"KELUAR!!"
Bentakkan pria yang seumuran abinya itu membuat tubuh Alyssa semakin bergetar hebat.. sungguh Alyssa yakin itu suara dr.Wardana, dosen yang baru pertama ini Alyssa mengikuti kelasnya.. sepertinya ini akan menjadi kesan pertama yang amat buruk bagi Alyssa dikelas dr.Wardana.. Alyssa hanya bisa menunduk pasrah dgn tubuh dan mulut gemetar..
"Kenapa masih disini?!! Kelas saya tdk menerima mahasiswa/i yang tidak disiplin dan tidak tepat waktu!! Saya harap kamu mengerti nona!" kata dr.Wardana dengan melirik sinis kearah Alyssa dan masih setia duduk disalah satu kursi yang menghadap kearah mahasiswa/i di kelas itu
Sementara seorang dokter yang duduk disebelah dr.Wardana menatap intens Alyssa dari atas sampai bawah lalu menghela nafas berat dan mengalihkan pandangannya kearah mahasiswa/i yang hanya bisa menatap Alyssa dengan tatapan iba
Hening...
"Saya bilang KELUAR!!" Bentak dr.Wardana sekali lagi dengan nada lebih keras dan tegas membuat nyali siapapun menjadi ciut.. tak terkecuali Alyssa dan mahasiswa/i yang ada dikelas itu
Tpii Alyssa benar2 tak tau harus bagaimana.. kakinya kram tak bisa ia gerakan bahkan hanya untuk melangkahkan kaki keluar kelaspun sepertinya ia tak bisa.. Alyssa hanya bisa berdiri mematung dengan kepala semakin menunduk dan mata yang mulai berkaca-kaca serta mulut gemetar sambil beristighfar pelan
"Kalau dia keluar berarti saya keluar juga" kata seorang pria yang tiba2 sudah berada dibelakang Alyssa dengan kedua tangan dilipat didepan dada sambil menyandarkan bahunya diambang pintu kelas itu
Semua menoleh menatap pria yang terlihat masih berumur 17 tahun itu, tapi tidak dengan Alyssa.. Alyssa hanya bingung dan bertanya-tanya saja.. sepertinya Alyssa mengenal suara itu tapi siapa?? Entahlah Alyssa masih takut untuk mengangkat kepalanya dan menoleh kebelakang.. dia masih gemetar karna bentakkan dr.Wardana tadi..
"Al...kamu disini nak??" Tanya dr.Wardana belum sempat menyebut nama pria itu.. tapi cara dr.Wardana bertanya sangat berbeda.. nada bicaranya pda pria dibelakang Alyssa terdengar sangat halus dan lembut.. seperti bicara pada anaknya sendiri.. tapi yah.. entahlah
"Om Swastiastu.. rahajeng semeng (selamat pagi) maman (paman) dokter.." pria itu mengucapkan salam dengan sopan dengan menangkupkan kedua tangannya didepan dada
"Om Swastiastu bagus (ganteng).." jwb dr.Wardana sambil mengangguk dan juga menangkupkan kedua tangannya didepan dada
"Ok.. maman made, aji, saya keluar dulu.. mari nona.." ajak pria berkacamata itu kepada Alyssa
"Kenapa kau keluar bagus?? Kau kan datang kesini untuk belajar padaku.. masuk dan duduklah" perintah dr.Wardana kpda pria itu dengan lembut sambil berdiri dari kursinya lalu menatap pria itu intens
"Bukankah tadi maman dokter bilang kalau kelas maman tidak menerima orang yang tidak disiplin tepat waktu?? Bukankah aku tidak tepat waktu dokter?? Aku bahkan lebih terlambat dari nona ini.. jika nona ini saja harus keluar maka aku juga pasti keluar, bukan begitu Aji??" Tanya pria itu sambil mentap bergantian kepada dr.Wardana yang sedang berdiri menatap kearahnya dan seorang dokter yang masih duduk disamping kursi dr.Wardana yang ia sebut sebagai Aji (ayah)
Hening ...
Dokter yang pria itu sebut Aji sedikit berfikir dan menatap pria itu serta Alyssa secara bergantian
"Putraku benar dr.Wardana.. jika nona ini saja tidak bisa mengikuti kelasmu karna ia terlambat, tentu putraku juga tidak bisa.. karna dia lebih terlambat dibanding nona ini.. tapi jika putraku kau biarkan mengikuti kelasmu tentu saja nona ini juga harus kau biarkan tetap disini.." kata dokter itu sambil menatap intens kearah Alyssa dan si pria berkacamata itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Karnamu dan Agamamu (TAMAT)
EspiritualSebuah kisah pertemuan hingga kisah cinta gadis cantik berhijab lebar yang selalu berpegang teguh dengan prinsip hidup yg diajarkan agamanya dengan seorg laki2 beda agama.. yang 3 tahun lebih muda darinya.. sang laki2pun begitu taat dan patuh pada a...