10.15 PM
Setelah badai tugas yang datang dan belajar non stop, saatnya istirahat dan berlibur dengan tenang!
Cukup dengan tidur seharian dan menggelinding tidak karuan di atas kasur. Itulah definisi liburan yang sangat ditunggu-tunggu Eunsang.
Bahkan setelah makan malam kemarin Eunsang langsung berlari masuk ke kamarnya untuk menutup jendela, mematikan alarm pagi yang biasanya dia pasang, dan mematikan lampu kamar kemudian melompat ke atas kasurnya dengan senyum lebar. Eunsang dengan senyum lebar mulai memejam.
Tapi memang semua rencana menyenangkan yang sudah Eunsang rencanakan dengan baik mungkin bukanlah rencana yang ditakdirkan untuknya. Alih-alih kesampaian, rencananya justru berakhir menjadi wacana untuk ke sekian kalinya seperti sekarang ini.
Ketika dirinya masih bergelung lucu di atas kasurnya, ia harus rela terganggu karena silau matahari yang tiba-tiba terasa menyengat di wajahnya. Eunsang mengerang tidak suka. Sumpah, padahal Eunsang ingat betul kalau semalam ia menutup semua jendelanya. Bagaimana bisa cahaya matahari masuk? Kesal!
"Hei, baby." Eunsang mendecak menyadari suara seseorang di dekatnya.
Eunsang masih tidak rela kalau dibangunkan sekarang. Ingin marah tapi tubuhnya tiba-tiba sudah menjadi lebih hangat berkat pelukan seseorang di sampingnya. Eunsang dengan berat hati membuka kedua matanya.
"Pagi Junho." Sekilas saja dia menyapa si pacar yang berhasil merusak rencana liburnya. Dengan mata yang kembali memejam ia memiringkan tubuhnya membalas pelukan sang pacar, memunggungi jendela kamar agar tidak terkena silau matahari. Masa bodoh pada Junho yang menyiumi pipinya sekarang ini. Eunsang masih pusing ingin tidur. Tidak apa-apalah Junho mau melakukan hal apapun di kamar Eunsang. Eunsang intinya mau tidur lagi.
Tapi lain keinginan Eunsang lain juga keinginan Junho. Yang datang pagi-pagi di hari libur berniat untuk mendusal manja di kasur pacar imutnya.
"Eunsang." Junho mulai meluncur turun masuk ke dalam selimut Eunsang.
"Lee Eunsang." Junho menenggelamkan wajahnya di depan dada Eunsang.
"Eunㅡ"
"Junho ngapain sih." Eunsang memekik bersungut. Kesal bukan main karena gagal untuk tidur lagi. Ia kemudian menarik tangan Junho yang mulai nakal main-main di punggungnya lalu menyibak selimutnya menampakkan wajah Junho yang masih saja bersembunyi di depan dadanya.
"Junho geli tahu." Eunsang protes. Menarik wajah Junho agar menjauh dari depan dadanya yang ditolak mentah-mentah oleh Junho. Eunsang mencebik.
Padahal Eunsang mau menutup pintu kamarnya yang terbuka. Kan bisa malu kalau ketangkap basah Mama atau Papa. Junho menyebalkan.
"Junho, lepas sebentar. Eunsang mau tutup pinㅡ"
"Eunsang." Eunsang terdiam ketika Junho mengecup bibirnya dan kembali menyembunyikan wajahnya di depan dada Eunsang. Tangannya yang semula sibuk untuk melepaskan diri dari Junho sekarang malah beralih fungsi mengelus sayang rambut pacarnya.
"Junho kenapa?"
Junho menggelengkan kepalanya. Sekilas menghembuskan napas membuat Eunsang merinding kegelian, "Eunsang masih ingat waktu Kak Wooseok datang ke sekolah bareng Kak Midam, tidak?" Junho malah balik bertanya membuat Eunsang mengangguk dan menjawab, "Kak Wooseok pacarnya Kak Jinhyuk sepupunya Eunsang itu kan. Memangnya kenapa?"
"Kemarin aku menelepon Kak Wooseok. Baru juga bilang suka, aku langsung ditolak. Katanya aku masih kecil dan tidak cocok jadi pacar Kak Wooseok. Duh, sedihnya."
"Oh."
"Akh! Eunsang sakit. Kenapa rambutku ditarik?"
"Ketarik ya Junho? Eunsang minta maaf deh, sengaja. Habis rambutnya Junho kebelit di jari-jari Eunsang."
ㅡ끝.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Putus Saja, Ya? ㅡ C. Junho + L. Eunsang
Historia CortaTuhan dulu menciptakan Eunsang dengan kadar kesabaran yang berlebihan mungkin sehingga dirinya diberi pacar yang brengseknya minta ditinggalkan saja. ➡ Dimulai : 20190824 ➡ Berakhir : 20190824 YAOI! Boy x Boy ©dprvtfngrls.