Seoul, South Korea 2002
Udara malam yang membeku di langit gelap Seoul, salju yang perlahan turun ke bumi dan menutupi sebagian kecil dari belahan dunia. Malam itu, Kepala Keluarga Jung.
Jung Daehyun, seorang pria tua dengan rambut yang telah memutih tampak memasuki sebuah rumah berlantai dua yang sangat besar. Tampak kemarahan di raut wajah nya."Park Chung Hee!!!" Ujar nya yang lebih terdengar seperti sebuah bentakan.
Dan setelah nya terlihat seseorang yang terlihat lebih muda darinya berjalan menuruni tangga dengan terburu-buru.
"Tuan, hal apakah yang membuat Tuan sampai berteriak memanggil ku?" Tegur Chung Hee ketika ia telah menapakkan kakinya di lantai dasar.
"Di mana dia?"
"Tuan Muda, berada di atas." Ujar Chung Hee dengan kepala yang sedikit menunduk.
Tanpa berucap sepatah katapun, Daehyun segera menaiki anak tangga menuju lantai dua bangunan tersebut. Langkahnya mengarah pada salah satu pintu yang paling besar di sana dan tanpa permisi pun dia segera membuka pintu dengan kasar seakan tengah mendobrak nya.
"Kim Taehyung!!!" Murka nya tepat setelah pintu terbuka, namun tak mendapati siapapun berada di dalam kamar yang luas tersebut.
Pandangan beralih pada pintu balkon yang terbuka, dia pun segera melangkah masuk dan berjalan menuju balkon. Dan di sanalah sosok pemuda bernama Kim Taehyung yang ia cari terlihat sedang menyesap secangkir teh di tangan nya dengan punggung yang membelakanginya.
"Bajingan kau!" Umpatan yang justru membuat Taehyung menarik sudut bibir nya menjadi seulas senyum.
Dia pun berbalik seiring dengan Daehyun yang datang menghampiri nya, dan tepat saat keduanya saling berhadapan. Tanpa ragu, Daehyun melayangkan satu pukulan keras di wajah pemuda itu yang sekilas memalingkan wajah nya.
Namun tak ada sedikit pun kemarahan di raut wajah nya meski kakek tua di hadapan nya baru saja memukul nya dengan keras, dan justru senyum itu semakin kuat mendominasi pembawaan nya yang begitu tenang."Kakek sudah terlalu tua untuk bisa mengumpat seperti itu, ada baik nya jika kakek lebih sering merenungkan setiap perbuatan yang telah kakek lakukan selama ini."
"Persetan dengan mu! Kau apakan cucu ku?"
"Cucu? Apakah Soyoung sudah melahirkan?" Pertanyaan yang terlontar dengan seulas senyum hangat nya seiring dengan ia yang berjalan ke arah meja dan menaruh cangkir teh di tangan nya ke atas meja.
Namun saat itu juga tubuhnya segera berbalik ketika Daehyun membaliknya dengan paksa dan mencengkram kerah bajunya, sedikit menarik nya seakan tengah memberi peringatan.
"Sudah ku katakan padamu, jangan pernah menyentuh putri ku!" Kalimat bernada ancaman yang sama sekali tak membuat Taehyung menunjukkan reaksi bahwa dia tengah terganggu.
"Hati manusia memang sangat lemah. Kau ingat berapa kali kau merubah keputusan mu dalam satu tahun ini, Jung Daehyun?"
"Kau!"
"Aku datang hanya sebagai pengingat agar kau bisa menggenggam perkataan mu sendiri. Hati mu lemah, dan karna hal itu Iblis akan dengan mudah menguasai hati mu. Ingatlah apa yang pernah terjadi pada kakek mu, Jung Daehyun."
Daehyun menghembuskan napas beratnya dan melepaskan cengkraman nya pada kerah baju Taehyung, tampak raut wajahnya yang sudah terlihat sangat frustasi.
"Sekarang harus bagaimana? Kau bertindak licik dan mengorbankan kehidupan Cucu ku satu-satunya. Kau tahu, aku benar-benar ingin membunuh mu sekarang." Perkataan bernada kesal dari pak tua yang kemudian membuat kekehan ringan terdengar dari pemuda di hadapan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GHOST IN THE WIND [Guardians Of The Lost Child]
RandomLim Changkyun, pemuda 18 tahun yang memiliki kelebihan untuk bisa melihat Roh yang telah keluar dari raga manusia. Sebuah kelebihan yang semakin hari semakin mempersulit hidupnya, hingga semua berakhir dengan teror yang terus ia dapatkan dari Roh ya...