15. The Gift

1.8K 197 2
                                    

"Kalian mudah sekali akrab."ujar Juan sambil duduk sila di samping Junu memainkan smartphonenya.

"Juan?"panggil Suho lirih.

"Hmmm."jawab Juan tanpa mengalihkan perhatiannya dari smartphonenya.

"Maafkan kami ?"ujar Lay.

"Kenapa kalian minta maaf?"Juan kini mengalihkan wajahnya menatap serius wajah kesebelas member EXO bergantian.

Melihat wajah ketakutan EXO membuat perut Juan sakit. Tapi ia masih berusaha mempertahankan pokerfacenya.

"Ehmmm, maafkan kami untuk segalanya."jawab Suho takut. Juan tidak kuasa menahan tawanya dengan nada bicara Suho.

"Apa kau tersenyum Juan?"tanya Sehun.

"Bbhuahahahahha..."tawa Juan akhirnya menyembur.

"Aku memaafkan kalian atas segala tindakan pemaksaan kepadaku untuk melihat blue film."ujar Juan di sela-sela tawa Juan.

"Aku, D.O dan Lay tidak ikut memaksa."protes Xiumin.

"Tapi kau juga ikut melihatnya hyung!"jawab Juan.

"Maksudmu blue film?"tanya Junu pura-pura tidak tau.

"Film yang biasa kau lihat dengan Luan dan Noah."ujar Juan datar.

"Jangan sok lugu Junu."lanjut Juan dengan mimik wajah sebal.

"Heee? Woher weißt du? (Bagaimana kau bisa tau?)"tanya Junu sedikit shock.

"Ich habe einen zuverlässigen Informanten Munich. (Aku punya informan terpercaya di Munich.)"jawab Juan dengan mudahnya.

"Hehehe..."Junu hanya bisa menyengir.

"Noona, besok antarkan aku membeli papan skate."ajak Junu mengalihkan perhatian.

"Wah, kau sekarang juga main skate?"tanya Juan dengan sumringah.

"Tidak, Jia menginginkan papan skate baru."jawab Junu.

"Oh, Junu kenapa kau bawa gitar segala. Kau akan di sini berapa lama?"tanya Juan yang melihat barang bawaan Junu dari Munich.

"Ah, iya. Ini gitar khusus buatan appa."ujar Junu sambil membuka kotak gitarnya.

"Ini khusus untuk orang kidal."tambah Junu.

Juan pun mengambil gitar acoustic tersebut.

Dear Juan Eonni

Saengil Chukae eonni. Kami merindukanmu ^.^

mit Liebe, Jia 

Juan tertawa melihat surat Jia yang berisi tulisan hangul Jia yang sedikit berantakan.

"Ulang tahunku masih dua bulan lagi."ujar Juan setelah melihat surat kecil Jia.

"Appa bilang, Kau harus mendapat kadomu lebih awal karena sudah 2 tahun appa tidak memberi kado saat ulang tahunmu."jelas Junu.

"Kau tau, Jia sangat merindukan eomma."ujar Juan tiba-tiba.

Ekspresi Juan seketika berubah, bukan menjadi wajah poker seperti biasanya tapi benar-benar berubah.

"Jangan sampai Junu memegang tanganku. Jangan sampai ia membaca pikiranku"batin Juan.

"Kenapa dengan wajah Juan?"bisik Baekhyun ke teman-temannya.

"Apa ada yang salah dengan kata-kata Junu?"tanya Kyungsoo.

"Noona, apa ada yang salah dengan perkataanku?"tanya Junu yang menyadari perubahan suasana hati Juan.

Juan menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Tidak. Kau pasti belum bertemu dengan kakek kita 'kan? Ayah dari eomma."ujar Juan seperti mengalihkan pembicaraan.

"Aku baru di Korea selama tiga jam. Bagaimana bisa aku mengetahui rumah kakek kita?"ujar Junu.

"Ayo kuajak kau ke rumah kakek!"ujar Juan sambil menaruh gitarnya dan menarik tangan keluar dari ruangan.

"Ada apa dengan Juan?"tanya Luhan yang dijawab dengan hendikan bahu teman-temannya.











//tbc//


Boyish Trainee «✔»Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang