Bab 3

3.9K 332 6
                                    


"Kamu kerja yang benar dong Kenya! Gimana sih kamu?"Marah Rega pada sambungan telfon dengan sekretaris sementara dirinya.

Prilly sedang masa bulan madu pasca pernikahan dan juga musibah yang gadis itu alami rasanya Rega tidak setega itu untuk memaksa gadis itu bekerja jadi ia mencari sekretaris sementara waktu dan sialnya Kenya si sekretaris barunya itu sama sekali tidak becus bekerja.

Rega menekan klakson mobilnya lumayan kencang, jalanan memang padat tapi masih bisa untuk melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, "Ya kamu tanya dong gimana maunya dia! Kontrak kerjanya udah deal loh Kenya kenapa bisa dibatalin lagi?"

"Ya kamu uruslah! Cari tahu dan cari solusi gimanapun caranya saya nggak mau tahu. Titik."

Tuttt!!

Rega memutuskan sambungan telfon lalu melemparkan ponselnya begitu saja ke kursi samping kemudi. Ia benar-benar kesal hari ini, setelah seharian meninjau lokasi untuk pembangunan perumahan barunya sekarang sekretarisnya malah mengabarkan salah seorang penjual tanah membatalkan perjanjian mereka.

Gila aja.

Bayangkan bagaimana ruginya dia, setelah berbulan-bulan lalu ia melobi pemilik tanah itu kenapa tiba-tiba bisa dibatalkan begitu saja.

Memang tidak becus Kenya menjadi sekretaris berbanding jauh dengan Prilly yang selalu bisa menghandle pekerjaannya dengan baik.

Rega kembali menginjak pedal gasnya ia ingin segera sampai di rumah, ia sudah lelah seharian ini dan ia benar-benar membutuhkan waktu untuk mengistirahatkan tubuhnya.

Perusahaan properti yang ia dirikan sudah semakin maju dan otomatis waktu Rega untuk istirahat semakin sedikit terlebih sekretarisnya yang sekarang benar-benar tidak bisa di andalkan.

Rega sibuk dengan fikirannya sampai tiba-tiba ia menginjak rem mobilnya kuat-kuat saat melihat seorang gadis yang tengah menggendong seorang balita melintas cepat didepan mobilnya.

Braakk!!

Usaha Rega untuk menghentikan laju mobilnya tidak bisa mengelakkan kecelakaan tubuh Rega terbanting ke setir dan ia bisa mendengar suara tubrukan mobilnya dengan tubuh gadis itu.

"Sialan!"Maki Rega sambil melepaskan seatbelt lalu membuka pintu mobilnya dengan kasar.

Rega mengabaikan pelipis kirinya yang terluka hingga mengeluarkan darah, ia harus memastikan terlebih dahulu keadaan seseorang yang ia tabrak tadi.

Kecelakaan ditengah padatnya jalanan semakin menambah keruwetan kepala Rega, ia benar-benar pusing dengan bunyi klakson dan gerombolan manusia yang mulai memadati mobilnya.

"Mbak tidak apa-apa?"Rega bertanya setelah membantu orang yang tidak sengaja ia tabrak tadi.

"Aduhh! Mas gimana sih bawa mobilnya, kalau nggak bisa nyetir jangan nyetir dong Mas! Mana nabraknya kencang lagi. Aduh pinggang gue!"

Rega mengerjapkan matanya beberapa kali saat gadis belia yang ia tabrak tidak maksudnya menabrakkan diri ke mobilnya malah memarahinya.

Gila.

Rega benar-benar ingat gadis ini yang tiba-tiba menyebrang dengan menggendong bayi lalu ia yang tidak siap tanpa sengaja menubruk gadis ini lalu kenapa seolah-olah dia yang sepenuhnya salah disini?

"Mbak jangan sembarangan ngomong ya! Mbak yang tadi kenapa lewat tiba-tiba Mbak nggak tau ini jalan umum bukan punya nenek moyang Mbak!"Rega ikut mengeraskan suaranya.

Mona yang menjadi korban kecelakaan akibat pria songong ini bergerak berdiri berkacak pinggang diikuti oleh Rega yang juga memperlihatkan gestur yang sama.

After Wedding (Mas Al nikah Yuk)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang