Budayakan Vote sebelum membaca 😊
*****
Di atas bus, anas dan kiran bersebelahan tempat duduk, karena tempat duduk yang lain sudah penuh dan tinggal satu kursi kosong di sebelah kiran, akhirnya anas duduk di kursi tersebut
Saat anas mulai duduk di sebelah kiran, terlihat kiran menyapanya dengan tersenyum kecil.Saat di SMP keduanya tidak begitu dekat, hanya sebatas saingan menempati peringkat umum, keduanya juga tidak pernah satu kelas
Perjalanan ke kota memakan waktu hampir 1 jam, ditambah lagi sekolah mereka berada di ujung kota dekat dengan kabupaten tetangga jadi bisa memakan waktu hampir 2 jam itupun jika tidak ada hambatan di jalan.Selama perjalanan, kiran mulai terlelap, ia terkadang mabuk kendaraan. Pertimbangan untuk tidur adalah keputusan terbaiknya.
Seperti biasa langit mulai mendung dan tiba-tiba angin berhembus, saat itu kiran mulai merasa tubuhnya kedinginan. Sebuah tas ransel di tangannya kini ia peluk dengan erat. Anas kemudian meletakkan kembali buku bacaannya yang sedari tadi ia baca sesaat setelah ia di atas bus. Ia kemudian mengeluarkan sesuatu dari dalam ranselnya.
hujan disertai angin pun kian membuat suasana menjadi mencekam. Suhu dingin pun begitu terasa. Sebuah jaket abu-abu yang cukup tebal perlahan menutupi bagian tubuh kiran.
" bagaimana bisa ia tertidur begitu pulasnya di atas mobil" seru anas sesaat setelah ia menutupi sebagian tubuh kiran dengan jaketnya.
Perlahan Bus yang ditumpanginya mulai berhati-hati berjalan. Perjalanan mereka ke kota cukup ditemani oleh lebatnya hujan dan angin yang kencang. Tepat setelah memasuki area kota, tiba-tiba bus berhenti di sebuah halte. Tampak pak sopir tengah berbicara dengan seseorang. Sesaat kemudian pintu bus terbuka. Seseorang dengan mantel hujan berwarna biru muncul dari arah pintu bus. Tak lama bus kembali melaju. Dilepasnya mantel tersebut. Karena tidak ada lagi kursi yang kosong, ia memutuskan untuk berdiri. Beberapa penumpang bus juga tengah tertidur.
Tiba-tiba saja supir bus mengerem mendadak, sontak beberapa penumpang pun kaget dan sebuah teriakan pun terdengar
" ahhhhhhh" teriak seseorang
" aduhhh maafkan saya bu, saya tidak sengaja" perempuan dengan jilbab biru yang sedari tadi berdiri tampak sedikit kesakitan di tangannya. Akibat bus yang berhenti mendadak, ia sontak terhuyung dan jatuh mengenai seorang ibu-ibu di depannya. Beberapa penumpang pun mulai terbangun dari tidurnya, begitupun dengan kiran.
Saat ia sadar, ia tidak mendapati anas di dekatnya.
" permisi" sapa anas kepada perempuan yang sepertinya juga sebaya dengannya
" i..iya ada apa?" balas perempuan tersebut sembari memperbaiki posisi berdirinya
Tampak anas berdiri di depan perempuan tersebut sambil menyodorkan sapu tangan miliknya
" terimakasih" seru perempuan tersebut kemudian membersihkan tangannya yang sempat menyentuh lantai bus
" kalau tidak keberatan, kamu bisa duduk di kursi saya, kebetulan sebentar lagi saya akan turun" seru anas
" terimakasih sebelumnya atas tawarannya, tapi saya baik-baik saja" balas perempuan tersebut
" tujuan saya sudah dekat, tidak apa-apa kamu bisa duduk di kursi saya sekarang"
Tegas anas kemudian" tapi tujuan saja juga..." belum selesai ia melanjutkan perkataannya, tiba-tiba saja kiran datang dan menarik tangan perempuan tersebut
" ayo duduk di sebelah ku saja, kalau berdiri, nanti kamu bisa jatuh lagi" seru kiran sambil tersenyum
Kini keduanya bersebelahan tempat duduk dan anas menggantikan perempuan tersebut dengan berdiri di dekat pintu masuk bus.
Sebentar lagi bus akan sampai di sekolah Madrasah Aliyah Tahirah di pekalongan.
Kiran mulai bersiap-siap memasang ranselnya dan saat itu sebuah jaket abu-abu berada di belakang ranselnya.
Tampak kiran mulai bertanya-tanya " jaket siapa ini?" gumamnya dalam hati sembari memegang jaket tersebut. "
maaf apakah ini punyamu?" sambil memperlihatkan jaket tersebut pada perempuan di sebelahnya
" bukan, itu bukan milik saya" seru perempuan tersebut
Kiran mulai tampak bingung. Kemudian ia menoleh ke arah anas yang saat ini berdiri di depan pintu bus
bus kemudian berhenti. Pintu bus terbuka, dan anas kemudian turun dan saat itu
" an....tak sempat ia memanggil anas tiba-tiba sang sopir teriak. " ini sudah di depan Madrasah Aliyah Tahirah pekalongan"
" oh sudah sampai yaa pak" kiran kemudian berjalan menuju pintu bus disusul perempuan yang tadi duduk di sebelahnya. Dan mereka pun turun bersama.
Setelah berada di depan sekolah, Tampak keduanya saling berpandangan dengan ekspresi keherangan.
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
"Tahirah" love in Turkey Anas Kirania
Teen Fictionterkadang membenci sesuatu adalah hal yang sebenarnya akan membuatmu bahagia terperangkap oleh masalalu, membuatnya berhenti bermimpi akan sesuatu yang berwarna dapat terjadi di hidupnya lagi. Namun kehadiran sosoknya yang penuh warna mampu membawan...