chapter 1

11.6K 242 61
                                    

Pagi hari yang indah ini aku awali dengan bangun pagi.

Ali yang masih tertidur di sampingku, ia sangat imut terlihat dari dekat.

Sampai sekarang pun aku masih tidak percaya bahwa aku telah menjadi istrinya.

"ali.. I love you" bisik ku.
Entah dia mendengarnya atau tidak.
Tapi lamat lamat. Kulihat senyum di bibirnya.

Aku tersenyum melihat senyuman itu.

Nostalgia RAIB

Aku teringat pas aku bertemu denganya. Sungguh dia sangat menyebalkan. Aku mengetahui bahwa ia juga sang pemilik kekuatan juga.

Aku juga terkejut mengetahui bahwa aku adalah putri dari klan bulan.
Memiliki kekuatan dan tanggungjawab yang besar.

Dan seli sahabat terbaikku itu kami bertemu dengan moment yang menyenangkan.

Dan tiba saat miss selena datang dan menyatukan kami bertiga menjadi sahabat, meski dengan tingkah ali yang menyebalkan dan selalu membuat ulah di sekolah.

Menjalani hukuman bersama sama.
Bertengkar, dan lainya masih banyak lagi, tapi si biang kerok itu juga sangat jenius.

Dan ia sangat perhatian. Saat setiap kita bersedih ia sangat berusaha untuk menghibur.

Aku masih ingat saat kami bertualang ke klan bintang, saat tim kami lehilangan panglima barat sad.
Kami bersedih. Tapi ali dengan usahanya, yaitu lelucon. Membuat aku dan seli tertawa.
(tere liye BINTANG)

Nostalgia off

Oke, sudah 15 menit aku terdiam,
Saatnya ke bawah memasak bersama mama. Untuk sarapan ali dan juga papa.

Rumah ku dan mama bersebelahan.
Aku belum punya dapur jadi aku akan memasak bareng mama.

Jujur sih, aku belum pintar masak.
Ali sama sekali gak keberatan aku bisa masak atau tidak! Tapi hei aku ini perempuan, sudah seharusnya kalau bisa masak bukan?
Kalau bisa sih pintar.

Sesampainya di dapur mama sudah selesai masak nasi. Oh tidak aku sedikit terlambat.

"mama.. Pagi.." sapaku kepada mama.
"eh raib, mau bantuin mama? Wha pasti mau masak buat ali ya.. Hayo.."
Mama menggodaku.

"ia, dong ma.. Masak kan kewajiban perempuan!!" aku menjawab tegas.
"hemm.. Benernih..?" mama memerdukan suaranya.
"iya.. Mama.." aku greget sambil mencubit pipi mama. Gemas.

Kami membuat adonan roti, mama sekali kali bermain dengan tepung ke arahku. Membuat wajahku cemong oleh tepung. Aku membalasnya.

Pagi ini berlangsung sangat ceria..



Halo guys.
Saya baru pertama kali menulis tentang raib dan ali. Kisah ini bukan hanya tentang cinta. Tapi tentang berbagai macam hal..
Author minta maaf kalau bacaanya kurang bagus karena masih pemula.

Sampai jumpa di episode berikutnya..

Salam dari RAIB.

Ada beberapa bagian yang saya kutip dari buku tere liye asli.

RAIB DAN ALI MENIKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang