Bab 13

4.5K 458 6
                                    

Author PoV

Sudah dua minggu lebih sejak Kevin dan Sora melakukan hubungan intim di hari kelulusan Sora.

Saat ini di kediaman Seto bersaudara, seorang pria berparas manis tengah terbaring lemas di kasurnya. Dia sedang tidak enak badan, demam dan dehidrasi melandanya.

Krieeet.

Seorang perempuan berparas cantik yang tak lain adalah kakak dari si pria manis tengah membawakan semangkuk bubur untuk adik manisnya. "Bagaimana kondisimu? Apa ada perubahan?"

Si pria manis, Sora, hanya menggelengkan kepala. Sejak dua hari yang lalu dia terkena demam hingga mengharuskan dirinya beristirahat total di rumah. Akibat itu pula ia belum mendaftarkan diri di universitas impiannya.

Belum lagi muntah-muntah yang dialaminya membuat Sora mengalami dehidrasi.

"Kak, aku ingin mendaftar ke universitas X. Bisa kak Sara bantu aku mendaftar?"

"No! No!" Sang kakak menggelengkan kepalanya tegas. Ia sudah meminta adiknya untuk berhenti sejenak memikirkan masalah universitas untuk sekarang ini, bagi Sara kesehatan adik semata wayangnya adalah prioritas utama. "Kubilang kamu harus sembuh dulu baru kuizinkan untuk mendaftar universitas. Siapa suruh kamu menolak untuk berobat di rumah sakit. Apa kamu mau aku memberitahu tentang kondisimu pada Kevin?"

Sora menatap Sara dengan tatapan horor. "Kumohon jangan beritahu Kevin. Dia sedang pergi ke luar kota untuk urusan bisnis, aku ga mau dia tahu jika aku sedang sakit."

"Uuuuhhh.. Istri yang pengertian. Beruntung sekali si Kevin mendapatkan istri sepertimu."

Bluush!

Wajah Sora yang sudah memerah, tambah merah akibat ucapan sang kakak. "Aku bukan perempuan, kak!"

Sara terkekeh dan mulai menyuapi Sora dengan bubur yang dibuatnya.

Selesai makan, Sora menatap layar ponselnya. Hari ini sang pujaan hati belum memberinya kabar. Jauh di dalam lubuk hatinya ia tengah merindukan Kevin.

Ting tong!

Beberapa orang bertamu ke kediaman Seto bersaudara. Sara yang tahu siapa tamu itu segera membukakan pintu rumahnya. "Akhirnya kalian sampai. Ayo masuk." Sara mempersilakan para tamunya masuk.

"Sora dimana?", tanya seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik bak remaja perempuan yang baru beranjak dewasa.

"Iya nih! Kemana adik iparku?"

"Dia sedang sakit, mom, Kak Anna. Baru saja dia makan dan minum obat.", jawab Sara.

Seorang pria yang seumuran dengan Sara, Brian, memberikan bingkisan buah kepada Sara. "Ini untuk adik iparku."

"Thank's, beb.."

"Sara, kenapa kamu ga bilang ke mommy kalo Sora sakit?" Ellen sebagai seorang ibu merasa khawatir pada kondisi calon menantu kesayangannya.

Sara berjalan ke arah dapur untuk menyajikan cemilan dan minuman untuk ke tiga tamunya. "Maaf mom, Sora sendiri yang melarangku untuk bilang ke kalian soal kondisinya. Makanya aku mengajak kalian bermain ke sini untuk melihat sendiri kondisi anak keras kepala itu."

"Apa Sora sudah di bawa ke rumah sakit?", tanya Anna yang sedang membantu membuat minuman.

"Dia keras kepala, Kak Anna. Dia trauma dengan rumah sakit." Sara membawa cemilan di atas nampan di ikuti Anna yang membawakan minuman.

"Sebaiknya kuperiksa dia. Aku takut sakitnya akan semakin parah jika tidak diberi tindakan yang tepat.", ujar Anna. Sara mengangguk setuju dan membawa Anna menuju kamar Sora. Ellen dan Brian mengikuti Sara dan Anna karena khawatir akan keadaan pria manis yang tengah sakit itu.

MY CARAMEL [YAOI/MPREG]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang