2

8 1 0
                                    

siap membaca

selamat membaca cerita ku

awas typo menyebar

saat gue lagi nangis setelah turum dari mobil, gue liat tu lagi turum dari mobil dengan di papah oleh anak pesantren cowo tentunya ..

gue liat itu orang masuk ke pesantren tapi gue abaikan setelah itu ..

gue nangis sesedu-sedunya di dalam pelukan teman gue

terus gue kaget

tiba-tiba ada ada santri wati mendekati gue

" maaf ,ukhti panggih mlebet teng dalem" udah santri wati

" oh ..iya ukhti" ucapku sambil berjalan bergandengan dengan tiwul

saat sampai di ndalem ( rumah kia'i) aku langsunng di sambut oleh ibu-ibu yang umurnya sekitar 50 taunan sih

beliau mendatamgi kami lalu mengajak kami untuk duduk.

tapi gue rasanya ngga enak dan agak risik karena baju gue basah

saat ke tidak risiha gue

ibu-ibu itu menyuruh gue ke dalam dengan beliau

"nak pakai lah ini, untuk mengganti baju mu yang basah itu " ucap ibu-ibu itu dengan lembut dan halus

" oh iya bu makasih " ucap ku
"jangan panggil umi dengan sebutan ibu, panggil aja umi" ucap umi fatimah

" oh iya umi" ucap ku

" nah kamu ganti pakaian dulu ya nanti habis itu umi tunggu di depan

lalu gue di suruh ganti pakaian di temanni sama anak perempuan yang tapi

dan setelah gue ganti pakaian gue bingung , gue di kasih gamis , padalah gue ngga pernah pakai gamis lagi setelah 4,5 yang lalu dan gue rada ngga srek sih gue pakai krudung apa ngga

"oh ya ka , krudungnya ngga di pakai " ucap anis
gue bingung mau jawab apa
karena gue ngga pakai krudung dari 4,5 taun yang lalu

"eh nngga dek" ucapku agak gugup

lalu aku dan anis keluar laluh pergi ke ruang tamu yang tadi

lalu aku duduk di sebelah tiwul dengan enggunakan gamis tapi tidak pakai krudung

gue duduk sebelah tiwul dengan memeluk dia sambil nangis

berasa cengen banget kan gue😂

lalu seorang bapak-bakap tua membuka pembicaraan kami

dari cara berpakaiannya kelihatanya dia kia'i di pesantren ini

"iya, sebelumnya saya sudah tau duduk masalahnya,
saya ucapkan syukron kepada nak Auji karena telah menyelamatkan alif saat di tenggelam di pantai " ucap pak kia'i

"oh namanya alif " ucapku dalam batin sambil mengusap air mataku yang jatuh terus

lalu pai kia'i melanjutlan ucapannya lagi

"tapi dari yang nak dini lakukan itu juga tidak sepatutnyaa di lakukan di sini, tapi kalau dari segi medis itu di lakukan juga tidak salah "

lalu hening lama

pak kia'i berkata lagi
untuk keadilan bersama dan aturan yang ada, nak auji dikatakan bersalah dan dengan berat hati bapak ngga bisa berbuat apa-apa dengan ini semua jadi kalian harus di nikahkan "

setelah pak kia'i mengatakan itu , tangisku pesah sambil memeluk temanku yang berada di sampingku

saat aku menangis di pelukan temanku ini bu nya'i datang menghampiri kami

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear jodohkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang