01. prolog

1.3K 130 0
                                    

"bun, kakak mau ke rumah nenek."

wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dimata anak semata wayangnya itu menoleh, mengarahkan pandangannya pada sumber suara barusan.

"eh...? kenapa tiba-tiba?"

"kakak kangen sama nenek, bunda."

bunda tersenyum sekilas, segara melanjutkan kegiatan memasaknya yang tertunda sejenak. "tapi ayah sama bunda engga bisa nemenin, kakak tau 'kan ayah banyak kerjaannya?"

"iya ga papa, kakak bisa sendiri."

"yakin? kakak 'kan belum pernah pergi ke desa sendirian."




"yakin kok."


sembari meletakkan sop ke dalam mangkuk dan menaruhnya di hadapan sang putra, bunda kembali menyahuti, "nanti bunda kasih tau ke ayah, ayah bentar lagi pulang. kakak mau ke tempat nenek kapan? akhir bulan ini?"

putranya termenung menatap pergerakan tangan bunda yang mengambil nasi untuk disediakan ke piring setiap anggota keluarga. menyadari tak ada respon, bunda memanggil namanya.

"yoichi?"


"b-besok..." jawabnya setelah mengerjapkan mata bersamaan dengan ekspresi kaku yang entah bagaimana muncul.


tidak sepenuhnya bohong saat yoichi bilang rindu dengan nenek. namun alasan yang menguatkannya pergi jauh-jauh dari kota ke desa sebab ia jenuh.

bukan ia bosan dengan orang tuanya. setelah dipikirkan seminggu lepas, dirinya memang butuh suasana baru. yoichi perlu menghirup udara segar, bebas polusi.


yoichi butuh istirahat.





"boleh, 'kan..?" tanya yoichi pelan.

belum sempat bunda menjawab, suara bel pintu rumah mereka berbunyi. dua orang yang duduk di meja makan itu tahu, sang kepala keluarga menunggu di balik pintu.





———

📝 ; ditulis untuk kesayanganku, isagi yoichi & michael kaiser.


semua tempat, kejadian, suasana dsb. hanyalah fiktif belaka. karakter asli bukan milik saya. they are all belongs to their respective owner.

take a break | kiisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang