_-When I Meet You For The First Time 11-

0 0 0
                                    

[Alexander's pov]

Setelah ayah berbaikan denganku seminggu yang lalu, perubahan pada sifat dan sikap ayah pun terlihat. Ia jadi lebih sering memperhatikanku dan ken. Ia bahkan telah mengumumkan dan mengancam siapa saja yang berani menyakiti anak2nya akan mendapatkan hal yang setimpal dengannya. Sungguh aku sempat berpikir, sifat ayah tidak pernah berubah.

Karena pengumuman tersebut telah tersebar luas, mereka yang pernah manyakiti ku pun meminta maaf dan berakhir menjadi teman dekat ku.

Bagaimana dengan Cella? Tentu saja ia masih menjadi teman berhargaku. Rumah yang awalnya sepi, sekarang menjadi ramai dengan adanya teman2 yang sering datang berkunjung untuk bermain bersamaku dan Ken.

"Risee!!" panggil Nino, ia adalah teman dekat Cella yang juga menjadi temanku

"Hm?" balasku singkat karena sedang memasak makan malam bersama Ken

"Telur gulung tak pakai gula wokai!!" pekiknya menyuruhku seperti pembantu dan aku pun hanya memasang wajah face palm

"Hm" balasku singkat

[Author pov]

Nino, ia bersurai hitam dengan iris mata berwarna hitam seperti surai rambutnya. Tampangnya tak kalah tampan dengan tampang Rise.

Sifat dan sikapnya seperti bad boy jika ia sudah berhadapan dengan siswa ataupun siswi yang tidak terlalu dekat dengannya. Berbeda lagi jika ia sudah bersama teman dekatnya seperti Rise,Cella,Ken, dan Toni. Bagaimana bisa Nino mengenal Toni? Ia teman kerja paruh waktu Rise, dan tentu saja ia mengenal Toni karena bekerja ditempat yang sama seperti Rise.
Sifat dan sikapnya sendiri pun berubah 180° jika sudah bersama teman dekatnya, ia akan berubah menjadi sedikit tidak waras dan bahkan Rise pun jadi ingin membawanya ke rumah sakit terdekat.

"Makan malam siappp!!" ujar Ken sembari.meletakkan masakannya dimeja makan

Rise pun melakukan hal yang sama, dan ayahnya pun segera turun dan pergi menuju ruang makan.

Oh iya, ayah Rise tersendiri pun tinggal dijepang untuk waktu yang lumayan lama karena masalah perbisnisan dijepang sedikit bermasalah.

"Huooo!! Kerenn! Ternyata Rise bisa memasakk!!" jerit Nino (baru juga dibilang :)) yang langsung mendapat pukulan telak dari ayah Rise

"Sakittt!!" pekiknya sembari mengusap belakang kepalanya yang nyut2an karena ayah Rise

Sedangkan Rise dan Ken pun hanya menahan tawa mereka

"Jangan berisik diruang makan" titah ayah Rise yang membuat Nino cemberut

Mengapa Nino bisa berada dirumah Rise? Nino hanya tinggal sendirian karena orang tuanya yang juga hampir sama seperti ayah Rise. Tetapi, untung saja lah yahh ayah Rise sudah berubah dan membolehkan Nino tinggal dirumah Rise.

"Sungguh kejam!" pekiknya dan duduk ditempatnya

Kelakuan Nino membuat gelak tawa Rise,Ken, dan tentunya ayah Rise. Ayah Rise mengerti bagaimana perasaan Nino, jadi ia memberikan kasih sayang seperti anaknya sendiri.

"Ngomong2 liburan musim panas kalian rencana ingin pergi kemana?" tanya Destra disela2 acara makan

Ken pun berpikir "Kami tidak ada rencana apapun, yah" balas Ken dan Rise pun hanya mengangguk

"Bagaimana denganmu, Nino?" tanya Destra pada Nino

Nino pun menghentikan acara makannya dan membalas "Kau tau sendiri, paman. Orang tuaku tidak mungkin kembali pada liburan apapun.." balas Nino

"Cukup panggil aku dengan ayah seperti layaknya kau adalah anakku. Ya kan Rise? Ken?" ujar Destra menatap anak2nya dan Nino pun menatap mereka

"Itu benar Nino! Kau sudah kuanggap kaka sendiri seperti Rise kau tau?! Kau sangat menyenangkan untuk diajak bermain daripada Rise!!" ucapnya jujur yang membuat perempatan didahi Rise

'Kau harus sabar, Rise' batin Rise
"Yahh.. Kau sudah kuanggap sebagai saudara seperti Ken. Kau juga mungkin bisa menyingkirkan ocehan tidak berguna Ken dariku" ucap Rise tak kalah sinis dengan Ken

"Kalian semua.. Terima kasih!!" ujar Nino terharu

"Tidak masalah" ucap mereka bertiga bersamaan membuat tawa bahagia diruang makan

"Dan kembali ke topik, bagaimana jika liburan musim panas kalian aku ajak ke London?" tanya Destra

"Wuohh!! Sepertinya itu ide bagus ayah!! Nino belum pernah ke London, bukan?!"" pekik Ken dengan mata berbinar binar

"Aku.. Belum hehe" jawabnya dengan kekehan diakhir kalimatnya

"Kurasa aku tidak masalah pergi kemanapun" balas Rise seperti biasa

"Baiklah sudah diputuskan bahwa kita akan pergi ke London!!" pekik Destra

Mereka pun kembali melanjutkan makan malam mereka

"Oh iya! Ayah!!" pekik Ken membuat Destra hampir tersedak minumannya dan dengan segera menatap tajam ke arah Ken

"Jangan berteriak Ken!" titah Destra kesal dan sang empu hanya cengengesan membalasnya

"Jangan lupa ajak ka Cella yah!!" ujar Ken membuat matanya semakin berbinar semangat 45

"Ah iya, kau benar baiklah" balas Destra

Keluarga harmonis itu, keluarga yang hidup apa adanya dan selalu bersama dikeadaan suka maupun duka ya kan? Bersakit sakit dahulu bersenang senang kemudian~

-TBC

When I Meet You For The First TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang