Ditodong

6.8K 805 40
                                    

Flashback...

Renata tertawa setelah menutup telponnya. Ia tertawa membayangkan bagaimana suramnya hidup Rifki, Thomas dkk setelah ia menolak perintah pasien VVIP tsb.

Humm... Siapa elo berani nyuruh nyuruh gue.

Renata yang sudah tak ada niatan untuk kembali tidur, memutuskan mandi dan berjalan jalan menikmati hari liburnya.

Saat ia membuka pintu apartemennya, Rere dikejutkan dengan beberapa orang berpakaian jas dan kacamata hitam berjejer di depan pintu kamarnya.

Renata menelan ludah.

"Dr Renata?" tanya salah seorang bodyguard. Renata terdiam tak menjawab. Ia tahu feelingnya jelek tentang ini. Ia pun berdehem.

"Maaf saya bukan dokter Renata. Dokter Renata sedang pergi liburan. Saya temannya yang diminta menjaga kamarnya." ucap Renata berbohong.

Tanpa pikir panjang lagi, Renata segera berjalan meninggalkan pria pria berbaju hitam tsb.

Renata berlari saat melihat ada yang keluar dari lift. Belum sempat masuk, Renata sudah di cekal kanan dan kirinya oleh pria berbaju hitam tsb.

Anj*ng! Aing kapanggih. Umpat Renata. (Aku ketahuan).
*sorry ya bahasanya kasar 🙊

"Hei.. Apa apaan ini. Aku kan sudah bilang aku bukan dokter Renata."

Renata mencoba kabur tapi cekalan pria itu ditangannya sangat kencang. Tenaganya tak cukup untuk mencoba kabur.

"Anda pikir kami bodoh dan gampang tertipu. Kami sudah lebih dulu mengintai anda sejak anda mulai di skorsing. Jadi kami tidak mungkin salah orang, dan juga anda tinggal disini sendirian tidak ada teman...

....lebih baik anda menurut dari pada anda harus mati konyol ditanganku." ucap Si pria yang sepertinya ketua kelompok pria itu.

Renata pun dibawa paksa dari Apartemennya menuju rumah sakit tempatnya bekerja.

***

Bukan Renata namanya kalo ngga bikin masalah. Selama diperjalanan, Renata terus berulah. Membuat para bodyguard itu kesal.

Lalu setibanya di Rumah Sakit pun ia meronta-ronta sambil berteriak meminta tolong. Tapi sayangnya tak ada yang berani menolongnya karena mereka lebih takut peluru bersarang di jantung atau kepala mereka.

Siapa sih yang tak kenal dengan genk Mafia terkejam dan terbengis sedataran Amerika?

Renata menolak mentah-mentah tawaran merawat sang ketua Mafia dan memilih pergi meninggalkan ruangan tsb. Belum sempat pergi jauh, Renata terdiam karena ada sesuatu yang menempel di kepalanya.

Ia menolehkan kepalanya dan langsung berhadapan dengan ujung moncong senjata milik Jack. Bahkan ia mendengar suara pelatuk ditarik. Renata otomatis mengangkat kedua tangannya.

Kakinya gemetar. Ia memejamkan mata tak berani menoleh kebelakang.

"Kau pikir kau siapa hah. Berani beraninya menolak tuanku." ucap Jack tak suka.

"Kau sudah bosan hidup ya rupanya." ancamnya lagi. Renata terdiam membisu.

Jack memberi kode untuk dirinya kembali masuk ke ruangan Ed. Renata berbalik dan berjalan masuk keruangan Ed beserta ujung pistol yang masih menempel di belakang kepalanya.

***

TBC


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY DESTINY [EXCLUSIV at DREAME]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang