PART 3

6.5K 444 4
                                    

Ambil napas duluuuuu tahannnnn
Okee tahan
Tahannnn
Tahannnnnn
Yakkk

HAPPY READING 💜
.
.
.
.
Selepas kepergian Jin, suasana di antara Taehyung dan Jungkook membeku seketika. Tidak ada bahan obrolan di antara keduanya. Makanan di hadapan mereka pun jadi didiami dan seperti enggan mereka makan kembali. Mereka hanya fokus dengan pikirannya masing-masing.

"Kenapa kau masih disini? Kau masih ingin mengikutiku? Mana janjimu yang kau bilang kau tidak akan mengikutiku lagi, hah?" Ujar Taehyung to the point. Itulah yang ingin ia tanyakan pada Jungkook sedaritadi.

"Sebenarnya aku memang ingin pergi. Tapi aku tidak enak pada Jin eonnie makanya aku..."

"Jangan jadikan Jin sebagai alasanmu untuk tetap disini. Pergilah aku muak melihatmu." Ujar Taehyung ketus. Jungkook merasa sangat sakit hati dengan ucapan Taehyung tadi. Ia ingin membalasnya namun ia juga ingat dengan janjinya dahulu. Akhirnya tanpa banyak bicara lagi Jungkook bangkit dan berniat pergi namun kata-kata Taehyung berikutnya semakin membuatnya sakit hati.

"Kalau bisa kau enyah dari hidupku, amkae."

PLAKK

Jungkook sudah tidak bisa bersabar lagi. Kata-kata Taehyung terakhir sudah terlalu membuat dirinya mendidih. Taehyung sudah benar-benar keterlaluan. Amkae atau yang berarti wanita jalang. Kata-kata itu sudah benar-benar menjatuhkan harga dirinya. Pada akhirnya Jungkook pergi dengan wajah merah padam dan air mata yang membanjiri pipi chubbynya. Mahasiswa dan mahasiswi yang ada di dalam kantin itu sampai menghentikan kegiatan kita hanya untuk melihat perdebatan antara Taehyung dan Jungkook. Selepas kepergian Jungkook, Taehyung hanya memegangi pipi kanannya yang terasa amat sakit karena tamparan yang di dapatnya dari Jungkook. Beberapa mahasiswa dan mahasiswi terlihat masih ada yang memperhatikannya, berbisik-bisik tentangnya bahkan ada juga yang hanya cuek tak peduli.

"Mian aku lama. Astaga Tae-ah kenapa pipimu? Kok merah begitu? Dan dimana Jungkook?" Tanya Jin penasaran karena melihat beberapa mahasiswa melihat ke arahnya sambil berbisik-bisik. Ia pun tidak menemukan Jungkook di kursinya tadi. Ia hanya bisa melihat makanan dan minuman Jungkook yang masih tersisa setengah.

"Ia pulang. Katanya ada urusan dadakan." Ujar Taehyung memberi alasan. Jin pun hanya mengangguk mengerti.

"Lalu kenapa pipimu? Merah sekali..."

"Ahh jangan sentuh. Sakit, Jinnie... Tadi ada nyamuk di pipiku dan aku refleks memukul dengan buku ini hehehe" ujar Taehyung memberi alasan yang sedikit aneh. Namun Jin hanya diam tidak mau membahasnya lagi. Kini mereka pun sudah kembali seperti semula. Saling mengobrol dan bersikap mesra terhadap satu sama lain. Mereka tidak terlalu memperdulikan pandangan orang lain yang sedaritadi masih ada yang terus memperhatikan. Mereka hanya menganggap orang-orang itu iri pada keharmonisan hubungan mereka.

SKIP

Brakk

Jungkook membanting pintu kamarnya keras-keras. Tak lupa ia juga menguncinya dari dalam. Ia butuh waktu sendiri sekarang ini. Ia lemparkan tas bahkan sepatunya ke sembarang arah. Ia juga sudah tidak memperdulikan penampilannya ini yang sudah terlihat sangat berantakan. Matanya juga jadi terlihat sembab akibat menangis. Ia langsung menenggelamkan kepalanya di dalam bantal kepalanya. Ia menangis sepuas-puasnya disana. Dengan menangis mungkin ia bisa mengurangi rasa kecew dan sakit hatinya.

TOK TOK TOK

"Nona? Ada apa? Apa nona baik-baik saja?"

Terdengar sebuah suara dari balik pintu kamar Jungkook. Mungkin maid berwajah imutnya itu yang terlihat begitu khawatir dengan keadaan nona majikannya yang pulang dengan keadaan tak biasa.

MINE IS YOURS (VKOOK GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang