Senja Yang Rumit

chapter 11

Pagi hari yang cerah, desiran suara ombak yang terdengar jelas...indahnya matahari terbit membuat karya tuhan semakin jelas...

Pagi ini naura dan teman temannya pergi ke sebuah tempat makan, untuk sarapan pagi. Mereka sudah bersiap siap dan pergi dengan berjalan kaki sambil menghirup udara segar di pagi hari...

Liburan ini berjalan dengan baik, heboh, rusuh sudah satu paket dengan liburan ini. Mulai dari bermain air di pantai, menjelajahi tempat" unik, sampai melihat indahnya pemandangan sudah mereka jumpai.

🐥🐥🐥

"Woii gw seneng banget guyss!" (Teriak tami yang memekakkan telinga seseorang).

"Hehh toa banget sih lo, seneng boleh tapi jangan teriak teriak ogeb."(ujar icha dengan nada kesal).

"Sttt marah marah aeh sih lo, gw kan makanya  teriak juga lagi menyalurkan rasa bahagia gw, karna terlalu pusing sama pelajaran pelajaran di sekolah."(balasnya dengan panjang lebar).

Yang lain hanya bisa tertawa melihat perdebatan mereka. Sedangkan sekarang mereka sudah ada di villa sambil melakukan segala aktivitas mereka, ada yang sibuk memainkan handpone-nya, ada yang selalu sibuk dengan pemandangan dan kameranya, dan ada juga yang sibuk mengobrol bahkan mojok ehh maksudnya memisahkan diri...

Seperti naura sekarang, Ia sedang berada bersama Adit, menghabiskan waktu berdua di hari terakhir liburan. Sebelum kembali ke jakarta. Naura sebenarnya tidak ingin berdua dengan Adit tapi apa boleh buat melawannya naura tidak akan menang... dan jangan tanyakan davin ataupun silvi, mereka juga sudah menghabiskan waktu mereka berdua...

"Nau, lo mau jalan jalan kemana lagi?"(tanya adit).

"Serah lo ajah gw mah ngikut ajah."(jawab naura dengan dingin).

Lalu muncul ide konyol di benak adit "ohh, terserah gw yah, jangan ngambek nanti yah."(jawab adit dengan seringaiannya).

Grebb...

Adit langsung mengangkat naura seperti karung beras di pundaknya, dan membawanya berlari ke tepi pantai lalu bermain air seperti anak kecil...

Mereka tertawa lepas disana, namun tak selang beberapa waktu adit langsung mengeluarkan cincin dari kotak merah... entah darimana ia dapat, tapi yang pasti naura sangat di perhatikan oleh adit dan membuat naura nyaman bahkan merasa aman jika berada di sisinya...

"Nau, gw mau punya ikatan sama lo. Dan tolong percaya sama gw, kalo perjodohan ini emang udah takdir allah, kita gak bisa ngelawan takdir kita, dan gw pengen lo yang terakhir buat gw. Kita jalanin ini dari awal, cinta bisa tumbuh karna terbiasa, dan jujur pertama gw kenal lo, rasanya pencarian gw berhenti di lo. NAURA AMELIA ALDEBARAN GW CINTA SAMA LO DAN GW JANJI GW BAKAL ADA SAMA LO DI SAAT SUKA MAUPUN DUKA, DAN NAURA AMELIA ALDEBARAN LO MILIK GW SELALU AND STAY WITH ME EVERYTHING!" (Ujar adit sambil berteriak melawan kerasnya suara desiran ombak yang menerjang karang).

Naura hanya dia mematung di tempatnya menatap adit mencari kebohongan di matanya, namun nihil itu semua tidak nampak, yang nampak hanyalah ketulusan yang amat tulus dari dalam hatinya...

"Gimana lo mau kan punya hubungan spesial sama gw?"(ujar adit sambil membawa setangkai bunga mawar merah dan cincin sambil berjongkok di hadapan naura).

Naura masih diam dan hening, Ia memikirkan bagaimana menjalani hubungan dengan orang yang baru Ia kenal, dan bagaimana ia menceritakana sosok laki" yang dulu pernah mengisi hatinya, dan bagaimana jika laki" itu datang kembali ke kahidupan naura...