"Aku ingin pulang dan mencari kenyamanan di rumah namun tidak ada rumah yang mau membuatku nyaman lalu aku harus kemana?"
-Aruna Ratu
▪️▪️▪️
Angin segar kini membuat rambut Aruna berterbangan, ia lupa untuk mengikat rambutnya sebab hari ini jam pelajaran terakhir di hari Rabu, yaitu Olahraga.
Anak kelas sepuluh MIPA 3 sedang berada di lapangan, mereka tengah pemanasan sebelum pak Aryaan selaku Guru Olahraga datang.
Veronica celangak celinguk mencari sosok pria yang sudah ia tunggu-tunggu sedari tadi, jangan sampai pelajaran ini jam kosong pikirnya yang tak mau itu terjadi.
"Please pak Aryaan kapan datang sih?" tanya Veronica resah, ia terlalu overthingking sejak semalam jika Aryaan tidak akan mengajar hari ini, padahal setiap hari ini yang selalu ia tunggu-tunggu, bisa menatap wajah Aryaan lebih dekat.
Aruna yang tengah pemanasan pun terheran-heran, sejak tadi pagi Veronica terus mengoceh karena tidak melihat pak Aryaan dan takut malah jadi jam kosong.
"Pasti datang kok," balas Aruna agar cepat.
"Lama!!!" Keluhnya keresahan.
Anya yang ada di samping Veronica merasa risih. "Lebay banget lo! Paling juga bentar lagi datang elah!" Ini lah contoh manusia yang tidak mengerti manusia.
"Lo kagak tau sih, gue nungguin momen ini setiap hari!" Jelasnya tak santai.
Karena terlalu sibuk mengobrol mereka sampai tak sadar jika anak-anak yang lain malah keluar lapangan meninggalkan mereka berlima yang tengah pemanasan.
"Pada kemana itu?" tanya Mira heran.
"Eh eh..." Seketika Veronica panik.
"Jangan-jangan yang dipikirkan gue bener lagi? Bakalan jamkos sekarang..." Tebaknya tak percaya.Metta menahan tawanya namun suara nafas tawanya terdengar. "Mampus dah..."
"WOY LU BERLIMA! KE KELAS!" teriak Bara.
Seketika Aruna, Clara, Anya, Metta dan Mira tertawa puas ketika tahu jika pak Aryaan tak jadi datang.
"HAHAHA!!"
Mereka semuanya tertawa tanpa beban sedangkan Veronica sendiri mengerucutkan bibirnya kecewa, momen yang di tunggu-tunggu ternyata tidak menghasilkan apapun dan malah kecurigaan benar.
Bara di sana ternganga, kenapa mereka malah tertawa.
"WOY KE KELAS!!"
"Sabar napa beb!" Balas Metta yang sedang memegang perutnya sendiri tak kuasa menahan tawanya.
"Anjing!" Desis Veronica sembari mendelik.
"TES NYA GAK JADI NGAPAIN MASIH DISANA?" Kali ini Reza yang berteriak.
"Tunggu dong!" Anya masih tertawa terbahak-bahak.
Bara disana terlihat kesal. "WOY PAK ARYAAN NUNGGUIN DI KELAS, MAU NGASIH MATERI!!!"
Seketika tawa mereka terhenti.
Veronica sendiri ternganga lalu loncat-loncat kegirangan
"YESSSS! TERNYATA DIA DATANG BUAT GUE!!!" Veronica tampak girang––tapi gadis itu mendelik pada teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARUNA STORY: Feel Again [Lengkap]
JugendliteraturAruna seorang anak 'broken home' yang memiliki sifat bar-bar dan semaunya. Dirinya hanya tinggal bersama ayah dan kakak laki-lakinya saja yang bernama Ethan. Mereka tak pernah memberikan perhatian lebih kepada Aruna hingga gadis itu selalu bertingka...