_-When I Meet You For The First Time 7-_

0 0 0
                                    

[Ken's Pov]

Aku terdiam melihat Rise melamun diruang tamu. Sejak 2 hari setelah kepulanganku dari rumah sakit, Rise jadi lebih sering melamun. Berbicara denganku pun jadi enggan dia lakukan, aku berfikir sejenak apakah ia membenciku? Pikirku.

Aku pun menghilangkan pikiran negatifku dan tetap mengajaknya berbicara. Dalam hal menyembunyikan masalah, Rise adalah rajanya...

Seperti kali ini, ia masih terlamun memikirkan sesuatu disofa ruang tamu..

"Rise... Makan malam sudah siap!" ujarku sembari membuyarkan lamunannya, ia pun menatapku

"Ada apa,Rise?" tanyaku karena penasaran dengan apa yang ia pikirkan

"Lupakan, aku akan segera ke ruang makan" balasnya singkat dan segera pergi menuju kamarnya, entah apa yang ia lakukan disana

"Ada apa dengannya kali ini?" gumamku dan segera ke ruang makan untuk menyiapkan peralatan makanan untuk kami pakai

Rise pun turun tak lama kemudian, ia pergi menuju ruang makan dengan rambut yang masih basah dan pakaian kesehariannya yang sudah berubah. Sepertinya ia baru selesai mandi

Ia pun langsung duduk dan mengambil nasi beserta lauk pauknya. Aku melakukan hal yang sama

Hanya keheningan dan suara ketukan piring dan sendok yang terdengar. Entah mengapa aku tidak bisa memecahkan suasana seperti ini disaat Rise sedang sibuk memikirkan sesuatu

~~~~~~~~~

Sampai selesai makan malam pun, kami sama sekali tak berbicara. Aku pun yang bosan dengan keheningan ini pun mulai membuka percakapan saat kami sedang berkumpul diruang keluarga

"Hei, Rise.." panggilku dan ia pun menatapku

"Hm?" balasnya

"Ada apa denganmu?" tanyaku hati² agar tidak terjadi adu debat yang sangat dibenci Rise

"Tidak ada" balasnya singkat kembali menonton tv

"Kau yakin?" tanyaku kembali

"Hm" balasnya lagi dengan nada datar

Aku pun tak berani bertanya kembali, takut akan hal yang tak kuinginkan maupun Rise

Aku pun berpikir sejenak

'Mungkin ka Cella bisa membantuku..' batinku dengan ide cemerlangku

~~~~~~~~~~

[Alexander's pov]

Aku benar-benar masih tak percaya dengan apa yang dikatakan ayah 2 hari yang lalu, apakah benar ibu sudah bahagia bersama dengan keluarga barunya? Sebegitu tidak inginkah ia melahirkan ku? Sebegitu bencinya kah ia padaku? Sebegitu tidak inginnya kah ia melihat putranya ini?

Pertanyaan itu terus terngiang didalam pikiranku

"Hahhh.. Jika memang mereka sudah tak menginginkan ku.. Apa gunanya aku sekarang..?" gumamku sembari menatap langit kamarku dan tertawa karena stres

Aku pun menutup mataku, dan terlelap hingga ke esokan paginya

"Kenn!! Kau bisa memasak tidak sih?!" jerit seorang gadis yang sepertinya sangat familiar dari ruang dapur (Kamarku dengan dapur hampir dekat)

"Maaf!! Aku tidak sengaja memasukkan bumbu cabainyaaa huhuuu" rengek Ken

Aku pun menatap pintu kamarku dan berpikir apa yang Ken lakukan? Pikirku.Aku pun dengan segera turun dari kasur untuk membuka pintu kamarku dan segera melesat pergi ke dapur

Sampai di dapur aku melihat Ken bersama Cella dengan seragam sekolahnya.
Aku pun melihat jam dinding yang menunjukan pukul 5 pagi

Mereka masih sibuk dengan urusan dapur dan aku hanya melihat mereka sibuk memasak. Entah apa yang mereka masak.

"Ken, coba cicipi" ujar Cella sembari menyuapi Ken sup yang dibuat Cella

Ken pun menurut "Hmm.. Enak sekali!!" ucap Ken

"Okey, selesai." jawab Cella dan mulai menoleh ke arahku, ia sedikit terkejut melihatku

"E..eh?!! Ri-rise! I-itu tidak seperti yang kau lihat kau tau?! A-aku han-ya mem-" belum selesai Cella menyelesaikan ucapannya sudah aku potong dan Ken pun juga terkejut melihatku sudah berdiri diambang dapur

"Oh, tidak masalah" potongku seperti biasa

Aku pun segera duduk dikursi ruang makan yang dekat dengan dapur. Dapat kulihat mereka berdua masih sibuk dengan masakan mereka dan menata peralatan makan

~~~~~~~

Selesai sarapan aku pun segera mandi dan memakai seragam, aku pun berangkat bersama Cella dan Ken.

Entah apa yang mereka bicarakan sedari tadi, aku tidak mempedulikan mereka sampai kami (dibaca: Cella dan aku) masuk ke gerbang sekolah. Ken pun melanjutkan perjalanannya

Sampai kelas pun aku tidak bisa fokus akibat perkataan ayah dan pertanyaan2 yang masih belum ku dapatkan jawabannya

'Aku ingin kau kembali padaku, Rise' kata2 ayah masih terngiang di kepalaku yang membuat kepalaku hampir pusing memikirkannya

"Jadi, penyelesaiannya 2x²-y²=7 dan 3x²+2y²=14-" pelajaran yang guru terangkan pun tidak masuk ke otakku, aku pun merasa semuanya semakin buram saat ku coba menerjap2kan mataku masih tetap sama bersamaan dengan kepalaku yang berdenyut sakit dan berakhir dengan Cella menoleh padaku dan teriak histeris pada guru

Setelah itu hanya ada kegelapan...

-TBC

When I Meet You For The First TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang