"Ayu!" teriak Rahma langsung memeluk sahabatnya yang sedang duduk di tempatnya.
Rahma sangat senang sekali hari ini, akhirnya hal yang ditunggu-tunggu tiba. Pengumuman tentang siapa saja orang yang akan ikut lomba menari tradisional telah diumumkan, dan salah satu dari sekian nama yang di pilih ada nama dirinya. Entah apa yang harus ia lakukan untuk merayakan kebahagiaan ini. Menurutnya berita yang membahagiakan ini harus dirayakan.
"Ada apa sih, Ma? Ganggu gua aja lo" tanya Ayu melepaskan pelukan Rahma.
"Ih, orang gue lagi seneng juga. Gue mau bagi-bagi kebahagiaan sama lo tau. Ga asik lo."
"Ya lo tiba-tiba dateng teriak nama gue, terus langsung meluk gue tanpa ngasih tau apa-apa. Ya kagetlah gue," ujar Ayu.
"Iya, deh. Gue yang salah," tutur Rahma sambil menarik kursi untuk duduk di sebelah sahabatnya itu.
"Ada apa nih sayang?"
"Akhirnya, Yu. Gue diterima jadi anggota kelompok tadi yang bakal lomba kejuaraan tingkat nasional." Rahma mencubit kedua pipi Ayu gemas.
"Seneng, banget tuh kayaknya." Ayu melepas kedua tangan Rahma dari pipinya.
Rahma tertawa sangat senang. "Iya dong, jelas."
"Boleh, nih. Traktiran nya," ucap Ayu terkekeh.
"Pasti, kok. Nanti gue undang lo, sama cowok lo." Rahma mengacungkan jempol.
"Udah ngasih tau cowok lo?" tanya Ayu kembali fokus dengan buku yang tadi sedang ia baca.
Rahma menggeleng. "Radit belum tau. Semoga aja dia seneng denger kabar dari gue, kalau akhirnya gue bisa ikut lomba nari se-Indonesia."
Ayu langsung tertawa, "Yakin lo masih sama si Radit, dia ajah udah kagak jelas sama lo,"
Rahma terdiam. Memang akhir akhir ini Radit sudah jarang memberi kabar kepadanya. Rahma tahu mereka berbeda kelas, tapi mereka hanya beda kelas, bukan sekolah. Dirinya kelas IPA 1 dan Radit kelas IPS 4. Tetap saja Rahma butuh kabar. Sekedar berbalas chat atau mungkin mengajaknya ke kantin bersama. Sama seperti Ayu dan Rudi yang kemana-mana selalu saja bersama.
"Eh bukan, maksud gue bukan begitu kok. Gue cuman nanya ajah ga bermaksud yang lain," ucap Ayu menjelaskan.
"Iya gapapa kok Yu, lagian emang bener. Hubungan gue sama dia makin gak jelas, gak kayak lo sama Rudi."
Ayu langsung memeluk sahabat nya itu. "Gapapa, yang penting lo udah keren, Ma. lo bahkan udah bisa ikut lomba nari Nasional." Ayu menepuk pundak Rahma.
"Iya, Yu."
"Kok sedih sih kamu, kasian deh cahabat akunya." Ayu langsung menatap ke arah Rahma. "Jangan cedih nanti dedenya ngambek."
"Apa sih, Yu?" ucap Rahma sedikit geli mendengar ucapan Ayu yang lebay seperti anak kecil. Tapi hal itu sukses membuat dirinya tidak memikirkan hubungannya dengan Radit.
Ayu pun tertawa mendengar komentar Rahma. "Pokoknya malem ini ya, gua tunggu di Cafe biasa oke, jangan lupa chat Radit, gue yakin kok dia bakal ikut."
"Iya siap."
Dari balik jendela kelas IPA 1,tanpa di sadari seorang pria berdiri memperhatikan dua perempuan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU? MINE!
RomanceBukan kah cinta itu harus saling memiliki? Jika cinta, bukan kah harus memiliki status? Cinta, Cinta, Cinta, dan Cinta. kata yang tidak bisa di perjelas dengan susunan frasa yang ada. Kata yang bisa di rasakan oleh hati. Kata yang hanya bisa di d...