Lanny merasakan tubuhnya terguncang oleh sebuah gerakan di punggungnya. Ia mendecah kesal tanpa berniat bangun dari tidurnya. Tangannya menarik selimut semakin rapat.
"Ya!" Sebuah suara pelan memasuki rongga telinga Lanny. "Kau tidak akan berangkat sekolah?"
Dengan berat hati Lanny membuka sedikit matanya, menoleh pada kaki siapa yang semenjak tadi menendang-nendang kecil punggungnya. Walaupun samar dapat dilihatnya seorang bocah laki-laki dengan seragam biru navy-nya yang sudah rapi sedang berdiri disamping ranjangnya.
Bocah laki-laki itu mengangkat sebelah alisnya seraya menatap Lanny, sebelum meninggalkan kamarnya tanpa suara.
Lanny bangkit dari tidurnya dengan perasaan dongkol. Hari pertama sekolah yang menyebalkan. Bersama dengan orang yang menyebalkan pula. Hwang Yunseong, yang entah mengapa bisa lahir di dunia ini sebagai saudara kembarnya. Ia mendesah kasar, kemudian berjalan kearah kamar mandi dengan gontai.
"Ini hari pertamamu sekolah dan kau terlambat bangun?" omel ibunya saat Lanny baru saja akan duduk di meja makan seraya memasang dasinya.
"Lihat oppa-mu, dia sudah siap sejak jam 6 pagi tadi."
Lany mencebikkan bibirnya, melirik pada Yunseong yang memakan rotinya dengan tenang. Matanya tertuju pada buku yang berada di atas meja. Issh, ibunya itu selalu saja membandingkan dirinya dengan Yunseong.
"Eomma, mana susu untukku?" tanya Lanny.
Ibunya yang sedari tadi sibuk menyiapkan buah berjalan kearah kulkas. Kemudian menyodorkan susu rasa pisang dalam kemasan, membuat Lanny memberengut.
"Susu kemasan? Bukan susu hangat?" tanyanya tak percaya.
"Siapa suruh kau bangun siang?"
"Eomma.."
"Minum saja atau kembalikan itu pada eomma!"
Dan pertarungan pagi itu berhenti dengan hasil yang sudah bisa ditebak.
"Belajar yang baik, Yunseong-ah. Nanti eomma akan menjemputmu," ujar ibunya lewat spion depan pada Yunseong yang hanya dijawab anggukan oleh Yunseong. Kemudian pandangannya berubah pada Lanny, "Kau juga. Jangan buat masalah."
Lanny hanya mengangguk acuh. "Hm. Nde, nde." Kemudian segera turun dari mobil.
"Aish, anak-anak itu. Bagaimana bisa mereka sangat bertolak belakang?"
**
Guru Lee dengan model rambut poni depan layaknya idol memasuki kelas. Sebuah tongkat rotan ia pukulkan pada papan tulis, meminta perhatian para murid.
"Selamat pagi anak-anak. Saya Lee Hyukjae, wali kelas kalian untuk kelas 11-2. Mari kita berjuang menuju kelas 12. Aku akan berusaha penuh. Mohon dukungannya." Kemudian Guru Lee melirik kearah pintu kelas dan mengangguk, seakan memanggil seseorang dari luar kelas. Tidak lama kemudian seseorang memasuki kelas. Parasnya yang cantik membuat para murid laki-laki didalam kelas bersorak, membuat keriuhan dihari pertama semester baru tersebut.
"Perkenalkan dirimu," ujar Guru Lee yang ditanggapi senyuman manis dari gadis itu.
"Annyeong, Lanny Hwang imnida. Aku pindahan dari Indonesia. Nice to meet you."
"WAAHHH."
"Yeppeuda!" seru Eunsang yang duduk paling belakang dengan berdiri.
Guru Lee mengangkat tongkat rotannya. Menunjuk pada Eunsang yang ribut sendiri, menyuruhnya duduk kembali. Lalu pandangannya beralih pada Lany yang tersenyum. "Kau boleh duduk di sebelah, Hyojung."
YOU ARE READING
Head Over Heels
FanfictionMenceritakan tentang kehidupan murid SMA tentang cinta, persahabatan dan keluarga. Baru kali ini bikin fanfiction tentang anak SMA. Hope you like it. Enjoy!