사랑해-I love you💜

716 46 1
                                    

"Aku mencintaimu dan akan selalu begitu"

—Jeon Headquarters—

"Jangan sentuh aku" Mereka menghela nafas.

"Sudah satu minggu ia seperti ini, kenapa traumanya masih belum hilang juga?" Tanya Jaehyun.

"Entahlah aku juga bingung" Balas Taehyung. Jungkook meletakkan mangkuk berisi bubur itu di nakas dan menatap Athana yang menatap takut mereka.

"Kau takut dengan kami?" Athana mengangguk. "Apa yang harus kami lakukan agar kau tidak takut?"

"Menjauh"

"Kau tidak bisa sendiri. Kau membutuhkan kami" Athana menggeleng dengan mata berkaca kaca, "Aku ingin dengan Paman bukan kalian"

"Pamanmu pergi meninggalkanmu sendirian dirumah" Jungkook mengusap wajahnya frutasi lalu menyibakkan rambutnya yang memanjang itu ke belakang.

"Istirahatlah, ini sudah waktumu untuk tidur siang. Jika waktunya makan malam, aku akan membangunkanmu." Jungkook menutup Jendela itu lalu mematikan lampu yang ada.

"Mimpi indah, Jika kau membutuhkan sesuatu panggil kami. Kami diluar" Jungkook dan lainnya keluar dari Studio.

Saat ini, Jungkook benar benar kacau. Bahkan kemarin malam, Ia kalah dalam perang. Sesuatu yang mengejutkan saat mengetahui seorang Mafia tersadis dan mematikan itu kalah dari mafia yang level nya masih berada di titik awal.
Mafia baru baru itu berusaha untuk melukai Athana karna Mafia itu memiliki dendam dengan orangtua Athana sehingga melampiaskannya melalui anaknya, Dan hal ini dapat disimpulkan bahwa Banyak yang mengincarnya dan Athana.

Jungkook mengambil Kaleng soda dan membukanya sehingga menimbulkan suara yang membuatnya nge fly..

"Semuanya kacau" Gumamnya lalu meneguk soda itu dan meremas kalengnya.

"Bagaimana keadaan gadis sinting itu?" Tanya Jaehyun lalu mengambil botol yang berisikan kopi miliknya.

"Gadis sinting itu membutuhkan donor mata, Kenapa tidak sekalian mati saja?" Jaehyun tertawa.

"Jika Laurent mati, Siapa yang akan membuat dirimu tersiksa seperti ini?" Jungkook menatap Tajam Teman yang memiliki usia yang sama dengannya.

"Sialan"

"Terima kasih, aku anggap itu pujian" Jungkook mendecih,

"Tch, Dasar kekurangan pujian"

"Jangan banyak bicara tuan Jeon yang terhormat. Sekarang tidurlah!" Jungkook menggeleng lalu mengambil kaleng soda lagi dan membukanya.

Ceshh...

"Kau gila? Minum soda sebanyak itu? Kalau kau ingin mati bilang saja, Jadi kau tak perlu menghabiskan stok soda untuk Athana. Aku siap membunuhmu sekarang jika kau mau" Jungkook berdecak sebal mendengar ucapan Jaehyun yang membuatnya terganggu.

"Kau ini abis makan apa sih? Kenapa mulutmu tidak bisa berhenti bicara? Apa mau mulutmu itu aku Jepit dengan jepit jemuran?" Jaehyun menggeleng.

[3] B̥O̥$$; JJK [COMPLETED✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang