**
Malam telah tiba nampak 2 keluarga tengah berkumpul untuk membicarakan susuatu hal yang penting.
"sebelum nya kami memohon maaf karena datang berkunjung padahal pernikahan nya akan terlaksana 3 hari lagi" kata ibu Fatimah membuka pembicaraan.
"iya bu, tidak masalah" kata ibu Fitri kepada calon besannya.
"lalu hal penting apa yang akan nak Fatih sampaikan kepada kami?" tanya abah Asyifa.
"sebelumnya saya meminta maaf kepada bapak dan ibu jika apa yang saya sampaikan ini kurang berkenan" sejenak ia menjeda.
"saya ingin menyampaikan kepada bapak dan ibu bahwa saya tidak bisa menikah dengan Asyifa"lanjutnya.
Sontak membuat Asyifa yang sedari tadi hanya menunduk, seketika berdiri karena merasa sangat terkejut.
Begitu pun dengan abah dan ibunya, mereka tak kalah kagetnya dengan Asyifa."apa maksud pak Fatih?" tanya Asyifa mewakili kedua orang tuanya.
"Asyifa duduklah dulu nakl kata ibu Fitri mencoba menenangkan putrinya.
"Asyifa maaf kan saya, tapi saya sudah tahu jika kau sebenarnya mencintai Ilham, dan tidak mungkin bagiku menikahi mu, karena itulah saya ingin agar Ilham yang menggantikan saya dan yang akan menikah dengan mu,karena ia juga mencinta mu Asyifa" jelasnya dengan tersenyum tulus.
Asyifa benar-benar terkejut mendengar penjelasan Fatih.
Ia tak menyangka bahwa Ilham pun merasakan hal yang sama dengannya."jika itu memang menjadi keputusan nak Fatih saya akan mendukungnya, maaf dan terimakasih" kata Abah Asyifa dengan tulus.
"tidak pak, jangan meminta maaf atau pun berterimakasih kepada ku, karena ini sudah menjadi tugas saya" jawabnya.
"ibu Fatimah, sungguh kau sangat beruntung karena memiliki putra seperti Fatih" kata ibu Fitri, sambil memeluk ibu Fatimah.
"terimakasih bu" jawab ibu Fatimah.
"baiklah kalau begitu, kami pamit oulang dulu pak, bu, ini sudah hampir larut" lanjut ibu Fatimah.
"baiklah, sekali lagi terimakasih" ucap abah Asyifa.
"assalamualaikum"
"waalaikum salam"
Mereka semua berlalu kecuali Aisyah. "Asyifa, jadi selama ini kau mencintai kak Ilham?" tanya Aisyah tak percaya.
"iya, dan maaf karena hal itu" jawab Asyifa sambil menunduk, ia merasa tak enak dengan Aisyah karena merasa telah mempermainkan perasaan kakaknya.
"hei, kenapa harus meminta maaf? Kau sama sekalu tak bersalah dalam hal ini syifa, baiklah aku pulang sekarang, Assalamualaikum. Sampai jumpa di acara pernikahan mu" Kata Aisyah sambil berlalu meninggalkan Asyifa dengan rona merah di wajahnya.
Saat telah sampai di mobil, Aisyah langsung memeluk kakaknya Fatih.
"Aisyah bangga sama kakak" ucapnya.
"terimakasih sayang" balas fatih.Dan mulai melajukan mobilnya meninggalkan rumah Keluarga Asyifa.
***
3 hari telah berlalu, dan hari yang di tunggu-tunggu akhirnya telah tiba, yaitu hari pernikahan Asyifa dan Ilham.
Terlihat di dalam kamar Asyifa telah selesai bersiap dengan gaun pengantin yang terlihat sangat sederhana namun masih tetap sangat anggun, dan wajahnya yang hanya di baluri make up tipis.
Asyifa sedari tadi hanya diam dan membiarkan jari-jarinya saling terpaut karena merasa sangat gugup.
Saat sedang sibuk dengan ke gugupannya Jasmine serta Nadira memasuki kamarnya.
"cie, yang bentar lagi nikah" ucap Nadira tiba-tiba dan berhasil membuat Asyifa mengelus dada karena terkejut.
"kak Nadira, ngagetin aja" ucapnya sedikit kesal, saat sedang gugup swleri ini pun sahabatnya itu masih sempat saja membuat nya merasa tambah gugup.
"ah elah, sensitif banget sih calon penganten" kata Nadira yang tak di hiraukan oleh asyifa.
"rombongan pengantin pria nya udah sampai" pekik Jasmine kegirangan saat melihat dari jendela.
"wah, si Ilham keren banget lah" kata Nadira yang langsung mendapat pelototan dari Asyifa. Namun tak di hiraukan oleh nya.
*
Ilham kini telah berada di hadapan Abah Asyifa.
"apa nak Ilham sudah siap?" tanya Abah Asyifa yang langsung di angguki mantap oleh Ilham.
Ilham menjabat tangan abah Asyifa.
"bismillahirrahmanirrahim, saya nikahkan dan kawinkan engkau Muhammad Ilham bin Muhammad Rafiq dengan putri ku Putri Nurul Asyifa binti Abdul Qadir dengan mas kawin surah Ar-Rahman,emas 20 gram dan seperangkat alat sholat di bayar tunai""saya terima nikah dan kawinnya Putri Nurul Asyifa binti Abdul Qadir dengan mas kawin tersebut tunai" jawab Ilham tegas dengan satu kali tarikan nafas.
"bagaimana para saksi? Sah?"
"SAH" ucap para saksi serempak.
"alhamdulillah" ucap semua orang.
Di lain tempat di dalam kamar Asyifa sudah terisak dalam pelukan ibu nya.
"sudah nak, kita kebawah sekarang semua orang menunggu mu di bawah" kata ibu Fitri yang di angguki oleh Asyifa.Asyifa menuruni tangga dwngan dituntun oleh ibu nya yang di ikuti oleh Nadira dan juga Jasmine di belakang mereka.
Semua orang tengah mempehatikan mereka khusunya Asyifa.
Merasa di perhatikan tiba-tiba ia menghentikan langkahnya dan berkata."Asyifa malu bu" cicitnya.
"tidak Apa-apa" ucap ibu Fitri dan kembali melangkah.Kini Asyifa tengah duduk di hadapan pria yang menkadi suaminya beberapa menit yang lalu, ia terus menunduk karena merasa malu, pasalnya sedari tadi Ilham terus memandang nya.
Tiba-tiba Aisyah datang dan menyadarkan kakaknya.
Seketika Ilham tersadar dan subgguh ia merasa sangat malu sekarang.Setelah semua acara telah di lakukan keduanya memutuskan untuk beristirahat. Dan Disinilah mereka sekarang di dalam kamar Asyifa.
Sedari keduanya hanya memilih diam tak ada yang ingin memulai pembicaraan hingga Asyifa berdiri dan mengambil handuk dari dalam lemari dan memberikan nyab
kepada Ilham.
Ilham yang mengerti maksud Asyifa menerima handuk itu dan berlalu ke kamar mandi.Asyifa bernafas lega, setidaknya ia bisa menormalkan jantungnya sekarang.
Ia lebih memilih untuk merebahkan dirinya di atas kasur, saat mendengar pintu kamar mandi yang terbuka ia memutuskan untuk berpura-pura tidur.
Ilham yang melihat istrinya yang tengah tertidur mendekatinya dengan senyum yang tak juga hilang dari wajahnya.
Ia menyentuh ubun-ubun isteinya dan mulai membaca doa untuk pasangan yang baru menikah.
Jujur saja Asyifa tegang saat merasakan tangan kekar menyentuh kepalanya, namun ia tetap mengaminkan setiap doa yang di ucapkan oleh suaminya.
Asyifa tersenyum saat mengingat kejadian tadi.
Ia berharap pernikahnnya ini senantiasa dalam lindungan Allah.
'terimakasih dan maaf'
***
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck In You
أدب المراهقينCerita ini cocok untuk semua usia, dan tidak ada konten dewasa apa pun dalam cerita ini. Putri Nurul Asyifa, seorang gadis yang mencintai sosok pria yang selalu hadir dalam mimipinya. ia bahkan tak pernah bertemu dengan pria tersebut sekalipun...