1 one

29 4 2
                                    

Pertemuan kita tak bermakna apa apa bahkan aku tak mengenalmu karena wajahmu pasaran.

~~wanita tangguh~~

20. April 2019

Namaku Lidia ayu. Aku asli Indonesia Jawa barat, Bogor.

Hari ini aku masuk salah satu SMK Keperawatan di Bogor, dan hari ini ada MOS padahal kurikulum 2013 sudah tidak memperbolehkan itu tapi aku mempunyai pemikiran lain bahwa mos bisa mengajarkan kita sopan santun.

Aku sempat berpikiran Mos itu kejam namun nyatanya tidak karena aku pulang masih utuh dengan kedua kaki dan lengan jangan lupakan satu kepala.

Kami hanya disuruh meminta tanda tangan sebanyak mungkin, menghafal nama anggota osis dan kami diajarkan 5S. Sopan, santun, salam, sapa dan senyum.

Menurutku itu membantu kami semua untuk lebih menghargai yang lebih tua dan agar kami tak terseret arus global yang semakin edan.

Aku berjalan mencari orang untuk meminta tanda tangan dan menemukan dua orang laki- laki yang tengah mengobrol.

"Assalmualikum Kak, permisi kalau boleh tau nama kakak-Kakak siapa?." Aku bertanya sehalus mungkin dan sesopan mungkin.

"Wa'allaikumsalam, Nama Kakak Tio." Ucapnya sambil tersenyum yang langsung aku balas dengan senyum pula.

"Punya mata kan?" Ucap Lelaki yang berada disebelah Kak Tio sambil mengangkat name tagnya  membuatku sedikit tersentak lalu menunduk dan mengangguk.

"Iya Kak Adrian maaf kalau  boleh saya minta tanda tangannya boleh gak Kak?." Kak Tio tersenyum seraya mengambil buku ditanganku, lalu menyerahkannya kembali.

"Makasih kak Tio, Kak Adrian mau tanda tangan kakak boleh gak?." Aku mengulurkan buku dan pena, namun jawaban Adrian seketika membuatku menunduk.

"Gak cari yang lain aja." Aku pun berpamitan untuk mencari Ketos, tapi setelah beberapa langkah Kak Adrian memanggilku.

"Saya gak diperjuangin?." Tanya Kak Adrian.

"Bukanya tadi Kakak sendiri yang bilang untuk pergi dan mencari yang lain? Kalau begitu saya permisi." Akupun pergi.

₩₩₩

Aku tersenyum karena Mos telah berakhir dan alhamdulillah aku masih utuh tak kurang apapun.

Kami diberi waktu istirahat selama tiga hari karena pihak sekolah mengerti bahwa kami di Mos selama tujuh hari tiga malam.

Aku berjalan menelusuri rumahku yang sangat bersih dan melihat sepatu-sepatu yang tersusun rapih dalam rak.

Aku sangat menyukai bersih bersih tapi bukan berarti aku gila kebersihan dan aku juga suka membeli sepatu dan menyusunnya, tenabg saja karena semua sepatu ini pasti kupakai tak ada sepatu yang menjadi pajangan kecuali satu sepatu yang masih didalam kotak kayu yang sengaja aku simpan dengan hati-hati karena ini pemberian dari sang nenek tenang saja ini bukan jimat hanya sepasang sepatu usang.

Aku menghela nafas karena libur hanya ada satu hari yaitu di hari minggu sedangkan sekolah SMA yang lain memiliki libur dua hari.

Aku masuk kelas X Perawat Kesehatan aku sebenarnya tak pernah berniat mengambil jurusan melainkan kedokteran tapi nenek selalu berpesan 'Berbahagialah dengan apa yang kau dapat perjuangkan hingga hingga akhir jika kamu lelah tetap perjuangkan itu hingga rasanya kamu akan mati'.

he is my cinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang