Fourth

100 18 2
                                    

Harap maklum kalau banyak typo..

***
Yonghwa duduk di ruang private salah satu restoran terkenal di Jepang. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa ucapan Shinhwa yang meminta membawa kakak ipar untuknya benar-benar terjadi.

Kemarin sesampainya Yonghwa dirumah, ibunya itu langsung mencecarnya dengan rencana pertemuan yang sudah dia atur dengan salah satu putri kenalannya. Bahkan Yonghwa tidak sempat menyapa bahkan memeluk ibunya sekedar melepaskan rindu seorang anak pada ibunya.

Yonghwa menghela napas, matanya menerawang jauh memperhatikan helai-helai daun bambu di taman kecil dalam ruangan private itu. Suara pintu yang bergeser akhirnya mengalihkan fokusnya. Seorang wanita cantik dan anggun masuk, ia menundukkan kepalanya menyapa Yonghwa yang sudah berdiri terlebih dahulu dan menundukkan kepalanya.

"Maaf aku terlambat, apakah kau sudah lama menunggu, Jung Yonghwa-ssi?"

"Tidak terlalu, silahkan duduk Lee Yeon hee-ssi,"

"Terima kasih," Yoenhee langsung duduk dikursi tepat di hadapan Yonghwa.

"Ternyata kau lebih tampan dari yang aku dengar," lanjut Yeonhee setelah menyamankan dirinya.

Yonghwa menunduk, tersenyum.
"Terima kasih, tapi itu sedikit berlebihan,"

"Tidak sama sekali. Ny.Jung sering berkunjung ke butik ibuku dan menceritakan betapa hebat putranya di Seoul. Well, itu membuatku sedikit penasaran," Yeonhee terkekeh, sedangkan Yonghwa tersenyum tipis.

Apa ibuku menceritakan soal saudara kembarku?

Wanita itu terus memuji Yonghwa. Sesekali Yonghwa balik bertanya agar Yeonhee tidak canggung karena sejak datang hanya dia sendiri yang banyak bicara seperti sedang melakukan wawancara.

Setelah pesanan datang, mereka makan dengan tenang. Tak ada yang kembali memulai percakapan. Yonghwa pun mendadak menjadi irit bicara dan hanya menampilkan senyum seperlunya dan menjawab seperlunya.

"Jadi, Jung Yong hwa-ssi kapan kau kembali ke Korea?"

"Aku kembali hari ini, setelah makan siang,"

Yeonhee hanya mengangguk, tangannya meraih gelas berisi air disampingnya, menenggaknya dengan anggun.

"Ah, kau pasti sangat sibuk. Apa tidak masalah jika sesekali aku menghubungimu?"

"Tidak masalah,"

"Baiklah, aku sangat senang bisa berkenalan dan bertemu denganmu hari ini,"

"Begitu juga denganku. Mari aku antar kau pulang," Yonghwa berdiri diikuti Yeonhee.

"Tidak perlu diantar, aku pulang bersama supir. Kau juga harus segera ke Bandara, kan?"

Yonghwa hanya mengangguk. Mereka keluar bersama ke tempat parkir. Senyum senang tak luntur dari wajah Yeonhee ketika berjalan berdampingan dengan Yonghwa, walau pria disampingnya itu menampilkan kesan yang dingin, tegas dan berwibawa.

"Terima kasih atas waktunya, Jung Yonghwa-ssi. Sampai jumpa lagi,"

Yonghwa menundukkan kepalanya ketika Yeonhee masuk ke dalam mobilnya. Setelah mobil Yeonhee menjauh, Yonghwa langsung menghubungi sekretarisnya untuk menjemput kopernya dirumah. Dia sama sekali tak berniat untuk berpamitan dengan sang ibu yang tentu akan memcecarnya lagi dengan banyak pertanyaan. Selesai dengan sekretarisnya, Yonghwa menghubungi Ny.Jung agar tidak dianggap anak durhaka.

"Halo, Eomma. Aku akan langsung ke Bandara,"

"Oh, apa kau sudah menemui Yeonhee? Bagaimana menurutmu? Dia cantik, kan? Tentu saja, eomma tidak mungkin salah pilih,"

Another YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang