25

1.9K 173 25
                                    

.

Type mengeratkan genggamannya pada pundak Champ, "Orang itu, ayah Tharn..." Champ mengerutkan kedua alisnya tidak mengerti mengapa ayah Tharn ingin berbicara berdua saja dengan Techno.

"Dia ayah Kengkla juga!"

"Hah!"

Tanda tanya besar mulai berputar di otak Champ, dia sungguh tidak mengerti dengan apa yang terjadi pada kedua sahabatnya itu.

.

.

Type dan Champ duduk di bangku penonton di dalam stadion, menunggu sahabatnya Techno datang. Sudah hampir 2 jam mereka menunggu Techno namun yang ditunggu tidak kunjung datang.

Champ memijit keningnya, pikirannya masih tidak percaya dengan apa yang Type ceritakan.

"Gue gak nyangka ada drama kayak gitu di kehidupan kalian."

".........."

"Apa ai'No tahu hal itu?"

Si pendengar menggelengkan kepalanya, " Bukan hak gue buat cerita hal ini ke ai'No."

Nafas panjang Champ keluarkan dari mulutnya sambil menatap langit ia berkata pada Type "Gue yakin kalau ai'No tahu masalahnya dia gak akan marah perihal hubungan pacar lo sama Kengkla.."

Kemudian pria itu kembali menatap Type dengan serius, "Yang gue khawatirin, kalau mereka gak putus......apa bener kalau ayah Kengkla bakal ngelakuin hal buruk ke ai'No?"

"Beliau akan ngelakuin apa aja buat bisa dapetin apa yang dia mau."

Suara Tharn datang menjawab pertanyaan dari Champ. Pria besar berambut coklat itu mendudukkan dirinya di samping Type, ia mengepalkan tangannya seolah mengingat apa yang sang ayah lakukan padanya dulu. Type menyadari kegelisahan kekasihnya, dengan hati-hati ia mengusap kepalan tangan sang kekasih, membantunya untuk menenangkan dirinya.

"5 tahun yang lalu, untuk pertama kalinya beliau kecewa sama gue. Kau tahu, aku hanya anak dari seorang wanita yang tidak dinikahinya. Tapi ayah selalu memberikan kasih sayangnya sama gue, beda dengan Kengkla, gue tahu anak itu sangat menderita dengan segala keegoisan orang tua itu."

Rahang Tharn mulai mengeras dan Type semakin mengeratkan genggamannya pada kepalan tangan Tharn.

"It's Ok, Tharn." Bisik Type dengan senyumnya.

"Namanya Tar, pacar pertama gue."

Champ mulai tertegun mendengar seluruh penuturan Tharn, seorang yang selalu tersenyum tampak menakutkan saat ia mulai menceritakan masa lalunya.

"Gue mulai pacaran sama Tar, 6 tahun yang lalu. Satu tahun gue jalanin kehidupan gue dengan sangat bahagia. Tapi ayah mulai tahu perubahan gue, gue yang lebih sering nemuin pacar gue dan batalin setiap rencana gue ketemu sama ayah nimbulin kecurigaan beliau sama gue. Saat itu juga ayah mulai nyuruh orang buat nyelidikin kehidupan gue dan mereka nemuin Tar. Orang yang paling gue sayang saat itu."

"Type, sabar ya, emang nasib lo jadi orang yang ke dua, dulu Techno sekarang Tharn."

Potong Champ sambil nepuk-nepuk pundak sahabanya. Type langsung menendang kaki Champ yang dengan seenaknya memotong pembicaraan Tharn.

"Brengsek Lo!" Sedangkan yang diumpat meringis kesakitan karena tendangan Type.

Tharn yang merasa kekasihnya cemburu dengan ceritanya memeluk Type dengan sayang, sambil megelus-elus pundaknya ia mencoba menenangkan Type takut membangunkan singa di dalamnya.

"Baby Type, sekarang di hati abang cuma ada kamu kok, jangan cemburu ya sayaanggg.."

"Sayang pala lo peyang!!!! Siapa yang cemburu! Buruan lanjutin cerita lo! Gak tau lagi di dengerin juga!"

My Brother's Best FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang