chapter 13

14 5 4
                                    

Pagi yang cerah, matahari menyinari dunia dengan membawa kebahagiaan, tapi disisi lain naura masih bergelut dengan bantal juga selimutnya. Udara dingin membuatnya lebih nyenyak untuk melanjutkan tidur.

Tapi shit alarm diatas nakasnya berbunyi dan membuyarkan segala mimpinya, bertemu dengan seorang pangeran berkuda putih.

Kemudian naura mengerjap ngerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk pada retinanya.

"Nonnn, bangun nonn udah pagi ini non, dibawah juga udah ada den adittt non." Ujar bi inem sambil mengetok ngetok pintu kamar naura.

Dan gadis itu mendengar nama 'Adit' langsung terkejut bukan main, karna untuk apa ia pagi pagi kesini. Bahkan Ia malu jika orangtuanya mengetahui hubungan mereka.

Ia langsung bergegas memasuki kamar mandi dan menyiapkan dirinya untuk bersekolah kembali, menggerai rambutnya, dan berpakaian rapi. Tak lupa ia mengoleskan sedikit lipbalm agar terlihat segar dan tidak tampak pucat.

Lalu menuruni anak tangga... menyambut hari pagi dengan senyuman, mungkin juga menyambut hidup baru, membuka lembaran baru untuknya karna mulai dari sekarang adit sudah mengisi hidupnya...

"Pagi my princess." Sapa papah naura yaitu angkasa.

"Pagi pah." Balik menyapa dan langsung duduk di samping adit.

"Lohh kenapa lo ada disini?" Tanyanya dengan nada aneh.

"Dihh gitu amat sama doi sendiri juga, kan gw udah janji sama lo bakal terus ada disamping lo dan ngejagain lo." Balas adit dengan tatapan hangat di pagi hari yang cukup dingin ini.

Naura yang mendengar perkataan itu hanya bisa mengulum senyumnya, dan fokus pada sarapannya.

"Oh yah dit, sekarang om udah percayain naura sama kamu, dan om harap dia bisa berubah lebih baik lagi. Dan jagain dia yah, kalo sampe dia lecet orang yang pertama kali om cari adalah kamu." Ujar angkasa memperingati.

"Siap om, adit bakal ngejaga naura dengan sepenuh jiwa dan raga." Ujarnya sambil menoel moel tangan naura.

"Apaan sihh pah? Kenapa harus dijagain segala sih, tohh kan naura udah gede dan udah biasa hidup mandiri." Ucapnya dengan nada misuh misuh.

"Tapi kan nau, ini juga demi kebaikan kamu, mamah gak mau anak mamah ini jadi badgirl lagi." Ucap kirana dengan lembut.

Naura yang mendengar itu hanya bisa mendengus kesal dan cepat cepat melahap sarapannya agar cepat pergi dari sini.

Setelah sarapan naura dan adit langsung berpamitan untuk pergi ke sekolah.

"Pah, mah, naura pergi sekolah dulu yah." Ucap naura sambil menyalami kedua orang tuanya.

"Tante,om, adit juga pamit pergi sekolah yah." Ujar adit dengan sangat sopan dan ramah.

"Yasudah, kalian hati hati di jalannya jangan ngebut ngebut." Ucap angkasa dengan senyum manisnya.

Setelah itu mereka langsung melenggangkan kaki keluar rumah dan menaiki motor masing masing tapi...

"Lo mau ngapain ngeluarin motor dari garasi?" Tanya adit sambil mengerutkan dahinya.

"Yah mau pergi sekolah lah bego." Ujar naura dengan mengumpat.

"Maksud gw ngapain naik motor itu, emang lo gak denger omongan om angkasa tadi? Lo itu udah di percayain ke gw, jadi kemana mana lo itu harus bareng gw." Ujar adit dengan membanggakan dirinya, dan langsung menarik naura untuk menaiki motornya.

"Ehhh kagak ada kayak gitu yah, gw yah gw, dan lo yah elo, gw udah bisa mandiri dari dulu kemana mana bawa motor sendiri. Dan gak perlu bantuan lo sama sekali." Jawabnya dengan sarkas.

Senja Yang RumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang