02

4.6K 186 1
                                    

Suara dentuman musik terdengar keras diruangan tersebut. Bau alkohol serta asap rokok menjadi ciri khas ditempat - tempat seperti ini.

Jam sudah menunjukan pukul 02.30 satu persatu orang - orang mulai meninggalkan tempat tersebut.

DK mulai merapikan peralatannya dan bersiap - siap untuk pulang.

**

Kringgg kringggg

Alarm hp DK berbunyi nyaring. DK malas - malasan untuk bangun sebenarnya ia masih sangat - sangat ngantuk karena dirinya hanya tidur beberapa jam saja, mungkin terhitung hanya 2 jam setengah DK tidur dan sekarang dia harus bangun untuk pergi ke sekolah.

Setelah siap semuanya DK segera bergegas menuju halte bus. Tak lama kemudian bus datang , DK langsung naik ke bus tersebut.
Setelah sampai disekolah DK langsung menuju kelasnya, waktu bell masuk masih 10 menitan DK memutuskan untuk melanjutkan tidurnya.

" neng bangun neng, pak albert udah dateng tuh " ucap sandro teman sebangku DK membangunkan DK yang tertidur.

DK mengerjapkan matanya kemudian melihat ke depan dan ternyata betul sudah ada guru matematika disana.
Pelajaran matematika berjalan dengan hikmat, ahh bukan, lebih tepatnya berjalan dengan menegangkan, pasalnya guru matematika tersebut suka menunjuk asal kepada siswa siswi untuk mengerjakan didepan.

Setelah beberapa jam berkutat dengan angka - angka bell istirahat berbunyi semua siswa siswi berhamburan keluar dari kelas masing - masing.

" kantin kuy " ucap sandro sambil beranjak dari tempat duduknya.

Kali ini DK memutuskan untuk ikut ke kantin bersama sandro, DK mengikuti sandro dari belakang. Sesampai dikantin suasana kantin cukup ramai, DK langsung menuju meja yang masih kosong. Sementara sandro memesan makanan seperti biasanya.
Tak lama berselang, sandro datang dengan membawa dua mangkok soto dan dua gelas es teh.

Mereka berdua langsung menyantap makanan mereka masing - masing.

Suara bell masuk sudah berbunyi 5 menit yang lalu namun DK dan juga sandro masih betah nongkrong dikantin. Mereka selalu seperti ini jika pelajaran seni budaya berlangsung karena guru yang mengajar seni budaya tidak ada galak - galaknya sama sekali jadi mereka berdua sering menyepelekan.

" kelas yok ahh pen belajar gue san " ucap DK ngasal.

" san san loe kira gue santi " protes sandro karena sandro tidak mau dipanggil san walaupun nama depannya memang san.

" abodolah emang nama loe san, sandro "

Sandro ingin protes lagi namun DK langsung lari menuju kelasnya meninggalkan sandro.

**

" thanks ya ndro " ucap DK sambil turun dari motor sandro.

" gue dulu ya nyet "

Setelah sandro pergi, DK masuk ke dalam rumahnya. DK mengerutkan alisnya melihat pintu rumahnya terbuka.

Terlihat seseorang yang sangat DK rindukan sedang berbincang dengan seorang laki - laki. Tak lama kemudian laki - laki tersebut berpamitan kepada mama DK. Laki - laki tersebut melewati DK sambil tersenyum, DK juga membalas dengan senyuman.

DK berjalan mendekati mamanya tak lupa dengan senyum merekah dibibirnya. DK sangat sangat merindukan mamanya, pasalnya sudah beberapa bulan ini mama DK tidak mengunjungi DK sama sekali.
DK sudah berdiri didepan mamanya namun mama DK masih sibuk dengan telepon genggamnya.

" ma " ucap DK masih dengan senyuman serta rasa rindu yang menggebu.

Mama DK hanya melihat DK sekilas kemudian sibuk lagi dengan hpnya.

" ma DK kangen mama "

Mama DK menatap DK tajam. Melihat mamanya menatap dengan tatapan menakutkan senyum DK memudar.

" sudah saya bilang jangan pernah panggil saya mama apa kamu tuli " ucap mama DK dengan suara yang menggelegar.

DK menunduk serta menggigit bibir bawahnya. DK menahan air matanya agar tidak menangis didepan mamanya. Jangan ditanya perasaan DK saat ini, bukan kali pertama mamanya tidak mau mengakui DK sebagai anaknya. Hati DK benar - benar sakit, kecewa namun DK tidak pernah marah sama sekali dengan mamanya, hanya mama yang DK punya saat ini.
Rasanya DK ingin sekali memeluk erat mamanya, menumpahkan semua rasa rindu yang ada namun itu hanya hayalan semata, jangankan memeluk, menatap DK saja mamanya tidak sudi.

" hallo, iya saya keluar sekarang " ucap mama DK kemudian berlalu begitu saja.

Setelah mama DK pergi, DK langsung duduk disofa yang tadi mamanya duduki.

Kini air mata DK sudah tidak dapat terbendungi lagi. Rasa sakit menjalar ditubuhnya.

" DK kangen ma " ucap DK lirih dengan air mata yang mengalir deras dimatanya.

.

.

.

.

🌟💬🙏

SAM
SOC, 26 Agustus 2019

StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang