"Siniin ga? Jangan suka buka-buka hp orang ye!" Teriak Jeno pada Jaemin yang sedang menyandera ponselnya.
Tujuan Jaemin hanya satu, ia ingin mengetahui sedang dekat dengan siapa abangnya itu.
"What? Lo ngedeketin Siyeon sekarang? Gila! Mana level anak olimpiade kayak dia dideketin sama lo yang buluk gini," sindir Jaemin ketika berhasil membuka aplikasi Whatsapp di ponsel Jeno.
"Anjing! Gini-gini gue ace-nya basket 81 ya," ujar Jeno bangga.
"Udah lewat anjir! Dua hari lagi tuh UNAS, dan terakhir lo tanding tuh kelas 2. Jadi ga jago lagi lo," cibir Jaemin.
Tiba-tiba saja dua bantal terlempar tepat mengenai kepala Jeno dan Jaemin. Mereka menoleh ke arah pelempar dengan gusar, namun tidak jadi marah ketika mengetahui mama mereka yang melempar kedua bantal tersebut.
"Kalian bisa diem ga sih? Mama tuh lagi nonton drama, ga lihat apa tuh lagi seru-serunya Jang Man Weol sama Ko Chan Sung lagi cekcok?" Sambar Mama Irene dengan pandangan datar, namun mengerikan di mata anak-anaknya.
"Dasar emak-emak! Nontonin drama mulu, makanya hidupnya penuh drama," cibir Jeno berbisik.
"Tapi emak kita gaul No, ga kayak ibu-ibu sebelah yang tontonannya RCTI, SCTV, atau Indosiar," balas Jaemin berbisik.
"Kalian daripada omongin mama bisik-bisik tapi kedengeran, mending belajar sana. Kerjaan kalian tuh kalau main game ya deketin cewek mulu. Contoh tuh kakak kalian si Renjun, sudah dia anak olimpiade internasional, sekarang lolos SNMPTN, di Kedokteran UI lagi. Awas aja kalau sampe UTBK aja kalian ga lolos, siap-siap aja mama kirim kalian ke Aussie," ancam Mama Irene, walaupun matanya masih terpaku pada layar televisi.
"Mama! Ga mau ah sama Nenek Kahi! Galak tahu!" Teriak Jeno dan Jaemin.
"Berisik!!! Bisa diem ga lo pada? Baru juga gue pulang, udah ngedengerin teriakan kalian yang kayak toa itu," sindir Renjun yang entah sudah berada di ruangan yang sama dengan Jeno, Jaemin, dan juga mama mereka.
Renjun kemudian berjalan ke arah Mama Irene, meraih tangannya pelan dan menciumnya.
"Eh kakak udah pulang. Nih kasih tahu dong abang sama adek, daripada gangguin mama nonton drama, mereka suruh belajar aja," ucap Mama Irene pada Renjun manja.
Dari ketiga putra kembarnya, Mama Irene paling suka cerita dengan Renjun. Bukan tidak sayang pada Jeno dan Jaemin, justru Mama Irene sayang sekali sama mereka. Cuma, Renjun tuh yang paling dewasa dan yang paling bisa diandalkan juga. Terus walaupun perawakannya kecil, tapi Renjun bisa banget ngelindungin adek-adeknya. Siapapun yang berani nyentuh adeknya, Renjun tidak segan untuk mengahabisi orang tersebut. Setidaknya hasil belajar taekwondonya harus berguna toh?
"Apaan yang mau dipelajarin sih ma? Mereka udah capek belajar buat UNAS. Kalau mama suruh mereka belajar terus, yang ada otak mereka tambah ga mampu," ucap Renjun polos.
Awalnya abang Jeno dan adek Jaemin sudah senang dengan pembalaan Renjun. Eh, tapi di akhir tetap saja kakaknya mengatai mereka berdua.
Sementara Jeno dan Jaemin menatap Renjun sinis, Mama Irene malah tertawa terbahak-bahak.
"Aduh! Sampai sakit ini perut mama! Kamu kok bisa nyimpulin gitu sih Jun?" Tanya Mama Irene.
"Kan mereka tuh doppleganger-nya Papa Mino ma, sama-sama ga make otak dengan benar," ucap Renjun, sengaja menistakan papanya dan juga kedua saudaranya.
"Hahaha! Kalau dipikir bener juga. Kalian berdua persis banget sama papa. Untung papa ga di rumah, kalau iya bisa ditarik black card kamu Jun,"
"Ga bakal papa berani ma ngambil card-ku, orang dia ngasih aku pake karena aku ngebantuin soal keuangan rumah sakit papa. Kalau papa narik, aku ga bakal lah ngurusin rumah sakit itu nanti, kasih ke bocah dua ini. Kalau hancur ya resiko papa aja," ucap Renjun sedikit sombong, yang mendapat cibiran dari Jeno dan Jaemin.
"Hush, ngawur kamu itu!" Ucap Mama Irene, yang sesekali masih tertawa.
"Tuh kan, Renjun sampai lupa. Tadi pagi waktu mama sama Jeno Jaemin ke pasar, ada anak baru masuk kos-kosan. Udah aku kasih kuncinya sih," jelas Renjun.
"Oh si Yerim ya? Kalian masih inget ga sama Kak Yerim? Yang dulu kalian bilang cantik itu loh,"
"Kok Yerim? Tadi dia kenalan sama aku namanya Katy ma," ucap Renjun.
"Katy tuh nama English. Nama aslinya tuh Gusti Ayu Putu Katharina Yerimia Kim, panggilannya Yerim. Jadi kalian inget atau enggak?" Tanya Mama Irene yang dijawab gelengan oleh ketiga putranya.
"Kak Yerim tuh anaknya tante Taeyeon, temennya mama di Korea. Yang penyanyi itu loh. Dia kuliah di Sastra Rusia UI, ini dianya pindah kos. Bosen sana kosan lama," jelas Mama Irene.
"Kim Taeyeon yang penyanyi itu kan? Yang nikah sama chef Gusti Ngurah Baekhyun itu kan? Beneran anak temen mama ga tuh?" Tanya Jaemin penasaran.
"Kalian tuh. Sudah ayo ikut, kita kenalan lagi aja sama dia," ajak Mama Irene.
Keempatnya pun berjalan keluar rumah mereka, melewati kebun belakang hingga akhirnya menginjakkan kaki di gedung kos-kosan wanita setinggi tiga lantai tersebut.
Tiba di depan pintu kamar Yerim, Mama Irene pun mengetuk pelan. Tak lama, gadis nerperawakan mungil yang diyakini sebagai Yerim pun muncul dari balik pintu.
Kecantikan Yerim pun sukses membuat Jeno dan Jaemin terpana. Renjun juga sedikit terkejut dan terpana, padahal ia sudah bertemu gadis itu tadi pagi.
Sepertinya kehadiran Yerim sukses mengubah hari-hari mereka di masa mendatang!
Atau justru kehadiran mereka kah yang mengubah hari-hari Yerim?
Inspired from SM Station of Yeri from Red Velvet and Renjun, Jeno, and Jaemin from NCT titled Hair in the Air
Kisah Gusti Ayu Putu Katharina Yerimia Kim menghadapi kehadiran bocah-bocah kembar tiga nan tengil bernama Gusti Ngurah Darian Renjun Song, Gusti Ngurah Abraham Jeno Song, dan Gusti Ngurah Pramana Jaemin Song dalam hidupnya yang monoton?
Lalu akhir seperti apa yang terjadi di antara mereka?
Coming soon!
KAMU SEDANG MEMBACA
reply 2019 | yeri x norenmin ✔
FanficWhat will happen when Katy, a Balinese-American-Korean girl, meets up with her dormitory's owner's children, the Balinese-Korean triplets namely Renjun, Jeno, and Jaemin which are famous in the capital city of the country? #1 on nctvelvet | 2021.05...