24

43 3 0
                                    


"pak Ilham, maafin Syifa karena tidak bisa menjadi istri yang baik,maaf karena kemarin membuat pak Ilham menunggu di Cafe, maaf" ucap nya.

'dari mana ia tahu masalah itu?'

Aku membalas pelukannya, dan berusaha menenangkan nya.
Aku melepas pelukan ku,
"tidak apa-apa, saya juga minta maaf karena sudah membentak mu kemarin" ucap ku dengan menangkup kedua pipinya.

Ia kembali memelukku.
"pak Ilham, syifa tidak mencintai pak Fatih,tapi syifa mencintai pak Ilham" jelasnya dengan suara yang sangat pelan di akhir kalimatnya, namun masih terdengar jelas oleh ku.

Aku tersenyum mendengar pengakuan darinya.
"saya juga mencintai kamu Asyifa" ia semakin mengeratkan pelukannya.

"sebaiknya, sekarang ganti pakaian mu, kau bisa sakit nanti"
Ia langsung masuk ke kamar mandi dengan handuk di tangannya.

Ilham, masih terus tersenyum karena apa yang terjadi tadi.
Tidak jauh berbeda dengan Asyifa dalam kamar mandi, ia terus tersenyum dan juga malu karena sikapnya tadi.

**

Ilham

Senyum masih saja terus tersenyum karena kejadian beberapa menit yang lalu.

Aku tidak pernah menyangka bahwa Asyifa akan bersikap seperti tadi dan mengakui perasaannya.

Pemikirannya tentang Asyifa yang mencintai Fatih hilang seketika, karena pengakuan Asyifa.

Sudah hampir 30 menit ia berada dalam kamar mandi, apa yang dia lakukan?

Aku berdiri di depan pintu kamar mandi saat Asyifa membuka pintu.
Aku terkejut begitu pun dengan nya.

Dia menggunakan baju kaos lengan panjang yang kebesaran, seperti sebelumnya. Namun jika biasanya ia menggunakan jilbab instannya maka kali ini tidak.
Ia tidak memakai jilbab, rambut hitam panjangnya ia gerai,sangat cantik.

"pak Ilham" cicitnya.

"eh, maaf syifa"

Aku tidak tahu harus apa sekarang, aku sangat gugup?

Aku menarik tangannya dan menuntunnya duduk di sofa.
Di luar hujan masih turun dengan derasnya.

"Asyifa, mas ingin menanyakan sesuatu"

"mas?" ulang nya.
"hmm, mulai sekarang kamu harus memanggilku 'Mas',tidak masalah kan? " jelas ku.

"tidak masalah, baiklah apa yang pak Ilham tanyakan?"
Aku menatapnya, seolah mengerti dengan tatapan ku ia me-ralat ucapannya.

"m, maksud ku apa yang mas Ilham tanyakan" ulangnya dengan suara yang sangat pelan saat menyebut kata 'mas'.

"syifa, tahu dari mana jika mas nunggu kamu di Cafe?" tanya ku.

"Syifa tahu dari jasmine" jawabnya.

Flashback on

Asyifa.

Setelah mata kuliah ku selesai, aku mencari Pak Ilham ke ruangannya, namun tidak ku temukan.

Aku pun memutuskan untuk pulang, namun saat berjalan menuju parkiran aku bertemu dwngan Jasmine dan juga pak fikri suaminya.

"jasmine" panggil ku.
"eh Asyifa, kebetulan banget aku mau bicara sama kamu, penting"

"apa?" tanya ku.

"Kita bicara di taman sekarang, mas fikri, aku dan Asyifa ke taman gak Apa-apa kan?" tanya nya pada suaminya. Yang di angguki oleh pak fikri.

Stuck In YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang