Hujan yang menemani hancurnya hatiku, betapa sakitnya yang kurasakan saat ini dan berkat hujan pula air mataku terselubungi oleh derasnya air yang mengalir.
Dingin, ini sangat dingin tapi tak sebanding dengan dinginnya perasaanku saat ini. Ini sangat menyiksaku.
Menangis, mengapa semua orang sangat suka menangis?, padahal tangisan itu hanya akan memperburuk luka dihati. Aaarrrghhh ingin rasanya aku berteriak dibawah guyuran hujan ini, rasa ini sungguh sangat menyakitkan Tuhan. Apa ini ujian untukku?, jujur saja aku tak sanggup. Seperti tercabik-cabik oleh pisau yang tumpul.
Dia bilang menangis dalam guyuran hujan tak akan membuatmu lemah, dinginnya air hujan mampu meredakan amarah dihatimu, dan yakinlah hujan akan membawa luka dihatimu perlahan menghilang.
"Kenapa, kenapa aku harus bertemu dengannya?, kenapa Tuhan?". Lelaki itu sudah berjam-jam menangis, menjerit ditengah guyuran hujan dengan tubuh menggigilnya.
"Kau bilang hujan akan membawa luka ini pergi dan menghilang, tapi kenapa, KENAPA ?? .. Kenapa masih teramat sakit?, bahkan rasanya lebih sakit, apa kau berbohong kepadaku?, JAWAB AKU XIAO ZHAN". Berteriak melampiaskan amarahnya, tak dapat dipungkiri lagi, sesak didadanya tak dapat dipulihkan lagi, jeritan dan rintihan itu sudah tak dapat diredupkan lagi, guyuran hujan tak dapat mendinginkaan hatinya.
Otaknya sudah tak dapat berpikir lagi, anggap saja ia sudah gila. Menngis menjerit dan tertawa seorang diri dikarenakan malam dalam guyuran hujan. Lagi pula siapa yang sudi keluar tengah malam dibawah guyuran hujan yang cukup deras, lebih baik menghabiskan malam menonton tv ditemani dengan segelas coklat panas atau tidur dikasur yang empuk ditemani alunan suara rintik hujan, untuk sebagian orang terasa indah dan damai, tapi tidak untuk seorang WANG YIBO.
"Tuhan, bukan kah Kau yang menciptakan hatiku, seharusnya Kau tahu perasaanku, kenapa Kau membawaku kejalan yang buntu ini?". Yibo hanya pemuda yang masih mempunyai ego.
"Apa aku salah jika aku menyukainya? Apa aku salah jika aku teramat mencintainya?". Kini napasnya kembali teratur, mungkin ia terlalu letih dengan semuanya, lelah akan semua yang ia hadapi tanpa ada solusinya. Ia menangis dalam diam, merutuki nasib dalam hatinya.
Bertubi pertanyaan dalam hatinya. Apa ia salah menyukai seseorang itu? Apa ia salah mencintai lelaki itu?. Ia memang tidak salah hanya posisi perasaannya lah yang salah, tidak Tuhan lah yang salah.
"Dia matahariku, dia sumber inspirasiku, dia semangat hidupku karna dia segalanya bagiku, aku teramat membutuhkannya, tapi kenapa kau membuatnya pergi jauh dariku?, kenapa kau tidak ikut sertakan aku juga?".
Ia gila, gila karna kehilangan kekasih hatinya Xiao Zhan. Dimulai satu minggu yang lalu dunianya telah hancur, kekasih yang teramat ia cintai tertabrak saat ingin menjemputnya pulang dimalam hari hujan, ia lupa membawa payung dan kekasihnya khawatir ia akan sakit jika pulang dengan hujan-hujanan, sedangkan sudah tak ada kendaraan transportasi yang lewat. Malam itu telah sepi, tapi entah kenapa saat Xiao Zhan menyebrang, sebuah mobil menabraknya dengan kencang dan terpental jauh. Genangan air hujan itu berubah berwarna merah.
Wang Yibo, ia ingin marah tapi entah siapa yaang harus ia salahkan, dirinya atau Tuhan yang telah membuatnya seperti ini.
"Aku sangat merindukan nya hingga ingin mati". Lirihnya.
Menangis aku keras saat hatiku kau tinggalkan, hanya sakit yang aku pendam dalam rindu yang semakin dalam, tak tahu harus gimana kutemukan jawabnya.
Kau pujaanku dimana? Ku sakit harus menunggu lama, merana hati merana, dalam rindu aku bertanya.
Kekasih kau yang ku kenang, jatuhkanku dalam lingkaran, walau sakit yang aku pendam rindu ini tak kunjung padam, tak tahu harus gimana kutemukan nya.
Kau pujaanku dimana? Ku sakit harus menunggu lama, merana hati merana dalam rindu aku bertanya, sampai nanti selalu bertanya.
(Song ; Davinci 'Rindu merana')Cinta itu datang begitu saja, bertambah seiring waktu dan bertambahnya hari. Sungguh terbesit dalam benaknya, apakah cinta yang ia punya adalah sebuah dosa?, jika benar, kenapa harus Zhan ge nya yang menanggung itu, kenapa bukan dia saja. Dan jika pun memang salah lantas mengapa dipertemukan?. Sekeras ia melawan kata hati untuk menghindar, sesakit itu pula yang ia rasakan. Ia tak bisa mengendalikan hatinya karna bukan ia yang menciptakan hatinya dan bukan ia pula yang menciptakan cinta dalam hatinya. Lantas apa semua ini salahnya?.
Sebelumnya Wang Yibo hanya lelaki normal yang menyukai payudara , sampai akhirnya Tuhan mempertemukan nya dengan Xiao Zhan ge nya. Dia bukan seorang gay, karna mencintai lelaki, ia hanya mencintai Zhan ge nya saja, hanya dia. Apa semua ini salahnya?.
"Jika memang semua ini salah, kenapa kau tak menghentikannya dari awal Tuhan? Jika memang ini sebuah dosa, kenapa pula kau menumbuhkan rasa cinta ini? Kau tahu perasaanku tanpa aku berbicara, kenapa kau tak menghentikan nya? Sekarang apa yang harus aku lakukan? Duniaku telah hancur, semuanya telah berakhir. Apa kau senang sekarang Tuhan?".
Semuanya telah berakhir, dunianya telah hancur tapi lagi tak ada yang bisa ia salahkan, berkali-kali ia mencoba membunuh dirinya tapi gagal, mungkin Tuhan masih menghukumnya dan mungkin kekasih hatinya membenci tindakannya, maka kini ia hanya bersabar menunggu kekasih hatinya yang menjemput, membawanya bersamanya, dan mengulang kisah yang indah bersamanya.
End
Terimakasih permisa
Maaf jika banyak kesalahan dan kekurangan dalam tulisannya.
Masih dalam proses belajar
Terimakasih dan mari bahagia berasama permisa.