CHAPTER 11

2.5K 139 4
                                    


"Jangan pernah berjanji kalau kamu tak bisa menepatinya"
-Saras(author)-



6 Tahun yang lalu....

"Cepatlah kembali, aku akan sangat merindukanmu."ucap seorang gadis sambil terisak. Gadis itu menatap tepat kearah manik mata sang kekasih.

"Hei, aku hanya pergi 1 Minggu. Setelah aku kembali, aku akan melamarmu Ran. Aku akan menjadikanmu istriku dan milikku selamanya. Aku berjanji." Ucap sang pria sambil menangkup pipi sang gadis.

"Aku pegang janjimu Tuan Suho yang terhormat. Kau harus melamarku segera setelah kau kembali nantinya. Kalau kau mengingkari janjimu aku pastikan kau tak akan bisa melihat ku lag—," ucapan sang gadis terpotong karena sang pria menaruh telunjuknya tepat dibibir sang gadis.

"Berhenti mengatakan hal-hal seperti itu lagi Ran?! Aku pasti akan melamarmu dan kau jangan coba-coba untuk menghilang. Aku sudah berjanji, itu tandanya aku serius dengan keputusanku untuk menjadikanmu milikku seutuhnya."

"Maaf. "lirih Kirana.

"Jaga dirimu baik-baik. Aku mau setelah aku kembali, Kiranaku terlihat dua kali lipat lebih cantik daripada sekarang. Jangan sampai aku kembali,  aku mendengar kau sakit. Aku tak mau itu! Kau paham?!"ucap Suho sambil memeluk erat tubuh mungil Kirana sebelum ia akan meninggalkan gadis tersebut.

"Entah mengapa firasatku mengatakan sesuatu yang buruk akan terjadi pada kita berdua."batin Kirana sambil menghirup dalam-dalam bau parfum milik Suho. Pelukan itu berlangsung selama beberapa menit lalu berakhir karena Suho melepaskannya.

"Aku sangat mencintaimu." Ucap Suho tepat disamping telinga bagian kiri Kirana.

Cup

Satu kecupan jatuh di kening milik Kirana. Begitu singkat tapi mampu membuat jantung Kirana berlomba.

"Aku pergi,"ucap Suho sambil melepas tautan jemari mereka berdua.

"Hati-hati" satu kalimat yang meluncur dari bibir Kirana.


***

Suho tersadar dari tidurnya yang singkat itu. Kenangan 6 tahunnya bersama Kirana membayanginya kembali. Dimana gadis itu tengah terisak melihat kepergiannya dulu karena urusan pekerjaan yang diberikan Papanya. Andai Suho bisa memutar kembali waktu, ia ingin mengulang kejadian 6 tahun itu lagi. Mengubah alur kejadian 6 tahun yang lalu,  ia tidak akan pernah pergi meninggalkan Kirananya. Ia seharusnya bersama Kirana pada saat itu dan tidak membiarkan peristiwa buruk terjadi yang merenggut nyawa Kirana.

Suho bangkit dari sofa berjalan kearah kamar mandi kemudian keluar. Meraih jaket hitamnya. Tujuannya hanya satu sekarang ketempat dimana ada Kiranannya.

Beberapa menit kemudian Suho turun dari mobil hitamnya. Melangkah masuk kedalam sebuah Cafe yang pengunjungnya dominan adalah para remaja. Mungkin karena ini adalah malam minggu sehingga dipadati para muda-mudi yang tengah menikmati sebuah coffe sambil berbincang-bincang dengan salah satu temannya.

Suho duduk disalah satu meja yang kosong. Matanya menatap kearah sekitar seolah mencari satu sosok gadis yang mungkin mampu mengobati penyakitnya sekarang. Hingga akhirnya  retinanya menangkap satu sosok gadis yang baru saja turun dari lantai atas. Gadis itu dialah Irene. Ia tengah berbincang dengan salah satu pegawainya entah apa yang dibicarakan kedua orang tersebut. Pandangan Suho tak luput memandangi Irene, Kirananya.

Greep

Tangan Suho menangkap tangan Irene. Lalu menarik tangan Irene menuju pintu keluar Cafe tersebut. Irene nampak terkejut dengan perlakuan Suho. Setelah mereka berdua diluar Suho melepaskan tarikannya pada tangan Irene.

"Kamu?" Ucap Irene dengan tangan telunjuk yang terangkat mengarah pada wajah Suho.

"Kita bertemu lagi nona. Sebelumnya saya minta maaf dengan perlakuan tidak sopan saya pada nona." Ucap Suho sambil memasang raut wajah bersalah.

"Tidak apa-apa kok. Jangan panggil Nona panggil Irene saja."ucap Irene.

"Baiklah. Apa kamu ada waktu untuk sekedar jalan-jalan sekarang? Hitung-hitung atas pertolongan saya waktu itu pada kamu."

Irene melirik Suho sebentar lalu berpikir sejenak. "Baiklah." Sahut Irene yang bersamaan dengan senyum Suho yang tercetak jelas.

"Ayo!" Ucap Suho lalu menarik pergelangan tangan milik Irene dan mengajaknya memasuki mobil hitam miliknya.

***

Disinilah Irene dan Suho berada disebuah taman yang merupakan tempat dimana Suho menemukkan Irene yang tengah tak sadarkan diri dengan derasnya hujan pada saat itu.

"Masih ingat dengan tempat ini?" Tanya Suho ragu-ragu. Irene melirik Suho lalu menganggukan kepalanya.

"Tentu. Ini tempat dimana aku pingsan dan sepertinya kau menemukkan aku disini?"ucap Irene dengan bibir yang melengkung keatas.

"Boleh aku tau sesuatu?" Tanya Irene pada Suho.

"Sesuatu apa?"

"Foto gadis yang berada dikamarmu itu siapa? M-aaf tak seharusnya aku menanyakan hal tersebut."

"Namanya Kirana. Dia kekasihku,"sahut Suho cepat.

"Wajahmu dan Kiranaku benar-benar mirip. Saat pertama melihat wajahmu aku merasa melihat Kirana saat itu juga. Tapi sayang dia sudah meninggal."ucap Suho terlihat raut wajah yang berbeda ia tunjukkan.

"Kamu sendiri? Mengapa bisa sampai pingsan ditengah derasnya hujan?" Tanya balik Suho dengan pertanyaannya. Pertanyaan yang telah menganggu pikirannya juga.

"Bagaimana perasaanmu jika melihat seseorang yang kau cintai tengah bersama perempuan lain?"Irene menoleh kearah Suho menanyakan pendapat pria tersebut.

"Aku mungkin akan menghampiri mereka. Bertanya apa yang mereka lakukan berdua dan setelahnya aku akan meninggalkan orang yang aku cintai itu. Untuk apa kita mencintai seseorang tapi seseorang itu tak mencintai kita sendiri?"

"Tak semudah itu. Aku pernah memikirkan tentang hal itu tapi semuanya tetap saja sama. Aku tak bisa meminta cerai darinya, Ayahku mengikatku dengan Dia." Ucap Irene dengan air mata yang sudah terjun bebas. Apa yang selalu dia tahan saat didepan Sehun dengan mudah sekarang keluar hanya karena orang asing yang kini duduk disebelahnya.

"M-aaf ini sudah larut malam. Aku kira aku harus pulang sekarang kita bisa berjumpa esok lagi." Ucap Irene yang sudah berdiri dari bangku yang ia duduki.

"Aku akan mengantarmu pulang!" Ucap Suho sambil menahan pergelangan tangan Irene.

"Tidak perlu. Aku bisa sendiri."

"Aku yang mengajakmu kesini. Dan aku juga yang akan mengantarmu pulang! Ayo!"



****


TBC

Maaf typo belum sempet edit
Maafkan aku guys. Akhir2 ini aku ada kesibukan karena aku seorang maba.

Plis kebanyakan tugas. Jadi maaf aku telat bgt updatenya

Kalian kecewakan sama aku kan? Aku mah gtu ya maklumin deh.

So. Votments se-ikhlas kalian gak maksa kok. Karena aku tau aku salah:")

Dan makasih buat yg udah baca dan votment dari awal. Aku sayang kalian


Tertanda: Ayu Saras😊

Luka Istri Pertama✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang