Bab I

12.2K 487 9
                                    


Assalamualaikum semuanya..
Udah punya pdf Mas Al belum nih? Kalau belum silahkan list ke wa ke nomor ini yaa 0813 2181 7808..

Nah cerita ini adalah sambungan dari Mas Al, saya sengaja buat alurnya benar-benar setelah mereka menikah. Jadi intinya cerita ini benar-benar murni alur atau konfliknya setelah mereka menikah.

Tapi slow update yaa, soalnya saya lagi persiapan nikah 😄😅
Jadi maklum kalau harus buat kalian nunggu ..hehe

Selamat membaca semua jangan lupa vote dan komentarnya yaa..

***

Setelah mempersiapkan pernikahan dalam waktu singkat kurang dari satu minggu akhirnya baik Ali maupun Prilly sama-sama bisa menghela nafas lega saat ini.

Ali dan Prilly masih berada di kamar hotel dimana pesta pernikahannya diselenggarakan semalam. Pesta yang mewah layaknya pernikahan Raja dan Ratu harus 'rusak' karena tingkah absurd Reza.

Pria itu benar-benar tidak ada kapok-kapoknya. Sumpah.

Prilly menggeliat dibalik selimut putih yang menutupi tubuhnya ia merasa lelah dan seluruh tubuhnya terasa remuk akibat rentetan acara yang ia lalui. Dimulai dari lamaran, akad nikah sampai pesta pernikahan yang dilakukan dalam waktu yang sangat singkat.

Prilly menarik tubuhnya untuk bersandar pada ranjang matanya belum sepenuhnya terbuka dengan masih setengah sadar Prilly menggulung rambutnya lalu ia cepol di tengah kepala dengan mulut berkali-kali menguap.

Prilly mengucek matanya beberapa kali dan saat pandangan matanya sudah lebih jelas ia menoleh ke samping dimana suaminya.

Ah, kenapa rasanya begitu bahagia saat menyebut kata 'suami' sekarang.

Sedikit mencondongkan tubuhnya ia mengecup lembut pelipis kiri Ali karena posisi tidur Ali yang miring kearahnya. Pria itu terlihat mengernyit dalam tidurnya saat bibir Prilly menyentuh pelipisnya sebelum kembali pulas.

Prilly terkekeh geli melihat reaksi suaminya, ia kembali melabuhkan kecupan di pelipis suaminya. Dan lagi Ali menunjukkan ekspresi yang sama meskipun pria itu kembali pulas tidak merasa terganggu sama sekali dengan ulah jahil istrinya.

Prilly merebahkan kembali tubuhnya meskipun kali ini ia menggunakan siku kirinya sebagai penopang tubuhnya sengaja semakin ia dekatkan pada suaminya. Prilly menyentuh rambut Ali dengan perlahan ia benar-benar menikmati hari pertamanya sebagai seorang istri.

Berusaha untuk tidak membangunkan suaminya meskipun tangannya tidak bisa berhenti mengusap rambut halus pria yang sudah sah atas dirinya ini. Prilly mulai menurunkan jarinya untuk menyentuh dan mengagumi ketampanan suaminya.

Dimulai dari jejeran alis lebat nan rapi lalu mata yang dinaungi oleh bulu panjang yang benar-benar sedap dipandang. Prilly tak berhenti mensyukuri atas apa yang telah Allah gariskan untuknya, ia merasa seperti mimpi saat menyadari kalau Ali benar-benar sudah menikahinya.

Ali halal atas dirinya.

Prilly kembali menjalakan jari telunjuknya menyusuri hidung mancung suaminya sebelum beralih pada pipi yang sedikit tembem tapi sangat cocok dengan garis wajah Ali.

Tangan Prilly kembali turun hingga berlabuh pada bibir tebal dengan merah alami milik Ali, mengusap-usap pelan bibir yang semalam entah berapa kali mencumbu dirinya.

Wajah Prilly seketika memerah saat mengingat kembali bagaimana 'buas'nya Ali semalam meskipun mereka belum benar-benar masuk ke dalam tahap 'itu'. Ali sengaja menunda untuk melakukan ibadah mereka sebagai suami istri karena pria itu berencana membawanya bulan madu.

After Wedding (Mas Al nikah Yuk)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang