gg-g-a-a-n-n-n........t-t-t-t-d-d-ak....."

Kudengar ia bergumam, lalu kudekati pasienku ini mencoba mencerna apa yang tengah ia gumamkan. gumamannya terbata-bata, jari-jarinya bergerak gelisah. sebenarnya aku takut jika ikatan tali torquiet pada brankar ini terlepas. jelas saja, kemarin para perawat khusus rumah sakit militer ini telah beberapa kali mengganti tali torquiet yang mengikat pergelangan tangan serta kaki pasienku. ia meronta hebat sejak kedatangannya kemari. Air mata terus turun ke pipinya yang pucat. aku menyilangkan kedua tanganku di dada. mencoba mengamati bahasa tubuh yang di buat oleh pasienku ini. lagi-lagi pikiran negatif ini menggangguku. ini bukan hanya tentang trauma pemerkosaan, namun ada sesuatu yang membuat gadis berambut merah muda ini seperti tersiksa. banyak kejanggalan yang kutemukan dalam beberapa hari aku mengamati gadis ini.

"tt.....aaa....k....u....t....."...t....o...l...o...ng.... k..h..."..... ay....a....h.. Ak....u....h..... T....a.....k..u....t.... Ky...aaaa...aa..... Hik..ssss."

Aku mendekati gadis merah muda yang kini kembali meronta. kubisikkan kata-kata penenang. "Hei.. Tenang nona haruno, kau aman sekarang." tatapan mata berwarna hijau hutan itu terasa kosong, hampa, seperti tidak mempunyai harapan untuk kembali sembuh.

"t....ii....d....aa....k...kk..... ik....." K.....u...t.... r..a.... Aaarrkkkkkk..." brankar tempat tidur yang kami gunakan untuk mengikat nona Haruno ini sepertinya cukup kuat untuk menahan rontaanya. kudekati ia lagi pelan-pelan.. aku mengelus rambutnya yang terasa halus dalam tanganku. aku mencoba untuk memasuki alam bawah sadarnya. secara pelan-pelan. ku tenangkan ia dengan bisikan-bisikkan kecil, beberapa saat kemudian nona haruno sakura kembali tertidur. Otakku tiba-tiba menyimpulkan banyak hal. Nona Haruno sakura bisa tenang hanya dengan usapan di kepala, serta bisikkan-bisikkan kecil.

-Beberapa Hari kemudian-

Aku berjalan menuju ruangan kepala pimpinan militer. Kantor kami berdekatan dengan rumah sakit pusat militer.
pimpinan Kami -Hatake Kakashi- baru saja memanggilku ke ruangannya. entah apa gerangan, tiba-tiba saja Panglima Hatake kakashi memanggilku.

Langsung saja ku ketuk Pintu kayu berwarna coklat gelap itu. Terdengar suara mempersilahkan masuk dari dalam.

"Kau sudah datang sasuke, Silahkan duduk." aku memberi hormat khas Militer sebelum duduk di salah satu Sofa melingkar yang ada di ruangan ini.

"Ada apa anda tiba-tiba memanggil saya, panglima?"

"Ku dengar kau menangani pasien yang mengalami Trauma pasca kejadian pemerkosaan beberapa bulan yang lalu?" aku berdehem sebentar sebelum menjawab pertanyaan yang Panglima ajukan. "Benar Panglima." Ucapku tegas di hadapannya.

"Berita itu sempat heboh dan menjadi trending topik di beberapa pertelevisian Swasta maupun nasional, itu yang sempat sempat ku saksikan." Ucap panglima hatake kakashi. 

Aku menatap Panglima Hatake dengan pandangan yang tak terbaca. "Jadi maksud anda Kasusnya sempat heboh begitu?" 

Panglima hatake kakashi berjalan memutari sofa dan kemudian melihat ke arah kaca tebal yang lapisi kertas film dan juga anti peluru. Beliau sepertinya sedang memantau ke arah para prajurit yang tengah berlatih. Panglima Hatake kakashi berdehem sebentar sebelum melanjutkan ucapannya. "Kasus itu sebenarnya pernah di selidiki oleh pihak kepolisian Tokyo, Namun sepertinya ada pihak yang mencoba untuk menghilangkan segala barang bukti." Tatapan Panglima Hatake Kakashi terlihat menajam memandang lapangan di luar sana.

INCREDIBLE LOVE STORY! 🔞 ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang