Prolog

2 3 3
                                    

Kucabut pisauku dari tubuh seseorang. Yah, dia adalah korbanku malam ini. Dia tidak mati. Hanya tidur sebentar. Aku menusukkan pisauku ke dadanya dan itu tepat mengenai jantungnya. Yah, langsung kutarik pisauku dan mendapati jantung orang itu menyangkut di ujung pisau kesayanganku. Darah segar mengalir. Aku menyeringai puas melihat pemandangan indah ini. Belum, aku belum puas. Aku ingin yang lebih dari ini.

Aku merobek perutnya dan mengeluarkan isi perutnya. Wow, ususnya sangat panjang dan lengket. Tanganku memasuki rongga perutnya dan mendapati sesuatu. Ya, itu hatinya. Segera kucincang hatinya dan kuremas hingga hancur lebur. Selesai sudah.

Triiiing... Triiiing... Triiiing...

Hah, bunyi telepon ini sangat mengganggu. Kurogoh saku celanaku dan mengambil hand phone-ku. Tertera sebuah nama di situ. Kak Noah. Huh, kenapa dia menelponku di saat yang tidak tepat? Segera kuangkat telpon itu dengan posisi kakiku masih menginjak hati korbanku.

“Hallo, Kak,” kataku. Suaraku kubuat manis agar Kak Noah percaya.

“...”

“Iya, aku sudah hampir selesai dengan tugasku.”

“...”

“Aku akan segera kembali. Lagi pula sekarang baru pukul 12 malam. Aku akan segera kembali,” kataku sambil berjalan meninggalkan orang itu.
Huh, malam ini aku puas. Aku akan mencari mainan lain besok. Lihat saja besok. Siapa yang akan menjadi mainanku selanjutnya, ya?

~♡~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Little PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang