Malam Kedua

1.4K 263 17
                                    





"Youn, sini!"

Malas. Seungyoun baru meletakkan ranselnya karena kuliah malam. Dia mau tidur, jangan disuruh bunuh diri!

"Jauh, kak."

"Kamu mau aku parkour lagi?"

Seungyoun menggeleng, "Mau mandi. Sepuluh menit lagi aku ke sana."

Seungyoun mandi cepat, dia lupa sempat gosok gigi atau tidak. Pokoknya bersih. Sambil berlari, ia menyambar apel di meja makan. Tangan kanannya sibuk dengan ponsel, ia berencana memesan pizza.

"Kak. Buka."

Seungwoo membuka pintu rumahnya yang berwarna biru muda itu. Seungyoun selalu suka berlama-lama menatap pintu itu tertutup ketimbang Seungwoo membukanya. Dia bosan dengan wajah Seungwoo.

"Mau nonton film?"

"Terserah. Aku lelah."

Seungwoo menarik tangan Seungyoun yang tidak ada tenaga. Mungkin kalau Seungyoun ditarik pembunuh, dia mau juga kali.

Seungwoo tidak akan melepasnya, bila begitu.

"Horor bisa nonton?"

Seungyoun menggeleng. Terakhir kali ia nonton horor, trailer pendek film Annabelle. Dan dia tidak bisa tidur sekitar tiga hari. Itu menyeramkan.

"Ayo nonton yang lucu."

"Spongebob?"

"Umurmu berapa? 26 atau dua atau enam?"

Seungwoo memilih lagi, "Miss Congeniality?"

Film lawas. Seungyoun tidak ingat berapa usianya ketika film itu tayang. Mungkin dia masih ngompol, masih suka ngiler. Ya, mendekati.

"Boleh."

Pizza Seungyoun datang tak lama setelah mereka menyamankan diri di sofa. Seungwoo mendesah kecewa, driver sialan. Tunggu sedikit lagi, lah.

"American Favorite buat aku, kamu Super Supreme karena cinta paprika. Ya, sama-sama."

Seungwoo tidak membalas. Dia sibuk dengan televisi yang sudah menampilkan film pilihan.

Benar-benar tidak ada kata. Yang berulang kali terdengar hanya kecapan dan sendawa, suara televisi, dan gesekan sofa karena mereka terus bergerak.

Berpindah tempat.

"Ngantuk?"

"Ya. Sedikit. Tapi Sandra Bullock terlalu lucu untuk dilewatkan."

Seungwoo menepuk pundaknya, "Tidurlah."

"Nanti aku terlewat adegan ciumannya."

"Ciumanlah denganku."

Seungyoun meraba dahi Seungwoo, "Kau mabuk paprika ya, kak?"

"Lupakan saja. Kau, tidurlah, aku mau nonton lagi."

"Apa?"

"Despicable Me."

"Sialan, tidak ajak-ajak."

"Kau mau tidur, Youn. Jangan menunda kantuk."

"Tapi aku bisa mimpi buruk kalau tidak dapat asupan bahasa Minion."

Terserah. Seungwoo lelah lama-lama mengingatkan Seungyoun.

Wooseok Tetangga

Kakakmu bersamaku.

Besok pulang dia

Setidaknya Seungwoo telah memberi kabar untuk Wooseok soal saudaranya yang teler. Padahal separuh pizzanya belum kelar dan bahasa Minion belum dikonsumsinya.

"Selamat malam, Youn."







Kecapi dan Sendawa Malam. [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang