1. Langkah baru

21 1 2
                                    

Sinar mentari membangunkannya dari tidurnya yang lelap.
"Engh" lenguhnya merasa malas untuk memulai pagi
Sambil mengucek kedua matanya ia bangkit menuju toilet.

Ini adalah hari baru baginya. Hari baru untuk melangkah menuju kehidupan di SMA nya yang baru dan kota yang baru.
Namun semangat tak tampak diwajahnya, karena baginya setiap hari terasa sama. Sepi kata itulah yang dapat menggambarkan kehidupannya.

Paras tampannya bagai pangeran
dalam kisah dongeng tak membuatnya memiliki kehidupan yang indah, Hari-hari ia lalui dengan kesendirian, menarik diri dari hubungan pertemanan bahkan asmara adalah hal terbaik yang ia pilih, semua bermula karena kutukan itu, kutukan menjadi monster disetiap bulan purnama, hal itu ia dapatkan karena kesalahan ayahnya dimasa lalu.

Flashback

Kim Seok jin seorang petani disebuah desa bernama bangtan merasa frustasi karena kemarau panjang yang membuat kebun sayurnya gagal panen, impiannya untuk meminang kekasih hatinya pupus sudah karena ia tak bisa memenuhi uang mahar yang ditetapkan orang tua kekasihnya yang merupakan orang terpandang didesa. Suatu pagi ia pergi ke hutan di kaki gunung desa bangtan, ia benar-benar frustasi akan kehidupannya hingga ia ingin mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung diri disebuah pohon dihutan.

"Maafkan aku Yerin hiks" isaknya menyebut nama sang kekasih sambil memegang tali yang siap ia ikatkan kelehernya.

"Tidakkah kau berfikir telah mencoba melakukan hal bodoh ?" sebuah suara menginterupsi kegiatannya.

Suara itu berasal dari seorang gadis cantik bergaun putih panjang yang sedang berjalan kearahnya.

"Hai aku Joo hyun" ia lalu mengulurkan tangannya. Jin hanya memandangnya sinis tanpa mau bersuara

"Hei tuan apapun masalahmu bunuh diri tidak akan menghilangkan kesedihanmu, rasa sedihmu akan berpindah pada orang-orang yang kau tinggalkan" ujar gadis itu dengan senyuman, angin meniup surai hitam panjang gadis itu membuatnya tampak semakin mempesona.

"Aku hiks tidak ada lagi yang bisa kulakukan hiks" ujar Jin ia lalu menangis tersedu sambil meracaukan semua masalahnya dihadapan Joo hyun.

"Kau tunggu disini ada susuatu yang mau kuberikan untuk solusi dari masalahmu" Joo hyun pamit undur diri. Tak lama ia datang.

"Ambil ini dan taburi disemua tanamanmu" Joo hyun menyodorkan sekantong plastik berisi benda seperti pasir berwarna biru.

"Untuk apa ini?" tanya Jin heran

"Itu akan membantu tanamanmu agar tumbuh segar dan menyelesaikan permasalahanmu"

"Apa kau yakin ini akan berhasil? Jangan membodohiku dan menambah masalahku nona"

"Percayalah padaku! taburi ini sekarang kesemua tanamanmu, maka besok kau dapat melihat hasilnya. Tapi ingat jika ini berhasil kau harus sering kesini dan jadilah temanku" ujar Joo hyun dengan penuh semangat

Jin menatap kedua mata Joo hyun, tidak ada kebohongan yang tampak disana, ia mengangguk dan pulang kerumah mengerjakan perintah gadis tersebut. Esoknya ia merasa senang luar biasa, apa yang dikatakan Joo hyun benar semua tanamannya tumbuh subur dan dapat dipanen, Jin merasa heran kenapa hal ini bisa terjadi namun ia tak mau ambil pusing dengan hal tersebut, ia bergegas memanen semua sayurannya agar ia bisa mendapat uang untuk melamar sang kekasih hingga ia lupa akan janjinya.

Dihutan Joo hyun setia menunggu Jin dibawah pohon tempat pertama mereka bertemu,namun Jin tak kunjung tiba, setiap pagi ia menanti Jin disana. Mengapa gadis itu selalu ada disana? Karena ia memang tinggal disana, ia bukanlah manusia melainkan sesosok peri hutan.

Sudah empat bulan berlalu dan peri hutan itu selalu menanti kehadiran Jin, ia merasa merindukan pemuda itu, entah mengapa ia merasa jatuh cinta dengannya meski hanya sekali bertemu, iapun berniat mencari Jin didesanya.
Sampailah ia disebuah kebun sayuran yang cukup luas disana tampak Jin sedang memanen kubis segar. Ia berjalan menghampiri Jin dan berdiri dihadapanya tanpa bersuara. Merasa ada seseorang dihapannya Jinpun mengalihkan atensinya.

"Kau !" ujar jin tampak terkejut

"Masih mengingatku?"

"Hm ya! " jawab Jin sambil bangkit dari posisi berjongkoknya.

"Sudah lama ya tidak bertemu, sepertinya apa yang kuberikan dapat membantu permasalahanmu, tapi kenapa kau tidak menemuiku?"

"Sayang" sapa seorang wanita yang tampak tengah hamil muda menghampiri mereka, wanita itu lalu menautkan tangannya dijemari Jin

"Siapa dia?" tanyanya dengan raut wajah tampak cemburu

"Ehm dia temanku" jawab Jin

"Teman ya?" ujar Joo hyun sambil menyeringai

"Kau telah menyelesaikan masalahmu berkat bantuanku dan mengingkari janjimu" lanjutnya

"Maaf aku lupa akan janjiku dan terimakasih untuk bantuanmu"

"Tidak usah berterima kasih, kau adalah pembohong, seharusnya aku tidak usah berurusan dengan manusia sepertimu" gadis itu pergi menjauh, tak berapa lama langkahnya terhenti dan ia berbalik

"Untuk apa yang kau perbuat kau harus menerima hukumannya, aku akan membuat anakmu menderita, ia akan berubah menjadi sosok buruk rupa untuk waktu tertentu, semua itu akan sirna hanya jika ia menemukan cinta sejatinya, tapi siapa yang akan mencintai sosok monster?" lanjut Joo hyun dan tiba-tiba menghilang dihadapan mereka. Langit mulai tampak gelap dan angin bertiup kencang setalah gadis itu pergi

Istri jin mengeratkan jemarinya ditautan tangan mereka sebelah tangannya mengelus perutnya yang mulai tampak membesar ia takut akan perkataan gadis itu, Jin menatap istrinya menarik tangannya dan mengelus bahu sang istri sambil tersenyum berusaha menenangkannya bahwa semua akan baik-baik saja.

End of flashback

Taehyung menaiki bis menuju sekolah barunya, pagi ini bis penuh namun ia beruntung karena mendapat tempat duduk, ia memandang kearah jendela menikmati pemandangan kota menuju sekolahnya sampai akhirnya

Brush air tumpah mengenai seragamnya yang berasal dari seorang siswi yang berdiri disampingnya yang hendak minum saat bis berhenti

"Maaf" ujar siswi itu sambil membungkukkan badannya.

Taehyung hanya menatapnya dan bergegas turun. Ia sudah sampai dihalte pemberhentian ia berjalan menuju sekolahnya dengan cepat tanpa sadar siswi tersebut juga berjalan dibelakangnya.

Bersambung

Terima kasih telah membaca, ini adalah ff bts pertamaku, silahkan kritik dan sarannya. Beri vote juga jika suka agar author semakin semangat menulisnya.

25 agustus 2019

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MonsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang