Episode 5

48 3 0
                                    


Paginya.

Pagi cerah ini tak secerah hatiku yang meredup. Mungkin jika ada yg bisa melihatnya ada aura hitam yang banyak disekitarku. Aku terus kepikiran tentang semalam. Kalau saja tak ada yang datang, gimana yah? Nasih ku ini. Aduuuuuh...

.......
Terdiam sambil membuat teh itu agak seolah aku seperti menrindukan sesuatu padahal egak. Aku hanya kepikiran tentang semalam.

Appa
Pagii~

Lydia
Ah..pagii~

Seolah aku seperti lagi sembunyiin sesuatu dari appa. Kenapa juga aku gak bisa menatap Appa sekarang.
Semoga jangan dibahas.>///<
Kok aku malu2 sendiri sih..

Ku coba melihat appa yang lagi sarapan dengan santai. Appa nunjukkin ekpresi nya yang heran melihat aku seperti berharap sesuatu.

Appa
Ada apa?

Lydia
Apa?

Appa
Kamu kenapa? Dari tadi lihatin Appa mulu. Ada sesuatu di muka Appa yah??

Lydia
Egak..egak ada.

Aku tak berani melihat lagi.
Aku makan hanya fokus pada sarapan dipiring ku. Appa selesai sarapan langsung pergi tanpa bilang apa2 biasa nya juga Appa pasti bilang makasih makanannya. Hari ini sepertinya Appa terlalu diam dari biasa nya. Aku mengitip ingin tau Appa lagi apa. Tapi ternyata Appa hanya kembali ke kamarnya.

Lydia
Aku merasa lain sama sifatnya.
Apa hanya perasaanku.

Aku mulai bersihin meja makan dan mencuci bekas sarapan tadi. Saat mencuci pikiranku selalu memikirkan kejadian tadi malam dan sebuah baju resmi untuk kesan pertama kerja besok.

 Saat mencuci pikiranku selalu memikirkan kejadian tadi malam dan sebuah baju resmi untuk kesan pertama kerja besok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Semalam.

Semalam saat ajusshi membuatku takut semalam saat tiba2 memegang tanganku. Kelihatannya dia mabuk dan tak sadar diri sama sekali.
Aku tak berani untuk membuka suaraku. Syukur juga ajusshi tak melakukan apa2 seperti asal bicara atau goceh hal2 yang aneh. Dia hanya diam memegang tanganku.

Aku panit??
Aku harus apa? Aku harus bagaimana? Apa yang harus ku lakukan?

Sebinggung itu aku sampai hanya diam sambil memikirkan sesuatu. Apa yang kupikirkan pertama kali itu gimana keadaan Appa. Apa dia tau aku gak ada? Apa dia sadar?
Aku berpikir panjang.......
Aku ini bagaimana sih?

Aduh?
Udah berapa menit juga aku hanya diam ge biarin ini ajusshi pegang tanganku. Aku ini bodoh atau apa?
Kalau aku teriak yang ada nanti tiba2 ajusshi memukul atau mungkin bisa saja melakukan hal yang menakutkan lainnya kan.

Appa....
Aku ingin menangis memanggil Appa sekeras2 nya tapi apa daya aku hanya seperti orang bodoh ×_×
Appa..ㅠㅠㅡㅠㅠ

Ingin ku menangis ditempat.
Dan ㅠ.ㅠㅠ.ㅠㅠ.ㅠ
Tanpa sadar aku menangis sendiri sambil terdiam.
Dasar bodohㅠ.ㅠ

Saking takutnya aku hanya seperti patung menangis.
Dan aku takut kalau ajusshi yang bergerak makanya aku hanya diam.
Gimanahㅠ.ㅠ

Seseorang tolong aku..
ㅠ.ㅠ ㅠ.ㅠ ㅠ.ㅠ

Appa.....
Aku hanya bisa manggil appa dihati ajaㅠ.ㅠ

Tolongㅠ.ㅠ

Aku kaget○□○

Seseorang dari belakangku langsung menarikku dalam pelukannya.
Aku makin takut karna dia bukan appaku.

Badanku gemetaran.
Dia memeluk dari belakang tangan ajusshi yang tadi memegang tanganku lepas begitu aja.
Aku hanya°_°
Membeku merasa sangat bodoh ternyata ajusshi dari tadi tidur sambil berdiri.

Aku menoleh ingin tau siapa yang menolongku ( dianggap pahlawan ) padahal ini bukan apa2 loh.

Aku menoleh ingin tau siapa yang menolongku ( dianggap pahlawan ) padahal ini bukan apa2 loh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan ternyata dia..

{~Lydia-Ji}°Don't Ask

DON'T ASK | Lydia Kim-Ji ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang