21

115 16 2
                                    

"Minhee."

Kang Minhee sejak tadi sedang sibuk menyalin tugas Kalkulus di kertas folio yang akan dikumpulkan siang ini sambil mendengarkan lagu lewat earphone. Awalnya dia mau taubat, nggak mau keseringan nyalin tanpa belajar dan memahami materi, soalnya UTS kemarin gagal total. Tapi karena otaknya mandek, kebiasaan balik lagi dan berakhir meminjam tugas Soojin, Yewon, serta Yunseong untuk disalin.

Sejak tadi Yewon memanggilnya, tapi Minhee tidak menggubris. Masih sibuk nyalin tugas. Dicolek berkali-kali sama Yewon, laki-laki itu malah mendorong tubuh gadis itu menjauh tanpa mengalihkan pandangan dari tugas.

Yewon yang mulai geram langsung menarik earphone Minhee dengan paksa. Kemudian berteriak di telinga Minhee dengan keras. "KANG MINHEE BUDEG!!"

Minhee hampir saja jungkir balik ke bawah kalau nggak pegangan bangku kantin. Dia langsung mendelik kearah Yewon. "Apaan sih, Won! Gue lagi nyelesein tugas nih!"

"Soojin..." Wajah Yewon berubah gusar. Kepalanya menengok kearah Soojin yang sedang duduk berdua dengan Sohye. Sama seperti Yewon, Sohye tampak cemas. Sesekali Sohye mengusap lengan Soojin.

Minhee menatap datar pemandangan yang sudah dia lihat sejak beberapa hari kemarin. Soojin yang melamun dan kayak nggak punya semangat. Laki-laki itu yang notabene teman terdekat Soojin --karena paham parasitisme yang dia anut, menatap Yewon bingung. "Ya lo mau gue ngelakuin apa? Gue udah nanya-nanya, nyuruh dia cerita, tetep aja geleng-geleng."

Beberapa orang yang sadar dengan perubahan perilaku Soojin sempat bertanya dan menawarkan jasa untuk mendengarkan cerita yang membuat Soojin seperti ini. Namun gadis itu cuma menggeleng samar dan menolak. Biasanya dia suka mengobrol diam-diam atau bermain ponsel saat kelas sambil cekikikan, tapi sekarang gadis itu hanya sibuk memerhatikan dosen dan mencatat apapun yang dia dengar dan lihat di depan kelas. Lebih banyak diam dan kaku.

"Min." Minhee terkejut saat sebuah tangan mendarat dibahunya. Dia mendongak. Jinhyuk, Byungchan, Wooseok dan Hangyul sudah berada di belakangnya. Minhee mendadak gugup.

"Kak, kalau nyamperin gue cuma buat nyuruh gue gerak bantuin Kak Sejin jualan risol sama bakwan keliling FT jangan sekarang, gue lagi nyalin tugas!" Seru Minhee yang langsung buru-buru nerusin tugasnya. Senior-seniornya emang pada gatal banget nyuruh Minhee ini itu karena emang paling nggak mau kerja. Bahkan sempat minta Seungwoo --ketua hima yang baru --buat naruh dia di divisi yang gampang.

"Apaan sih, suudzon aja lu!" Sembur Hangyul. "Tugas kerjain sendiri! Bukannya nyalin!"

"Kapan pinternya lu kalo nyalin mulu!" Timpal Byungchan sekaligus menoyor kepala Minhee.

"Bukan urusan gue juga nyuruh lo jualan. Gue cuma mau tanya, itu Soojin dari kapan kayak gitu?" Tanya Jinhyuk dengan mata kearah Soojin. Soojin sudah nggak melamun lagi, tapi dia milih buat membuka buku Kalkulus dan membaca materi sebentar. Dia masih dalam mode mengabaikan dunia sekitar.

Minhee pun ikut melirik kearah Soojin. "Sejak Senin setahu gue. Dia sekarang lebih sering melamun dan banyak diam. Lebih banyak waktu buat belajar sendiri. Dateng ke kantin aja harus diseret."

Jinhyuk, Byungchan, Hangyul cuma lihat-lihatan. Mereka yang paling tahu persis alasannya kenapa Soojin berubah seperti ini. Toh mereka yang melihat secara langsung gadis itu bertengkar di depan indekos dan membuatnya menangis meringkuk.

"Anak-anak sampai kaget lihat Soojin Senin kemarin datang ke kampus kayak zombie." Celetuk Yewon. "Matanya bengkak dan wajahnya pucat. Asmanya juga sempat kambuh hari Selasa kemarin."

Sehabis memerhatikan Soojin, dia menatap Byungchan dan Hangyul frustasi. "Kayaknya gue harus ngomong sama Mas Jonghyun..." bisik Jinhyuk.

"Kan udah Bang Seungwoo bilang jangan ikut campur." Keluh Hangyul. "Mereka berdua sama patah hatinya, Hyuk. Lo mau bikin hubungan mereka makin buruk?"

[BRODUCE TIME] Home // Kim Jonghyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang